Rabu, 22 September 2010

SuSHINee Fanfict Part 9

Appa: iya begitulah, uang yang ku taruh di dashboard terbang dan aku segera mengambilnya. Jalannya sepi, aku pikir tidak ada mobil. Ternyata ada sedan yang melaju dari arah yang berlawanan. Maafkan Appa ya

Aku memandangi Appa yang tetap tersenyum meskipun ia sudah tahu bahwa 2 gigi depannya patah, pahanya kena 30 jahitan dan tangan kirinya patah. Aku hanya bisa mengelus elus Appa yang belum bisa keluar dari rumah sakit ini..
Leeteuk: astaga, aku tak bisa mengatakan sesuatu kalau Hankyung mengalami hal yang sama seperti Pak Jinki.. aku pasti menangis setiap hari
Saya: haha, Bu Teuki masak seperti itu sih? Tidak begitu lah
Hankyung: haha, maafkan istri saya yang terlalu lebay
Aku menatap seisi ruangan yang tadi penuh dengan tamu. Dari keluarga Kangin oppa dan Kibum, Bu Teuki Pak Hankyung yang baru menjenguk, dan kini Hyunsu dan Shiwon oppa. Aku menghampiri mereka yang masih duduk menunggu
Hyunsu: tamunya banyak sekali ya dari tadi?
Saya: iya, tetangga baruku yang namanya Kangin oppa beberapa jam yang lalu datang bersama adik dan Ummanya, ia sangat berisik dan tidak bisa mengontrol suaranya.
Hyunsu: aku lihat namja yang tadi hidungnya mancung dan badannya kurus, itu adiknya atau kakaknya?
Saya: oh, itu Kibum. Dia adiknya
Hyunsu: ohhhh….. sepertinya dia lumayan ganteng
Aku mendengus. Setelah Taemin dan Kyuhyun oppa, sekarang Kibum??
Shiwon: menurutku sih lebih tampan Kyuhyun saeng, tetangga kita yang dulu
Saya: eh? Oppa kenal Kyuhyun oppa juga?
Shiwon: iya, dia dulu tinggal di sekitar rumah kami. Tapi sekarang dia pindah sendiri entah kemana
Saya: dia ngekos di seberang rumahku, oppa
Hyunsu: eh, jadi yang waktu itu menjemputmu….. Kyuhyun oppa yang dulu tinggal di dekat rumah kita, oppa?
Shiwon: sepertinya begitu, dia punya kakak perempuan yang namanya Cho Ara. Keluarganya pindah ke China sementara kakaknya kuliah di Amerika
Saya: sedengar aku sih marganya memang Cho. Oh ya ampun… dunia itu sempit sekali ya, nanti ku pertemukan oppa dengannya deh
Shiwon oppa hanya tersenyum tipis dengan pandangan mata yang lurus menatap ke depan. Benar2 anggun, berbeda dengan adiknya *haha maaf cuy kalau ada yang merasa*
Leeteuk: Minsu-sshi, kami pulang dulu ya. jaga Appa mu baik2, semoga beliau lekas sembuh dan kembali seperti semula
Saya: terimakasih Ahjumma…
Hankyung: hati2 ya selama menjaga. Jaga kesehatan, Yesung mungkin berniat menemanimu beberapa hari
Aku tertawa sambil menyalami mereka berdua. Aku senang biarpun mereka berdua sibuk, tapi masih menyempatkan diri menjenguk Appa ku
Hyunsu: Om Jinkiiiiiiiiiiiiiiii.. bagaimana keadaannya? Sudah baikan?
Appa: jahitannya sudah dilepas dari 2 hari yang lalu, tapi tangan yang patah ini masih belum bisa bekerja dengan baik. Hehe
Shiwon: banyak2 minum susu Ahjusshi. Supaya tulang Ahjusshi bisa menyatu lagi
Appa: terima kasih namja. Namamu siapa?
Shiwon: joesonghabnida, saya belum memperkenalkan diri. je ileum-eun choi Siwon-ibnida
Appa: oh, kau Oppa nya Hyunsu ya?
Shiwon: ne, Ahjusshi..
Appa: kau dewasa sekali ya? cocok sekali mengurus dongsaeng yang kecil dan imut seperti Hyunsu-sshi
Hyunsu: hahahahahahaha Om bisa saja~~
Shiwon oppa tersenyum lagi seperti tadi. Sepertinya sifatnya agak kaku ya, aku jadi sedikit takut
Shiwon: em… Minsu-ah kok diam saja? Ikutlah mengobrol dengan kami
Saya: ah, tidak… aku sedang memperhatikan kalian saja. Aku terlalu senang karena Appa sudah bangun sehingga aku jadi sering melamun lagi. Hahaha
Hyunsu: kamu memperhatikan Shiwon ya? jangan coba2 berbohong denganku loh~~
Aku menelan ludah. Kok bisa2nya dia tahu kalau aku memperhatikan oppa nya yang serba formal ini
Saya: tapi kalau aku memperhatikan Shiwon oppa, bukan berarti aku suka padanya kan?
Mereka semua tertawa kea rah ku, aku tidak mengerti. Biasanya orang akan mengambil kesimpulan kalau aku senang memperhatikan namja tertentu di kampusku, padahal aku hanya memeprhatikan penampilannya yang nyentrik atau mungkin wajahnya yang menurutku unik atau aneh
Hyunsu: tidak lah, kan kau suka sama Hee.. upsssss maaf keceplosan
Wajahku langsung memanas karena perkataan Hyunsu barusan, nyaris saja ia membocorkan rahasia yang sudah tersimpan 3 bulan lamanya. Jantungku berdebar-debar takut Appa bisa menebaknya dan mungkin ia akan meledekku
Shiwon: siapa, saeng?
Appa: oh, pria cantik yang kemarin menemanimu menjagaku ya? siapa namanya?? Aduuuh Appa lupa
Saya: Appa, please…. Jangan dibahas~~
Semuanya tertawa ke arahku, termasuk Shiwon oppa. Aduh, lain kali aku tidak akan menilai orang sebelum terlalu dekat dengan orangnya deh


~~~~~~~~~~~~~


4 hari kemudian…

Sabtu yang indah… udaranya segar dan Appa sudah pulang ke rumah. Umma seakrang sudah menghentikan teriakannya untuk membangunkan anak2nya, perasaanku agak tenang sekarang
Di lantai 2, aku melihat Eunhyuk oppa dengan perut six pack nya menari nari indah di dalam kamarnya, sementara Sungmin oppa bermain piano dengan mukanya yang masih suntuk, Ryeowook dan Shindong oppa keluar dari pagar untuk jogging, dan Kyuhyun oppa masih tertidur dengan wajahnya yang polos. Tapi kok, di sebelah mulutnya ada sesuatu yang basah? Jangan jangan….. hiiiih aku tidak ingin memikirkannya
Keluarga kami sudah utuh lagi seperti biasa, mungkin Appa butuh bantuan untuk menyangga tangan kirinya yang masih di gips. Ia diberi cuti sebulan oleh kantornya, tapi ia tetap berusaha mengerjakan tugas2 yang dikirimkan ke emailnya, benar2 rajin Appa ku
Suara: noona… noona ada di kamar?
Saya: Ya Taemin, ada apa?
Taemin: Umma menyuruhmu buang sampah, bungkusannya sudah di dekat gerbang semua
Oh crap.. kenapa di sabtu yang indah ini harus berurusan dengan sampah??

.....

Saya: Ya tuhan….. bungkusannya sampai 3 begini?? Umma masak apa sih untuk Appa kemarin?
Aku mengeluh melihat bungkusan sampah berjubel hampir memenuhi garasi. Saat Appa pulang dari rumah sakit, Umma membuatkan makanan yang enak2, bahkan mengundang beberapa saudara dan keluarga Kibum untuk berkunjung sebentar. Kangin Oppayang selalu heboh dan ribut, sedikit meramaikan suasana. Ia menghibur Appa dan membuat Appa melupakan tangannya yang belum pulih benar, sementara Ummanya mengobrol dengan Ummaku, Kibum mengobrol dengan Minho dan Jonghyun. Aku dan Taemin sibuk di dapur, meskipun lelah tapi waktu itu sangat menyenangkan.
Saat aku sudah sampai di kotak sampah besar, terlihat Heechul oppa dalam posisi yang aneh dan mencurigakan sambil mengacung acungkan tangannya ke sesuatu
Saya: Oppa ngapain jongkok disitu? Apa yang oppa lakukan?
Heechul oppa tampaknya tersentak mendengar teguranku dan menengok, ia memicingkan matanya tajam ke arahku.
Saya: aigoooooooooooooooo, seram sekali tatapan oppa. Apa yang oppa lakukan sih disitu? Minggir, aku mau buang sampah
Heechul: dia ketakutan melihat wajahmu yang jutek dan kurus itu tau..
Aku melongok sedikit. Di depannya ada anak kucing berwarna jingga putih yang sedang menghabiskan susu di dalam potongan gelas plastik. lucu sekaliii darimana ia dapat kucing seperti itu?
Saya: itu milikmu?
Heechul: bukan, aku menemukannya di dekat tempat les. Kubawa saja, soalnya dia kesepian…
Saya: lalu kenapa tidak ditaruh di kost2an?
Heechul: Bu Teukie bilang aku tidak boleh memeliharanya. Huhuhuhuhu
Aiiiiih, dia pura2 menangis…. sok manis sekali kelakuannya~
Aku melihat rambut Heechul oppa, kok rasanya ada yang berbeda ya?
Saya: sejak kapan rambut oppa berwarna coklat, bergelombang dan panjangnya setengkuk leher? Seingatku rambut oppa dibawah pundak deh
Heechul: aku memotongnya dan mengecatnya dengan warna coklat. awalnya aku mau warna vermillion, tapi kata dongsaeng di Super Jjang, warnanya terlalu menyala. Jadi coklat saja… oh iya, hari ini kau ada waktu?
Ia berdiri dan merapihkan bajunya yang kusut. Wangi tubuhnya menyeruak ke hidungku, aneh sekali orang ini.. sudah mandi masak mainannya di tempat sampah??
Saya: aku tidak ada kuliah hari ini, dan malam minggu aku tidak ada acara. Ada apa?
Heechul: jalan2 yuk~ ke tempat les Kyuhyun, atau ke tempat sunset waktu itu.
Saya: hem? Ke les vokal itu, ada acara apa memangnya?
Heechul: katanya sih ada paduan suara lagi seperti waktu itu, kamu mau menontonnya? Atau kau lebih senang melihat sunset?
Aku tersenyum sambil membuang kantung sampah dan berusaha agar tidak menakuti kucing kecil yang masih sibuk menghabiskan susunya itu, sudah lama sekali aku tidak jalan2 dengan Heechul oppa, aku harus memanfaatkan waktu dengan baik selagi ada kesempatan
Saya: terserah Oppa saja
Heechul: kalau aku ajak bunuh diri, juga mau ya?
Saya: arrrgh kecuali yang itu~~!!
Ia tertawa sambil mengucek ucek kepalaku. Pelan2 kusembunyikan wajahku yang mulai memerah dan panas
Heechul: Minsu-sshi, kau suka kucing tidak?
Wah, baru pertama kali aku mendengar ia memanggil namaku. Senangnya~~~~ *heboh sendiri*
Saya: aku suka sekali, tapi aku lebih suka kucing kampung daripada ras. Mengurusnya lebih mudah dan mereka bisa mencari tikus, hehehe
Ia memandangi kucing warna jingga sambil memandangiku juga secara bergantian. Ekspresi bingungnya membuat wajahnya semakin indah saja di mataku.
Saya: ada apa?
Heechul: oooh, tidak apa2.. baiklah, nanti kujemput jam 7 malam atau jam 4 ya?
Saya: baiklah. Eh terus ini kucingnya bagaimana?
Ia memandangi kucing yang sudah selesai minum itu sambil memandangiku lagi bergantian *apa2an sih kelakuannya itu?*
Heechul: biarkan saja disini, dia mirip denganmu. Pantas kalau ditaruh disini. Hihihi
Hah? Maksudnya apa sih?! Dia melecehkanku?!
Sebelum ia masuk ke dalam rumah Bu Teukie, ia tertawa kecil sambil terus memicingkan matanya ke arahku. Huh sok misterius sekali sih dia~~

Jam 3 Sore..
Jonghyun: Minsu… ada Sungmin hyung..
Aku sontak terbangun dari tidur siang yang nyenyak dan kepalaku membentur kepala Jonghyun hingga ia terjerembap di tumpukan pakaian kotor di pojok kamarku
Minsu: ahhhhhhhhhh, mianhae Jonghyun oppa. Tadi kau bilang,… Sungmin oppa kesini?
Aku membantu Jonghyun oppa bangkit dari tumpukan bajuku, ia mengelus elus kepalanya yang sepertinya benjol
Jonghyun: iya, tadi Minho yang membukakan pintu. Perbaiki kebiasaanmu kek, jangan langsung bangun seperti itu, sudah berapa kali kau membuat semua orang yang membangunkanmu terhempas di pakaian kotormu?
Saya: aduh maafkan aku oppaaaaa~~~ aku memang selalu begitu setiap bangun tidur. Aku tidak bisa memperbaikinya
Jonghyun; tapi masih lumayan sekarang sih, daripada waktu kecil dulu..
Saya: me.. memang kenapa?
Jonghyun: waktu kamu masih berumur 4 tahun, kamu langsung melompat dari tempat tidur kalau sudah bangun
Aku berpikir.. memangnya iya ya? kok aku tidak merasa ya? ah sudahlah… itu sudah 15 tahun yang lalu.
Aku pergi ke kamar mandi dan mandi sesegera mungkin *aku tidak ingin wajah jelekku terlihat oleh Sungmin oppa~~* dan turun ke bawah. Loh, kok Sungmin oppa nya tidak ada?
Saya: tadi katanya, ada Sungmin oppa ya? dimana dia?
Minho: dia tadi keluar sebentar, mau mengambil sesuatu. Susul saja
Terdorong rasa penasaran, aku membuka pintu rumah untuk mencarinya. Saat kubuka, terlihat kucing berwarna jingga yang tadi kulihat di dekat tong sampah, sejajar dengan mukaku
Saya: aigooooooooooooooooooo, ku.. kucing?
Sungmin: ini dari Heechul hyung untukmu, Minsu-sshi. Hihihihi
Aku memperhatikan kucing yang Sungmin oppa gendong2 dengan wajah yang ceria, bulunya putih dan bersih, seperti habis dimandikan. Lehernya diberi kalung warna hitam
Saya: ini.. benar2 untukku?
Sungmin: iyaaaaaaa…. Heechul hyung sedang mencuci motornya, katanya kalian akan jalan2 sore ini… jadi aku mewakilinya memberikan kucing kecil ini. Sudah dimandikan dan diberi makan~~
Aku menerima kucing dari genggaman Sungmin oppa, aku mencium kucing kecil itu, hmmmmm wangi sekali. Pasti Heechul oppa yang memandikannya
Saya: namanya siapa?
Sungmin: hyung belum memberinya nama, kau saja yang memberinya nama
Tiba2 Taemin datang menyeruak dan merebut kucing kecil itu dari tanganku
Taemin: aigooooooooooo imutnyaaa~~~ dari siapa noona?
Saya: dari.. dari Heechul oppa
Sungmin: sebaiknya beri nama saja dia, mau dikasih nama siapa?
Tiba2 setelah berbicara dengan Taemin tadi, aku mendapat inspirasi. Sebuah nama yang bagus menurutku
Saya: aku mau menamainya Heemin


~~~~~~~~~~~~~


Jam 5 sore….
Saya: jadi.. kita pergi ke pantai nih?
Heechul: kita memang sudah di pantai kan? Kau tidak melihatnya?
Aku melihat ke sekitar, memang sih kami berdua sudah ada di pantai sekarang, tapi aku masih tetap tidak percaya. Aku pikir Heechul oppa akan membawaku ke tempat sunset di puncak bukit seperti waktu itu
Saya: kok tumben oppa membawaku ke pantai?
Heechul: akhir2 ini aku asma, dan ada yang bilang pantai bagus untuk menyembuhkannya. Lagipula bukit itu sudah membosankan, aku sudah mengunjunginya berkali kali
Saya: hahahahaha alasan oppa sangat masuk akal
Heechul oppa tersenyum tipis seperti waktu di rumah sakit, dan menggenggam tanganku. Mengajakku duduk di bawah motor, di pasir pantai yang bersih dan putih
Saya: oppa… em, terima kasih ya, sudah memberikan kucingnya untukku. Anak kucing itu sangat lucu, dan wangi…
Heechul: aku yang memandikannya dengan sampoku, hahahaha kau beri nama siapa?
Aku merenggut dadaku yang berdebar-debar tak karuan, pikiranku melayang menghayal dan rasanya sangat menyenangkan
Saya: em…. Aku tidak akan memberitahukannya padamu untuk saat ini
Heechul: kenapa?
Saya: em…. Karena namanya merupakan kejutan untukmu, hahahaha
Ia memandangiku dalam sekali, sampai2 rasanya seluruh tubuhku membeku karena pandangannya. Ia mendekatkan dirinya kearahku, mengelus pipiku dan mendekati wajahku lagi
Heechul: aku ingin berlama-lama disini bersamamu Minsu, aku.. benar2 kangen saat-saat kita bersama
Aku mengalihkan wajahku yang mulai merah dengan membuka poni ratanya yang berwarna coklat
Saya: sekarang kan kita sudah sama-sama…… eh, sunsetnya sudah mun…
Saat aku melihat matahari berwarna vermillion beberapa meter dari mataku, aku melihat dua pasangan sedang berpelukan mesra dan…. Berciuman
Heechul: hem? Kau kenal pasangan mesra itu?
Saya: tidak tahu juga sih, tapi rasanya kok familiar ya? eh….??
Dua pasangan itu berangkulan mesra dan berlari-larian, si namja mengejar yeojanya dengan lengan yang dibuka lebar..
Heechul: eh…. Kok rasanya aku mengenalnya juga ya?

ASTAGA~~~ Aku baru ingat siapa mereka…
Itu kan….. Wonhee dan Jonghyun oppa?

Bersambung..

SuSHINee Fanfict Part 8

New Cast:
Kim Kibum: adik dari Kangin, kuliah semester 8.
Choi Shiwon: Kakak dari Hyunsu. calon pemilik perusahaan mobil terkenal di dunia

Bulan September, Minggu kedua..
Saya: Oppa, aku berangkat ya..
Jonghyun: baiklah, hati2 di jalan

Hari Senin ini aku dapat kelas di pagi hari, sementara Minho mendapat kelas siang. Tak ada yang mau mengantarku, bahkan Jonghyun sekalipun. Aku tidak mengerti kenapa, mungkin dia juga ada kuliah siang sehingga ia malas mengantarku. Dan kini aku tidak begitu dekat dengan Heechul oppa karena kesibukanku, ia mengirim SMS aja jarang kubalas
Suara: Hei cewek!! Pagi pagi begini sudah berangkat.. mau kemana kau?!
Aku menoleh malas ke sebuah rumah besar bercat biru yang baru saja dihuni. Suara itu berasal dari seorang laki-laki bertubuh besar dengan potongan rambut pendek yang mantap, ia sepertinya sedang melakukan olahraga kecil di teras rumah.
Saya: tentu saja aku mau kuliah!!
Suara: Barengan saja dengan adikku~~!! Dia kuliah di Universitas dekat sini, dan jalannya sejalur denganmu!! Temani saja supaya dia tidak nyasar!!
Aku berdiri terpaku di depan rumah si laki-laki kekar yang mengaku bernama Kangin itu. Jarakku dengannya tidak begitu jauh, tapi suaranya yang keras sangat menggangguku
Saya: terserah adikmu saja lah~~!! *ngobrolnya jadi ikut teriak2an*
Kangin oppa masuk ke dalam rumah, tapi suaranya tidak terdengar sama sekali. Sungguh kebiasaan yang sangat aneh
Suara: em…. Kau kuliah dimana?
Aku menengok kea rah pagar rumah Kangin oppa dengan wajah yang sangat terkejut, baru saja aku menengok ke arah lain tiba2 ada pria lain di dekat pagar
Saya: em… aku di Universitas T, namja dimana?
Si namja: oh aku di Universitas A, sejalur denganmu. Mau tidak jalan bersamaku?
Saya: em… boleh saja kalau kau takut tersasar.
Namja itu tersenyum simpul dan hendak mengambil tasnya, tiba2 Kangin oppa keluar dan menyahut lagi *tepatnya berteriak*
Kangin: KIBUM!! Kucari cari kau di dalam rumah ternyata kau sudah di depan pagar!! Tuh cewek manis yang kau ajak ngobrol itu akan menemanimu jalan!!
Ia tersenyum dan membungkuk kea rah Kangin oppa dan berbicara lagi denganku
Si namja: maaf ya, oppa ku memang suaranya kencang sekali. Dia guru judo di SMA di komplek ini. Ehm, aku Kibum. Namamu siapa?
Saya: aku Lee Minsu, boleh kita langsung jalan? Aku takut terlambat
Kibum: oke baiklah. Oppa, aku berangkat dulu ya..
Kangin: Hati2 di jalan ya?! jangan sampai kalian berdua tersesat!!
Astaga, kakak dan adik kok jauh sekali perbedaannya? Kakaknya bersuara lantang dan keras sementara adiknya halus dan tenang
Kami mulai jalan keluar dari kompleks dan mencari kendaraan umum yang langsung menuju ke kampus masing2.
Kibum: ah, bus nya sudah datang. Ayo kita masuk
Ia masuk ke dalam bus terlebih dahulu tanpa memegang pergelangan tanganku seperti laki2 biasanya. Hem, keren juga dia…. Jadi aku tidak perlu malu atau berdebar-debar karena perlakuannya
Kibum: em.. kudengar appa mu sedang sakit keras ya, Minsu-ah?
Saya: iya, sudah sebulan beliau tidak menunjukkan kemajuan. Hhhhhh
Kibum: sabar ya, Appa mu mungkin sedang beristirahat untuk beberapa waktu, tapi beliau tidak memberitahu keluargamu
Saya: oh begitukah? Tapi aku takut ia dipanggil Tuhan, aku belum siap
Kibum: percayalah, semua yang dilakukan oleh Tuhanmu, itu yang terbaik untuknya bahkan untukmu.
Saya: ya, aku selalu percaya. Ngomong2 Kibum-ah… kau kuliah semester berapa?
Kibum: aku semester 8 bulan ini. Seharusnya aku sudah wisuda, tapi aku mengulang lagi. Hehe
Saya: oh, jadi seharusnya aku memanggilmu Oppa dong?
Kibum: ah, memang umurmu berapa Minsu-ah?
Saya: tahun ini aku genap 19 tahun. Kalau Oppa?
Kibum: minggu depan aku sudah umur 23. Tapi panggil aku Kibum juga tidak apa2…
Saya: baiklah Kibum-ah.. kalian pindah kesini.. karena apa?
Kibum: entah lah, Umma kami baru saja menjadi single parent jadi kami tidak ingin merepotkannya. Dengan pindah kesini, jarak antara kampusku dengan rumah.. atau sekolah tempat oppa mengajar dengan rumah, akan semakin dekat. Kita tidak perlu membuang waktu di jalan.. kami jadi lebih sering menghabiskan waktu dengan Umma dirumah.
Aku manggut manggut, Kibum ini berbeda sekali dengan Oppa nya yang berisik dan kasar itu. Dia jauh lebih kalem, diam, dan bahasa bicaranya seberat bahasa bicara Appa *kecil tua dong?* memperlihatkan kalau dia orang yang jenius. Tapi kok bisa sih dia mengulang 1 semester lagi?
Kibum: Ahhhhh, jadi… sudah berapa tahun kau tinggal disana?
Saya: ya… sekitar 20 tahunan. Orangtua ku membeli rumah disana ketika Umma ku masih mengandung Jonghyun oppa
Kibum: kalian berapa bersaudara?
Saya: kalau berdasarkan kelahiran sih tiga. Tapi kalau berdasarkan jumlah, kami empat bersaudara. Aku punya saudara kembar, Minho namanya
Kibum: kembar identik berbeda jenis kelamin? Langka sekali. Hahaha~~
Kami berdua tertawa dan mengobrol panjang lebar. Kibum adalah sosok yang mudah bergaul meskipun kelihatannya pendiam, aku senang sekali bisa pergi ke kampus bersamanya hari ini. Aku jadi ingin *sedikit* berterimakasih kepada Kangin oppa. Hehe
Saya: oh, itu kampusku. Baiklah Kibum-ah… aku duluan ya.
Kibum: baiklah, hati2 ya Minsu-ah
Aku turun dari bus dan berlari menuju gerbang kampus. Tanpa sengaja aku menjatuhkan buku2ku yang tebal dan banyak. Sial, kenapa harus di hari senin???
Suara: hai nona, mau kubantu?
Aku menengok ke arah suara yang memanggilku. Aigooooooo~ laki2 berlengan kekar dan leher yang jenjang dengan jambul hitamnya yang rapih menghampiriku dan membantuku mengambil semua buku2..
Namja seksi *cuihhh jijik bgt nicknamenya*: Buku2mu jadi kotor deh. Tidak apa2?
Saya: oh….. tidak apa2 kok, mianhae.. jadi merepotkan namja
Namja seksi: tidak apa2 kok, aku juga sedang menunggu dongsaengku selesai berdandan di mobil.
Saya: oh, dongsaeng mu kuliah disini?
Namja seksi: ya. dia berambut sebahu dengan poninya yang rata, rambutnya sehitam arang. Kau kenal?
Sehitam arang panjangnya sebahu? Kok rasanya familiar ya?
Suara: Oppa, aku sudah selesai dandannya. Apa yang oppa lakukan di…. OH!! Minsu-sshi~~
Saya: eh, Hyunsu?? Ini Oppa mu?
Hyunsu: ahahahahahaha…. Begitulah. Oppa, kenalkan.. dia teman kampusku, Lee Minsu
Namja itu memberikan semua bukuku, dan menjulurkan tangannya dengan senyum seperti artis2 iklan pasta gigi ditambah dengan lesung pipit yang membuat sosok machonya berubah menjadi manis.
Namja seksi: kenalkan, aku Choi Shiwon….


~~~~~~~~~~~~~


Aku masih terpekur di kantin sambil mengunyah ngunyah sedotan minuman yang sudah habis.
Wonhee: tidak percaya ya, kalau itu oppa nya Hyunsu?
Saya: tentu saja.. dia seperti artis iklan pasta gigi~~!! Rapih sekali giginya, putih pula..
Hyunsu tertawa lucu sekaligus menunjukkan kebanggaannya
Wonhee: Keluarga Hyunsu adalah pemilik perusahaan mobil yang terkenal di seluruh dunia loh
Mataku semakin melebar mendengar pernyataan itu. Tak kusangka Hyunsu adalah orang dengan ekonomi yang super duper tinggi, namun penampilannya sangat sederhana
Saya: aku minta satu mobilnya…
Hyunsu: bilang dulu sama Appa ku~~ hihihi.. Shiwon akan memegang alih perusahaan 3 tahun lagi. Kalau mau minta sama Shiwon ya tunggu 3 tahun lagi saja
Tanpa basa-basi, aku langsung mengajukan pertanyaan yang amat sangat bodoh
Saya: dia fitness dimana? Kok badannya bagus sekali ya? aku jadi salting waktu melihatnya
Wonhee: whaaaat???? Seorang Lee Minsu bisa salting ya? hahahahahaha
Aku merengut, memang sih aku jarang menunjukkan perasaan tertentu kepada seorang namja di hadapan mereka. Sebenarnya aku juga belum pernah berpacaran, dan aku pun susah mengekspresikan perasaanku secara langsung
Hyunsu: Shiwon ikut taekwondo dan sudah sabuk hitam sekarang, dia kuliah jurusan fisika
Saya: aigooooooooooooo~~ beda sekali dengan dunia kita yang penuh dengan uang *kan ceritanya anak ekonomi*
Wonhee: iya, benar2 beda. Kok kamu tidak masuk jurusan alam saja sih?
Hyunsu: aku lebih suka sosial ketimbang alam, sudah lah tidak usah dibahas lagi
Saya: baiklah, tapi kok tumben dia mengantarmu?
Hyunsu: nggak tahu juga ya, dia bosan dirumah mungkin. Biasanya setiap pagi dia ada kelas, tapi kali ini tidak. Dan kebetulan mobilnya sedang di servis, jadinya ia pakai mobilku
Wonhee: dasar orang kaya, katanya kau punya helicopter. Kenapa oppa mu tidak memakainya?
Apa kata Wonhee? Hyunsu punya helicopter?? Ternyata selama ini dia berbohong pada kita semua kalau rumahnya kecil dan lain lain
Hyunsu: itu semua punya Shiwon dan orang tua ku. Aku masih belum menghasilkan apa2, jadinya aku tidak seharusnya bangga dengan semua itu..
Saya: ya ampun Hyunsu-sshi… kau rendah hati sekali
Aku memeluk Hyunsu yang masih tersenyum senyum dari tadi..
Hyunsu: oh iya, bagaimana ujian Taemin? Dia bisa tidak?
Saya: hahahaha aku tidak tahu Hyunsu-sshi.. tanya saja sama anaknya, kau punya nomor HPnya kan?
Hyunsu: tapi aku malu~~ oh iya, nanti aku mau menjenguk Appa mu ya.
Saya: baiklah. Wonhee, gimana hubunganmu dengan Jonghyun oppa?
Wajah Wonhee berubah dari yang gembira menjadi kaku dan terkesan menyembunyikan sesuatu
Wonhee: emmmmmm dia suka menjemputku kalau pulang les. Kebetulan waktu les kami sama, jadi kami pulang bersama. Kami bicara banyak hal..
Saya: cieeeeeeeeeeeeeeeeee…. Sebentar lagi sepertinya ada yang akan resmi menjadi kekasih Jonghyun oppa nih, hehehehe
Wonhee: apaan sih, Minsu-sshi~~~ aku maluuuuuuuuuuuuuuuu
Saya: hahahahahahaha… ngomong2 kau mau menjenguk Appa jam berapa? Sehabis pulang dari kampus?
Hyunsu: entahlah, mungkin agak sore karena aku baru pulang 3 jam lagi. Kau pulang jam berapa?
Saya: aku sudah pulang, hehehehehehe
Wonhee dan Hyunsu menggelitiku hingga aku berteriak histeris dan semua orang kantin memperhatikanku
Saya: kalian ini baboooooooooo~~ geli sekali tauk
Hyunsu: kau ini curang sekali, selalu pulang cepat. Huuuuuuuuuu
Saya: aku kan tidak minta begitu
Wonhee: tetap saja curang, huuuuuuuuuuuuuu
Kami bertiga tertawa dan beberapa detik kemudian HPku berdering, telepon dari Umma. Aku segera mengangkatnya
Saya: yeoboseyo Umma, ada apa?
Umma: kamu mau jam berapa ke rumah sakit??
Saya: mungkin 30 menit lagi, memang kenapa?
Umma: Umma sudah pulang ke rumah…
Saya: Loh, terus yang menjagai Appa siapa? Jonghyun Minho dan Taemin kan masih sekolah
Umma: ada Heechul disana, nanti kau temani dia ya..

.....

Heechul oppa sedang meminum teh kotak dengan tenang saat aku masuk ke ruang rawat Appa, dia melihat kea rah pintu dan kembali memandangi jendela yang ada di seberangnya
Saya: ada angin apa oppa mau menjagai Appaku?
Ia menjawab pertanyaanku sambil tetap meminum tehnya sambil menghadap kea rah jendela
Heechul: aku mencarimu dan kebetulan kutemui Umma mu disini, aku menyuruhnya pulang. Wajahnya terlihat lelah
Saya: ada apa sih di jendela itu, sampai2 oppa tidak mau melihatku?
Ia membuang bungkus teh kotak tanpa menengok ke arahku, kenapa sih dia?
Saya: ada yang salah di mukaku? Apa jerawatku bertambah atau aku semakin kurus, sehingga Oppa tidak mau melihatku?
Tiba2 ia menatapku tajam sekali, bola matanya yang hitam seakan menusuk mata hingga otakku. Rasanya tanganku agak gemetar karena tatapannya
Heechul: tidak apa2, memang sifatku begini adanya..
Aku menghela napas. Hhhhhhhhhhhhhhhhhhh, aku pikir ia marah padaku.
Saya: jangan lakukan hal seperti itu lagi, menakutkan tau? Oh iya.. bagaimana keadaan Oppa?
Heechul: tangannya sedikit bergerak tadi, sepertinya beberapa hari lagi ia akan tersadar.
Saya: benarkah??? Wah, semoga saja harapan Oppa terkabulkan
Ia tersenyum simpul sambil menyibukkan diri dengan melihat ke sekitarnya, suasana menjadi sangat kaku sekali. Apa yang harus kulakukan?
Saya: sudah kuduga, pasti ada sesuatu
Heechul: sesuatu apanya?
Saya: sesuatu di dalam diri Oppa!!
Aku menyerbu ke arahnya dan menatapnya dalam2. Jantungku berdebar debar keras, rasanya mau loncat dari dadaku
Heechul: sesuatu apa?
Saya: oppa pasti sedang kesal padaku kan??
Ia diam dan melepaskan pandangannya dariku, mukanya terlihat kesal sekali
Heechul: kau sepertinya salah lihat. Aku baik2 saja kok
Saya: bohong…. Oppa marah padaku kan?
Heechul: hmmm? Kenapa aku harus marah padamu?
Kesabaranku sudah mencapai puncak, aku tidak mau menebak nebak hatinya lagi. Menyebalkan sekali sih Heechul Oppa~~!!
Aku duduk di sofa lebar yang ia duduki, aku duduk dengan jarak yang dekat dengannya.
Saya: a… aku tidak tahu. Tapi sorotan mata oppa yang mengatakannya padamu
Heechul: hah, kau sok tahu sekali… seberapa sering sih kita pergi bersama pekan ini?
Mataku berkaca-kaca, sudahlah oppa.. jangan membuatku menerka nerka lagi. Dasar menyebalkan
Saya: tanpa sadar oppa sudah memberitahuku. Oppa marah padaku karena aku tidak bisa meluangkan waktu lebih banyak lagi dengan oppa kan?! Karena aku sibuk kuliah dan menjagai Appaku? Ya kan?!
Heechul oppa memandangiku dari atas hingga bawah dengan tatapan anggunnya..
Heechul: kenapa kamu jadi emosi begitu?
Saya: a…. aku tidak suka di beginikan~~ aku tidak suka diacuhkan dan dipandangi seperti ini, aku tidak sukaaaaa~~~
Air mataku jatuh lagi, sialan.. disaat saat seperti ini kok aku malah menangis? Babo babo
Heechul: maafkan aku, aku hanya merasa kesepian kalau tidak menjemput atau mengantarmu ke suatu tempat. Kau terlalu sibuk dan kau melupakanku. Ya kan?
Saya: ah!! Kenapa Oppa bilang begitu?? Aku tidak ber…. Maksud. Ah maaf, aku kesal sekali..
Aku mengusap air mataku dengan cepat, namun Heechul oppa menghalau tanganku dan memegangi pipiku
Heechul: aigooo lady, berhentilah menangis… nanti wajahmu tidak cantik lagi~~
Ia mendekatkan wajahnya ke wajahku, menghapus air mataku sebentar dan kembali memegangi wajahku yang mungkin sudah memanas dan merah. Jantungku tidak berhenti berdebar-debar
Heechul: kalau begitu, maafkan perlakuanku tadi ya..
Ia makin mendekatkan wajahnya ke wajahku, memegang lembut daguku dan mulai menyilangkan wajahnya sambil terus mendekatkan wajahnya ke wajahku. Ia memejamkan matanya dan hembusan nafasnya menyentuh pipiku, bibirnya terbuka sedikit… jarak kami sudah terlampau dekat hingga hidung kami sudah nyaris bersentuhan, begitu juga bibir kami
Tiba2 aku merasakan sesuatu bergerak di kasur tempat Appa tertidur, segera saja kulihat apa yang terjadi disana…
Suara: hmmmmmmmmmmmh, ini…. Dimana?
Saya: a….. appa??

Appa telah terbangun dari tidur panjangnya…
Dan dengan refleks, aku segera menghambur ke pelukannya. Menangis sejadi jadinya…

Bersambung..

Minggu, 19 September 2010

SuSHINee Fanfict Part 7

New Cast:
Kangin: Adik kelas Shindong di SMA. Guru judo. Tetangga baru Keluarga Lee Jinki


Bulan September, Minggu pertama

Sungmin: Minsu-ah… wajahmu dari hari ke hari makin tirus saja
Aku mengelus pipiku pelan, memangnya iya ya?
Kyuhyun: kau diet ya? sudah tinggi kurus masih saja mau kurus
Shindong: lebih baik kalau gemuk sepertiku
Eunhyuk: kau harus jaga pola makan, nanti makin kurus seperti Wookie loh
Ryeowook: ih Eunhyuk hyung kok memberi contohnya seperti aku sih?
Aku mencari cari cermin. Memang iya ya, aku makin kurus?
Yesung: kau makan dengan baik kan selama ini?
Heechul: aku tidak yakin, Yesung-ah. Dia terlalu memikirkan Om Jinki, makanya ia jarang makan
Saya: humhh, kau sok tahu sekali oppa…
Suasana di ruang VVIP tempat Appa dirawat menjadi ramai di hari Sabtu ini. Semua anak Kost SuJj bersama sama menjenguk dan membawakan banyak buah dan makanan. Meskipun begitu, aku tak bisa memakannya.. aku tidak bisa makan kalau Appa belum bangun juga
Heechul: hampir setiap hari aku menjemputmu. Apa itu bukan bukti?
Semua oppa ber ‘oooh’ ria…. Omaigat, aku jadi salah tingkah kalau dipojokkan seperti ini
Sungmin: makanlah yang banyak, Minsu-ah… masak kau juga mau ikut sakit seperti Om Jinki?
Yesung: aku sudah memberitahunya berkali-kali, Sungmin.. tapi dia hanya mengangguk dan tetap seperti ini
Ryeowook: apa Taemin, Jonghyun atau Minho tidak menasehatimu?
Eunhyuk: Taemin sudah memberitahunya, tapi hasilnya sama seperti yang Yesung hyung katakan
Kyuhyun: Jonghyun juga beberapa kali cerita padaku kalau dia makannya sedikit sekali
Shindong: baiklah, aku nasehati sekali lagi ya~~ makanlah yang banyak. Kalau tidak, kau nanti juga sakit. Merepotkan Tante Key..
Aku mengangguk dan Heechul memberikan semangkuk mie instan. Namun aku tidak bisa menyentuhnya entah kenapa..
Yesung: aigooooo~~~~ seperti yang diduga. Lihat kan Shindong??
Semua oppa menghembuskan nafas pasrah dan diam sebentar, tiba2 Sungmin oppa dengan muka cerianya mendekatiku
Sungmin: apa harus kusuapi? Hihihi
Yesung: aku ikut deh..
Kyuhyun: apa aku harus menyanyi dengan Wookie?
Eunhyuk: apa aku harus menari dan do the rap with Shindong hyung?
Heechul: apa harus ku cium terlebih dahulu?
Semua oppa mendekati wajahku, membuat jantungku berdebar debar dan wajahku memanas
Saya: aduuuuuuuuuuuuuuuuh~~!! Tidak usah repot2!!
Tiba2 aku berteriak dan refleks menutup mulutku. Astaga, aku berteriak kencang sekali…
Saya: baiklah, aku makan nih
Aku mengambil mangkuk mie instan itu dan mulai menyendokinya pelan2.. hummmm padahal aku sudah berteriak kencang sekali tadi. Tapi kenapa Appa tidak bangun juga ya?
Yesung: mungkin saja kalau kau makan, Om Jinki akan bangun karena mencium aroma mie instan yang enak. Hehehehe
Shindong: kau lapar Yesung hyung?
Semuanya terdiam sambil memandang Yesung oppa dan langsung tertawa terbahak bahak seperti melihat badut
Heechul: sssssssh ini rumah sakit, jangan keras keras saeng..
Mereka langsung menutup mulutnya dan memperingatkan diri mereka masing masing, kompak sekali mereka.

Sudah nyaris sebulan Appa tidak bangun2 juga. Seluruh keluargaku tetap mendapat giliran untuk menjagai appa, dan kami pun juga masih khawatir karena apabila Appa tidak sadar juga dalam 2 bulan maka pihak rumah sakit akan memindahkannya ke rumah *semacam rumah sakit di rumah gitu*
Sungmin: Minsu-ah…. Bagaimana kuliahmu, lancar kan?
Saya: iya. Lancar kok.. aku berusaha sekeras mungkin agar tidak mengulang lagi, supaya kesedihan Umma tidak bertambah lagi
Eunhyuk: ooooh begitu… kau anak yang rajin ya, seperti yang dikatakan Yesung hyung
Saya: ah oppa, kau bicara yang tidak2,..
Yesung: oooh. Aku bicara sesungguhnya Minsu, keluarga Om Jinki adalah keluarga yang tekun dan rajin.
Ryeowook: ngomong2…. Om Jinki sudah berapa minggu belum bangun?
Saya: sudah hampir sebulan oppa, ini juga yang membuatku sedih dan tidak bisa makan.. aku harap Appa segera bangun dan menjalani rutinitasnya lagi..
Kyuhyun: apa yang terjadi dengannya?
Saya: kalau pulang kerja, ia selalu membuka jendela mobil dan mematikan AC. Mungkin sesuatu terbang keluar dan ia hendak mengambilnya, sehingga ia tertabrak mobil dari arah lain
Shindong: ahhhhhhh, kami doakan semoga Appa mu cepat sembuh ya Minsu-sshi
Saya: terima kasih Oppa, terima kasih karena semuanya telah menjenguk… appa..
Air mataku menetes lagi, aku sungguh terharu dengan kekompakan mereka yang mau menengok dan menemaniku di ruangan yang sunyi dan hanya terdengar suara mesin detak jantung yang meresahkan.
Heechul: cup cup cup lady… nanti kami semua menangis melihatmu bersedih
Ia merangkulku yang kebetulan duduk disebelahnya. Aku mengusap mataku yang buram karena airmata, dan melihat Eunhyuk oppa berkaca-kaca. Begitu juga dengan Ryeowook oppa
Sungmin: yang kuat ya Minsu-ah.. kami semua pasti mendoakan kesembuhan Om Jinki
Aku mengangguk sambil memandangi Shindong dan Yesung oppa menenangkan Ryeowook dan Eunhyuk oppa. Sementara Kyuhyun oppa pergi ke sudut ruangan dan memunggungi kami semua
Saya: terima kasih sekali lagi oppa, dan maaf sudah membuat suasana jadi melankolis seperti ini
Ryeowook: aigoooo~~ kamu tetap rendah hati walaupun bencana sedang menimpamu.
Wookie oppa memelukku erat sekali, dalam hati aku mengutuk Yesung oppa. Arrrrrrggggh dia terlalu banyak bicara!@#$$%^
Eunhyuk: tetap semangat yaa.. aku titipkan kekuatan untukmu dan untuk Taemin.
Ia memelukku juga dengan hidung yang memerah karena menahan tangis, aku mengelus elus punggungnya lembut. Disaat saat seperti ini, malah ia yang harus dikuatkan tahu?! Hahaha aku rasanya ingin tertawa sendiri
Yesung: baik-baik ya selama menjaga Om Jinki, kami pamit dulu.. waktu menjenguknya sudah habis
Setelah Yesung oppa memeluk dan mencium kepalaku, Oppa yang lain juga bangkit dan berpamitan padaku
Heechul: apa aku harus tetap disini dan menemanimu? Kau pasti akan merasa sa…
Saya: berangkat lah ke tempat les, jangan hiraukan aku. Kau harus cari uang, hahahaha
Aku mendorong Heechul oppa yang dengan genitnya akan mencium pipiku. Dan mereka segara menghilang dari hadapanku..
Saya: hhhhhhhhhhhh…. Mereka baik2 ya Appa? Mereka lah yang mewarnai hari2ku selama ini. Aku merasa sangat berterima kasih dengan mereka, kepedulian mereka sangat erat dan kuat..
Aku mengelus tangan Appa yang masih belum bergeming dan memandangi wajah Appa yang masih penuh dengan jahitan dan luka


~~~~~~~~~~~~~


Jam 18.00.. kediaman Lee Jinki’s family..

Minho: jadi… sekarang giliranku ya?
Umma: apa umma saja yang jaga?
Saya: Minho doooooong, kan di jadwal memang tugasnya dia. Sekali-kali lah malam minggu… jangan pacaran terus
Minho: siapa yang pacaran? Aku mau tidur~~
Saya: tidurnya di rumah sakit saja. Sudah sana, hati2 ya…. waspada di jalan
Aku membukakan pintu gerbang supaya mobil Minho bisa keluar dan segera berangkat
Saya: hati2 di jalan Minho~~
Ia mengangguk dan segera berlalu. Malam minggu kali ini benar2 sepi. Jonghyun ikut les vocal bersama Kyuhyun oppa, sementara Taemin belajar untuk ujiannya di hari Senin. Sementara aku sangat malas kalau harus menghabiskan malam bersama Umma dengan membicarakan Heechul oppa
Aku menutup gerbang dan segera bergegas ke dalam rumah, tiba2 ada suara yang sangat besar berteriak ke arahku.
Suara: hai cewek!! Ini rumahnya Pak Jinki kan?!
DEG!! Siapa itu malam malam berteriak dari kejauhan???
Aku menengok pelan pelan, kulihat di depan gerbang, pria berperawakan besar dan kekar dengan potongan rambut pendek berdiri mantap disana
Saya: emmm… iya.
Cowok kekar *julukannya serem euy*: OH! Pak Jinkinya ada?!
Aduh.. kenapa cowok itu harus berteriak teriak sih??? Padahal jarak kami cuman 2 meter jauhnya
Cowok kekar: hei!! Jawab dong!!
Aku mengeryit kesal. Apa2an sih?! Tidak usah berteriak kaleeeeee…. Aku tidak tuli!!
Saya: ga ada!! Lagi di rumah sakit!! *ketus mode on*
Cowok kekar: OH! Kalo gitu, Tantenya aja deh!! Ada nggak?!
Crap, dia berteriak lagi kea rah ku, sangat2 mengganggu~~!!!!
Saya: ummaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa….. ada yang mau ketemu ummaaaaaaaaaaaaaa~~!!!!
Kekesalanku meledak saat aku memanggil Umma. Saat aku hendak masuk, cowok itu berteriak lagi *apa menyahut ya, menurutnya?*
Cowok kekar: HEI! Bukakan gerbangnya dong!! Masak aku disuruh menunggu disini?!
Issssssssssssssssssh berisik~~~!!!! *mad mode on*
Aku segera ke gerbang dengan wajah yang kesal dan membukakan sedikit agar ia bisa masuk. Bisa kulihat wajahnya yang terkesima karena melihat tinggiku yang tidak jauh dari tingginya.
Umma: ooooooh, Kau Youngwoon yang tetangga baru itu kaaaaaaaan??
Cowok kekar: iya tante!! Tapi panggil saja Kangin!!
Anjrit, dia berteriak di depan mukaku!@#$%^$#@!
Umma menjamu cowok kekar yang hobi teriak2 itu di ruang tamu. Wajahnya penuh dengan kegembiraan. Ia melihat ke sekeliling sambil menganga berkali kali. Sementara Umma membuatkan minuman untuknya, ia mencoba membuat pembicaraan denganku
Cowok kekar: hai cewek, jadi kamu putri dari Tante Key? Kukira Tante Key punya 3 putra saja
Aku tersenyum tipis dan mengacuhkannya. Baru kali ini aku mendengar suaranya keluar tanpa teriakan
Cowok kekar: kau ini anak ke berapa?!
Eh?! Baru dipuji sudah menyahut *alias berteriak* lagi?! Omaigaaaaaat~~~
Saya: aku anak kedua~~ kenapa memangnya?
Cowok kekar: OH! Aku kira putra kedua Tante Key laki-laki. Orang disini sering sekali membicarakan keluarga Pak Jinki dari hari pertama aku pindah
Saya: aku punya saudara kembar laki-laki, Minho..
Cowok kekar: OOOOH!! Apa dia setinggimu?!
Aduh, bisa tidak sih dia berhenti menyahut seperti itu?!@#$%^&
Saya: dia lebih tinggi 5 cm dariku
Cowok kekar: WAH, hebat sekali~~ ngomong2 namamu siapa? Aku Kim Youngwoon, tapi panggil saja Kangin
Ia menjulurkan tangannya mantap, aku menggapainya ragu2. Benar saja, ia langsung menjabat tanganku keras dan menggoyang goyangkan tanganku bahkan seluruh anggota tubuhku
Saya: Lee.. Minsu…
Umma: ahhhhhhh, kalian baru ku tinggal beberapa menit sudah saling berkenalan. Memang begitulah kalau jadi tetangga, hohohohoho…
Kangin oppa tertawa keras sekali hingga suaranya membahana di ruang tamu. Aku lagi2 hanya bisa mengeryitkan alis karena heran dengan ketertarikannya dengan hal yang baru ia kenal
Umma: jadi,… Kangin….. sudah berapa lama keluargamu pindah ke komplek ini?
Kangin: yah, kira-kira 3 minggu yang lalu, Tante. Oh iya, aku membawakan kue buatan Umma sendiri, silahkan dicicipi ya!!
Umma: oh tenang saja~~!! Keluarga kami suka sekali kue. Apalagi Minsu, ya kan sayaaang? ohohohohohoho
Aku mengangguk ragu sementara Kangin oppa tertawa keras lagi. Kok bisa2nya Taemin tidak keluar dan protes karena belajarnya jadi terganggu dengan kegembiraan Umma dan Kangin oppa?
Kangin: oh iya, Om nya kemana ya?
Umma: ahhhh~~ sudah sebulan beliau dirawat di rumah sakit karena mengalami kecelakaan. Huhuhu
Wajah Kangin oppa yang penuh kegembiraan berubah menjadi penuh rasa simpati, ia mendekati Umma dan memberikannya selembar tisu. Lalu duduk kembali di sofa yang jaraknya beberapa cm dari sofa yang kududuki
Kangin: sabar ya tante, nanti aku pasti menjenguknya!!
Aku yang dari tadi sibuk dengan diriku sendiri langsung mendelik mendengar perkataan Kangin oppa, sok akrab sekali sih manusia ini?!?!?! Baru pertama kali bertamu ke rumah kami, sudah sok dekat dengan Umma-ku *jealous mode on*
Pintu depan terbuka, terlihat Jonghyun masuk sambil membawa tas nya
Jonghyun: oh… aku pikir kalian sudah tidur. Ternyata ada tamu di malam seperti ini
Kangin: OH!! Aku Kangin, tetangga baru di komplek ini. Aku tinggal 2 rumah dari sini
Ia menjabat tangan Jonghyun seperti ia menjabat tanganku barusan. Namun otot2 Jonghyun dengan mudah menahan setiap goyangannya *widih.. berasa di kapal, goyang2*
Jonghyun: aku Jonghyun, kuliah semester 5..
Umma: Jonghyun putra pertamaku. Aigooooooo~~ lengan kalian sama2 berotot ya?? keren sekaliiiii~~
Jonghyun: punya beliau lebih besar dariku, Umma.. aku ke kamar dulu ya.
Kangin: hahahaha Tante bisa saja~~ ini karena aku suka berenang dan main baseball. HAHAHAHAHA~~!!
Tuhan…. Hentikan keributan di malam minggu ini~!@#$%$%^ *cry* *cry*

.....

Aku menguap sementara mereka berdua masih berbincang bincang sambil tertawa tawa dengan hebohnya. Semakin mereka berisik, semakin aku mengantuk. Benar2 deh.. kebiasaanku yang satu ini sangat menyebalkan. Apalagi kalau terlalu lama mendengar dosen menjelaskan materi *melenceng ke kuliah*
Kangin: OH IYA! Kudengar disini ada kost2an yang isinya pria2 tampan dan berbakat ya??! nama kost2an itu apa ya??
Umma: emmmm apa ya? aduh, Tante lupa. Minsu! Nama kost2an punya Bu Teukie namanya apa yaa??
Aku yang hampir saja masuk ke dunia mimpi, kembali lagi ke ruang tamu yang berisik dan panas, rasanya tidak enak sekali
Saya: Super Jjang. Memang kenapa?
Kangin: AIGOOOO~~~ Namanya seram sekali. Kost2an itu terkenal di sekitar rumahku yang dulu, letaknya dimana ya??
Saya: nih di seberang rumah kami. Umma, aku mau..
Umma: Oh yaaaaa?? Aku tidak tahu kalau kost2an Super Jjang sangat terkenal di wilayah rumahmu yang dulu. Ahahahahah~~!!
Aku menyenderkan leherku di sofa. GOD, PLEASE STOP THEIR EXCITEMENT!!!
Kangin: kakak kelasku sewaktu SMA ngekos disana, sebentar lagi dia akan menikah. Siapa ya namanya?? Aku lupa~~
Saya: emmmm Shindong oppa?
Kangin: OH YA!! BETUL SEKALI~~~
Aku menutup telingaku yang mulai tuli dan berdiri di hadapannya dengan wajah amat sangat kesal
Umma: Minsu, apa yang kau laku…
Saya: TOLONG BERHENTI BERTERIAK DISEBELAHKU. AKU SUDAH MULAI TULI~~~
Ruang tamu menjadi hening sejenak. Diluar dugaan, ia memegangi pergelangan tanganku dengan mantap dan dengan tatapan yang tajam pula. Ia bahkan tidak menghiraukan mataku yang sudah memerah karena mengantuk
Kangin: Oh, maafkan aku manis.. aku guru judo di sekolah sekitar sini, jadi aku tanpa sengaja suka mengeluarkan suara yang lantang dan tegas jika gembira. Itu mengganggumu ya? maafkan aku.
Glek, kok aku jadi salting begini?
Umma: ahahahaha, tidak apa2… Minsu, ayo duduk. Tidak sopan berlaku seperti itu di depan tamu
Saya: maaf Umma, aku mau…
Kangin: Oh sebentar lagi aku juga sudah mau pulang kok?! Temani Umma mu sebentar lagi ya??
Ia memegangi tanganku erat sekali dan menyuruhku duduk secara paksa. Ah sialan, aku mengantuk sekali~~~~
Drrrrrr drrrrrt….. HPku bergetar. SMS dari….. Taemin dan Jonghyun??
‘Noona, bisa tidak tamunya disuruh pulang? Aku tidak bisa belajar nih’
‘Minsu, bilang Umma untuk menyuruh Kangin oppa pulang. Aku mau tidur nih~~ ngantuuuuuk’

Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal, huaaaaaaaaaaaah seandainya aku bisa…
Aku menubrukkan kepalaku di leher sofa. Kangin oppa, cepat pulang sana!!!!

Bersambung..

Sabtu, 18 September 2010

SuSHINee Fanfict Part 6

Saya: appa… appa….
Aku memegangi tangan appa yang diam tak bergerak, sudah beberapa jam aku disini dan appa tak bangun juga.
Minho: besok kita harus kuliah, ayo pulang
Saya: aku pulang sendiri saja, aku tak akan pulang kalau appa belum bangun
Jonghyun: ayolah, jangan keras kepala
Saya: kalau kalian mau pulang ya pulang saja!! Tidak usah memaksaku pulang, aku bisa menginap disini dan pulang besok paginya
Mereka berdua terdiam melihat emosiku keluar seperti itu, Taemin dan umma menunggu diluar karena umma masih sakit flu.
Minho: yasudah, kalau mau pulang kau telpon aku saja. Nanti aku jemput
Saya: yasudah, terima kasih Minho. Hati2 di jalan
Jonghyun dan Minho keluar dari ruangan. Kini tinggal aku dan appa yang masih belum bangun juga, yang ada di ruangan serba steril ini
Saya: Appa…. Sadarlah. Minsu akan masak dubu yang banyak untuk Appa kalau Appa bangun
Aku menangis lagi. Tidak bicara dengan Appa barang semalam saja sudah menyiksa sekali untukku


~~~~~~~~~~~~~


Yesung: jadi.. Om Jinki mengalami tabrakan kemarin malam?
Saya: begitulah..
Yesung: sekarang keadaannya bagaimana?
Saya: masih belum bangun, aku menungguinya terus dari tadi malam
Yesung: aku bisa melihatnya dari kantung matamu, Minsu-sshi. Kamu tidak kuliah?
Saya: sepertinya aku ijin dulu untuk beberapa hari sampai Appa sembuh. Oppa tidak pergi kerja?
Ia tidak menjawab. Yesung oppa memegangi wajahku dan mengelus bagian bawah kedua mataku.
Yesung: hati-hatilah, jangan sampai kau jatuh sakit lagi Minsu-sshi. Apa aku harus mengajak Heechul hyung atau Sungmin kesini?
Saya: ahahahahaha. Sepertinya tidak usah, mereka kan sibuk dengan urusan mereka masing2..
Yesung: selalu saja kamu seperti ini, tidak pernah berubah sejak kecil
Aku menaikkan alisku sebelah. Maksudnya bagaimana?
Yesung: sekali2 repotkanlah orang lain, jangan diam saja dan sibuk dengan urusanmu. Setiap orang kan butuh bantuan dari orang terdekatnya
Aku mengangguk kecil berusaha menahan air mata keluar di pipiku. Yesung oppa juga selalu mengatakan hal yang sama sejak kecil…
Yesung: baiklah, kalau ada apa2 hubungi aku atau anak2 SuJj yang lainnya ya, aku harus berangkat kerja. Jaga dirimu Minsu-sshi
Aku mengangguk lagi dan memandangi Yesung oppa yang semakin jauh dari pandanganku, lalu aku masuk kamar dan mendapati Appa masih tertidur dengan luka2 di wajahnya.
Saya: cepatlah bangun appa, aku merindukanmu
Aku mengelus tangan Appa lembut sambil memandangi alat detak jantung dan saluran pernafasan yang digunakan Appa, airnya semakin menipis dan mulai habis. Alat detak jantung masih menunjukkan keadaan yang stabil..
Appa masih tertidur dengan wajahnya yang damai…
Aku tertidur lagi sambil tetap memegang tangan Appa, tiba2 ada sesuatu yang menepuk nepuk pundakku, dengan terpaksa aku bangun dan ternyata ada Jonghyun yang membangunkanku
Jonghyun: pulanglah, jangan egois. Kami juga mau menemani Appa
Aku melihat Jonghyun bersama Wonhee dan Taemin. Wonhee langsung menghampiri dan memelukku
Wonhee: yang sabar ya, Minsu-sshi.. om Jinki pasti akan segera sadar. Aku doakan untuk kesembuhannya
Saya: terima kasih ya Wonhee. Kau kesini dengan mereka?
Wonhee: iya, aku kemari dengan mereka. Tadi tidak sengaja kami berpapasan di jalan, oh iya.. Hyunsu mencarimu tadi siang. Seharusnya kan kau ada kelas bahasa di jam yang sama dengannya, tapi kau tidak datang dan aku baru tahu apa yang sedang terjadi
Taemin: jadi noona….. kau mau pulang dengan siapa?
Belum aku menjawab pertanyaan Taemin, HPku berdering. Telepon dari Heechul oppa
Saya: halo?
Heechul: kau kuliah hari ini? Mau ku jemput?
Saya: aku… sedang ada di rumah sakit..
Heechul: oh… siapa yang sakit?
Saya: Appa ku.. tapi sebentar lagi aku pulang
Heechul: yasudah. Aku mau menjemputmu tapi aku tidak tahu lokasinya, patokannya di dekat apa?
Saya: em…. Di dekatnya ada swalayan. Jalannya agak menurun dan…
Heechul: baiklah, aku segera kesana..
Tuuuuuuuut tuuuuuuuuuuut, telepon dimatikan..
Hah, di saat2 seperti ini pun dia tetap saja menyebalkan
Taemin: jadi…. Noona pulang dengan siapa?
Saya: Heechul oppa menjemputku, tolong jaga Appa baik2 ya. aku mohon pada kalian
Setelah berbenah dan berpamitan kepada Appa yang masih tertidur, aku keluar dari rumah sakit dan mencari swalayan yang menjadi patokan antara Heechul oppa dan aku untuk bertemu. Untungnya Heechul oppa datang beberapa detik sesudah aku sampai di swalayan itu
Heechul: wajahmu lesu sekali…
Aku tersenyum getir sambil merapihkan rambutku yang tergerai ke depan
Heechul: kok diam saja? Naik dooong~~
Aku naik tanpa suara dan Heechul oppa memeberikan helmnya. Dan baru pertama kali aku menyenderkan seluruh badanku ke punggungnya, aku benar2 lelah dan dalam kondisi mood yang jelek.
Heechul: pegangan yang erat ya…
Aku menuruti kata2nya bagaikan tersihir. Biasanya aku tidak mau melakukannya, yasudahlah.. untuk kesenangannya juga
Motor melaju entah kemana, aku tertidur dalam punggung Heechul oppa yang besar dan lebar. Sudah 2 malam aku tidak bisa tidur karena menunggu Appa tersadar dari komanya. Sebenarnya aku juga tidak ingin pulanh sebelum Appa tersadar, tapi wajah Jonghyun tadi mengerikan sekali. Jadi aku menuruti kemauannya saja daripada kami harus bertengkar lagi
Heechul: sepertinya hari2mu sedang berat. Appa mu sakit apa?
Aku terbangun dari tidurku dan segera melepas peganganku dari Heechul oppa. Aku memandangi sekitar, sepertinya kami berhenti di sebuah tempat yang tinggi dan dapat melihat matahari yang akan terbenam
Saya: kita… dimana?
Heechul: jawab dulu pertanyaanku…
Saya: aku mau pulang oppa, buka ke tempat seperti ini..
Heechul: ku bilang jawab dulu pertanyaanku~~
Saya: oppa benar2 ingin tahu?
Heechul oppa mengangguk angguk sambil melebarkan matanya yang besar dan hitam. Pandangannya dalam sekali, aku seperti tersedot ke dalamnya
Saya: Appa mengalami kecelakaan motor 2 hari yang lalu, ia selalu membiarkan jendela mobil terbuka setiap pulang kerja. Mungkin ada sesuatu yang terbang keluar dan ia ingin mengambilnya. Saat itu dari arah kanan, mobil menabrak Appa.
Heechul: tapi si pelaku bertanggung jawab kan atas apa yang terjadi?
Saya: iya… Umma juga ikut minta maaf atas apa yang terjadi karena itu sebenarnya salah Appa
Heechul: lalu? Apa yang membuatmu merasa sedih?
Saya: aku dan Appa dekat sekali, setiap malam paling tidak kami ngobrol sepatah dua patah kata. Rasanya ada sesuatu yang hilang kalau tidak ada Appa di sekitarku
Heechul: kamu anak papi ya? biarpun sudah umur 19 pun masih dekat dengan Appa mu
Aku terdiam sambil memandang kebawah dalam2. APA YANG IA MAKSUD SIH?!
Saya: salah ya?? salah kalau aku memang dekat dengan Appa?!
Heechul: ya… aku tidak terbiasa melihat seorang cewek seperti itu, biasanya malah mereka selalu bertengkar dengan Appa nya..
Saya: terus.. kalau aku berbeda.. salah?!?!
Heechul: tidak kok, hei kenapa sih dirimu? Kok marah2 seperti itu??
Aku tersadar dari pikiran buta ku. Otakku mungkin sudah terlalu keruh karena menghadapi masalah yang berhubungan dengan Appa
Saya: maaf, hanya saja aku sedang banyak pikiran. Apalagi dengan masalah kecelakaan Appa, mungkin hariku akan semakin berat..
Heechul oppa memandangiku lagi dengan matanya yang besar dan hitam, ia seperti mencari cari sesuatu yang ada di wajah atau mungkin mataku juga
Heechul: lihatlah matahari yang mau terbenam itu.. indah kan? Bukankah itu warna kesukaanmu?
Vermillion? Yah.. aku sangat suka warna itu. Aku merasa terkesima mengetahui Heechul oppa tahu warna kesukaanku.
Heechul: pandangilah selagi kau bisa… kau jarang kan kesini? Kalau mau, aku akan membawamu setiap hari sesudah kau pulang kuliah. Bagaimana?
Aku tak bisa menjawabnya, aku masih terkesima dengan warna vwrmillion yang dipancarkan oleh matahari besar yang akan tenggelam sebentar lagi. Langitnya sudah mulai menggelap dan dibawah tempat kami berhenti, warnanya jadi terang sekali..
Tanpa terasa, Heechul oppa menaruh kepalanya di pundakku. Wajahnya terlihat mengantuk
Heechul: kalau aku sedang pusing karena bahan ajar di tempat bimbelku, aku selalu kesini mencari inspirasi. Terkadang aku gambarkan mataharinya, aku senang bisa menggambarnya biarpun tidak begitu bagus. Hahahaha
Aku cukup terpana melihat keakraban kami berdua seperti ini *tepatnya sih, Heechul oppa yang sok dekat denganku* wajahku yang tadi suntuk dan mendung, kini menjadi lebih ceria
Saya: terima kasih Heechul oppa…
Dengan iseng aku mengacak rambutnya hingga berantakan dan segera turun dari motor untik menghindarinya sambil tertawa
Heechul: wah sial kau.. mentang2 rambutmu tidak panjang..
Saya: rambut panjang itu merepotkan, segini saja sudah repot~~
Heechul: tapi rambut panjangku yang hitam ini, indah kaaaaaaaan?
Aku menjambaknya secepat mungkin dan menghindarinya secepat mungkin, kami berdua tertawa tawa sambil berlarian tak tentu. Oppa berhasil menjambak rambutku dan rasanya sakit sekali~~
Saya: Oppaaaaaaaaaaaaaaaa sakiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit kubalas ka…
Belum aku menyelesaikan kata2ku, aku tak sengaja tersandung dan menubruk Heechul oppa. Jarak kami dekat sekali, aku bahkan sampai merasakan hembusan nafas dan jantungnya yang berdebar-debar..
Heechul: em, Minsu…. Kepalaku terbentur aspal, sakit sekali..
Saya: aigoooo, maafkan aku oppa~~~!!!
Aku segera bangkit dan membantu Heechul oppa bangun. Ia mengelus elus puncak kepalanya yang terbentur tadi
Heechul: hufffff tadi….. menyenangkan sekali
Ia melebarkan matanya yang hitam dan mengelus dadanya. Wajahnya memerah, entah karena kejadian yang barusan atau dia kepanasan dan kelelahan
Saya: emmm sudah tidak begitu sakit kan?
Heechul: …… motorku dimana ya?
Saya: eh?? Itu, disebelah situ… masak kau lupa?
Heechul: ah yang benar? Sepertinya bukan…
Aku menggaruk kepalaku bingung. Jangan2 Heechul oppa amnesia?!?!?!
Saya: emmm kita ke rumah sakit lagi ya? sepertinya oppa amnesia~
Ia tidak menjawab, ia memandangi sekitar dengan wajah yang polos dan bingung.
Heechul: kita dimana ya?
Astaga, dia benar2 amnesia. Bagaimana ini ?!@#$%^
Aku menunduk hampir menangis. Aku tidak tahu jalan pulang, bahkan aku tidak bisa menyetir motor Heechul oppa yang tampilannya ekstrim itu. Haduuuuuuuuh
Heechul: hahahahahahahahahaha, aku cuman bercanda kok. Kau tertipuu~~~ hahahaha
Ia memelukku sambil mengelus elus kepala atasku, wajahku sudah memerah saking malu, takut dan marah nya
Saya: kau membuatku takut tahu? Aku tidak tahu jalan pulang dan aku tidak bisa menyetir motor. Baboo~~
Heechul: haha, jangan marah dong lady…. Aku kan cuman bercanda
Aku memanyunkan mulutku dan Heechul oppa tertawa lagi sambil menarik narik mulutku, lalu membantuku bangkit
Heechul: ayo kita pulang. Sepertinya mood mu sudah membaik
Aku mengangguk dan mengikutinya menuju kea rah motor…


~~~~~~~~~~~~~


Umma: kau kemana tadi, dengan si cantik itu?
Saya: ia mengajakku ke suatu tempat yang jauhnya beberapa kilometer dari sini, ia mencoba menghiburku dengan memperlihatkan sunset
Umma: oh ya? wah, dia anak yang benar2 romantis ya… kalian resmi pacaran?
Aku terdiam sejenak, kenapa umma bisa mengatakan hal seperti itu?
Di malam hari yang sepi tanpa Appa ini, kami memutuskan untuk mengobrol dan mendekatkan diri satu sama lain. Minho dan Taemin sudah tidur dan Jonghyun menunggui Appa di rumah sakit, kami bicara banyak hal hingga tadi Umma menanyakan kepergianku dengan Heechul oppa
Saya: tidak kok, kami memang dekat sudah lama, sejak kejadian di tempat sampah itu..
Umma: tapi sungguh, dia anak yang romantis sekali.. berapa umurnya? Dia sudah bekerja kan?
Saya: emm… sepertinya tahun ini dia berumur 28, iya… dia guru bahasa inggris di bimbel sekitar sini
Umma: whaaaaaaaaaaaaaaaat?! *lagi2 umma lebay* kriminal sekali~~
Aku memandangi umma heran, apa sih maksudnya kriminal? Aku tidak mengerti
Saya: kriminal bagaimana? Dia kan bukan penjahat atau teroris..
Umma tertawa dan memeluk pundakku dari belakang. Rasanya kami jadi dekat satu sama lain, sudah lama Umma tidak memelukku di sofa seperti ini karena kesibukan kami semua
Umma: perbedaan umur kalian, jauh sekali~~ 9 tahun jauhnya..
Saya: haha, dia masih seperti remaja kok. Tingkah lakunya yang gila dan tidak masuk akal serta perlakuannya terhadapku, membuatku nyaman saat bersama dengannya..
Umma: aaaaaaah, kenapa kalian tidak pacaran??
DEG!! Rasanya ada yang mencubit jantungku cukup keras, hingga aku terdiam selama beberapa detik
Saya: aku.. tidak…
Umma: jangan bilang kau tidak memikirkannya tapi sebenarnya kau membohongi dirimu sendiri…
Aku menggaruk garuk kepalaku yang tidak gatal sambil menyembunyikan wajahku yang sangat malu, aku bingung kalau sudah membicarakan Heechul oppa
Saya: aku sih, menunggunya hingga ia mengatakannya padaku, umma
Umma: oh… kau cukup bersabar juga. Sudah kuduga, kau penyuka orang tua. Hahaha
Saya: ummaaaaaaaaaaaaa~~ aku malu~~
Umma hanya tertawa sambil mengelus elus kepalaku lagi dan menidurkanku di pahanya
Umma: jangan lupa jaga dirimu, bisa jadi Heechul itu berbahaya bagimu. Di umurnya yang sekarang seharusnya dia sudah menikah kan? Mungkin karena wajahnya yang cantik, jadi belum ada yang tertarik dengannya. Jika kau menjadi pacarnya nanti, usahakan berhati hatilah
Saya: aaaaah, aku tahu maksudmu Umma. Tentu saja, itu prioritas utamaku
Umma: aku tahu kok putriku satu2nya ini bisa diandalkan. Hihihi
Pembicaraan wanita malam ini sangat menyenangkan. Aku bahkan baru tahu sewaktu Appa dan Umma berpacaran, Umma lah yang menyatakan perasaan terhadap Appa terlebih dahulu. Yah, bisa terlihat betapa agresifnya Umma. sampai sekarang pun masih terlihat..
Saya: lalu, yang melamar siapa? Umma juga?
Umma: ya tentu saja Appa… tapi dia melamarku dengan cara yang lucu sekaligus romantis
Saya: oh ya? dia mengajak umma kemana?
Umma: ia melamarku di pantai. Tapi saking groginya, ia pingsan dan kubawa ia ke rumah sakit. Memang sih waktu itu dia agak demam, tapi dia bilang dia grogi juga.
Aku tertawa terbahak bahak mendengar perkataan Umma. Appa memang orang yang mudah grogi karena ia pemalu. tapi kalau sudah berbicara dan menyapa orang lain, kharismanya sungguh2 menyilaukan. Aku saja hampir pingsan dibuatnya *lebay mode on*
Umma: hemmmm, aku jadi kangen Appa..
Saya: Umma masih flu, nanti saja menjagainya. kalau sudah sembuh betul..
Umma mengangguk, matanya berkaca kaca.. ia mulai menangis, aku memeluknya hangat.. umma juga ada di dalam masa2 yang sulit sekarang, apalagi dengan kondisi fisiknya yang belum sembuh benar
Umma: maafkan Umma Minsu, umma memang sensitive sekali.. ini karena umma benar2 sayang sama Appa
Saya: tentu saja, aku mengerti kok. Taemin pulang telat saja Umma sampai menangis *malah ngeledek*
Umma: yah, kau tahu lah… hati Umma memang selembut bulu burung. Jadi sensitif sekali *lebay amat dah*
Aku tersenyum getir melihat Umma yang sibuk mencari tisu dan mengusap mata serta hidungnya yang mancung dan berair, lalu aku menghela nafas..
Saya: yah…. Kita semua sangat merindukan Appa..

Bersambung..

SuSHINee Fanfict Part 5

Hyunsu: akhirnya aku tahu yang namanya Heechul oppa, memang sih dia penuh charisma dan anggun sekali. Kamu suka yang tipe2 seperti itu ya?
Saya: sudahlah, tidak usah usah bahas2 dia..
Wonhee: kamu duluan yang membahasnya, kamu tadi cerita kalau si Heechul oppa itu mencium pipimu 2 hari yang lalu?

Wajahku entah mau kusembunyikan dimana, aku malu sekali mendengar jawaban Wonhee barusan, apalagi kalau teringat saat kejadiannya
Hyunsu: dia sepertinya juga menyukaimu deh
Saya: mana mungkin? Dia memang memperlakukan wanita seperti itu mungkin
Wonhee: bisa saja, memang sih anak kost2an SuJj memang ganteng2. Aku suka melihat wajah mereka yang bersih2 dan indah
Saya: aku juga tidak mengerti, kok bisa ya Bu Leeteuk punya anak kost yang mayoritas good looking?
Hyunsu: aku juga mau jadi merekaaaaaaa, nanti aku mau sekamar dengan Kyuhyun oppa
Wonhee: hah, kau terlalu berharap dan berimajinasi tinggi, Hyunsu
Saya: Taemin atau Kyuhyun oppa?
Hyunsu: tetap saja Taemin saeng doooooooong. Oh iya, hari ini dia les tari lagi ya?
Saya: sepertinya begitu, memang kenapa?
Hyunsu: aku mau kesana menontonnya. Kamu punya alamatnya? Kalau boleh, tolong bilang dia nanti aku jemput dia sehabis les
Saya: oke, nanti aku sms. Wonhee, apa kabarmu dengan Jonghyun oppa?
Wonhee: ya kami sudah bertukar email dan ngirim2 sms sih, dia pribadi yang asik juga. Hehehehe
Saya: kamu menyukainya karena apa sih?
Wonhee: lengannya seksi banget, terus wajahnya yang kaku sama senyumnya dia, manis bangeeeeet
Oh, lengan Jonghyun. Aku sudah menduganya sih, Jonghyun memang suka angkat beban, push up dan jogging. Makanya dia atletis sekali, begitu juga Taemin dan Minho
Hyunsu: kalau yang kamu suka dari Heechul oppa, apa saja?
Saya: entahlah, mungkin karena dia waktu itu menolongku yang jatuh di depan tong sampah dan lututku berdarah. Aku gampang terkesan dengan hal2 yang seperti itu
Wonhee: kok kamu bisa jatuh di depan tong sampah?
Saya: hah? Emmmmmmm itu tidak usah dibahas ya? hehehehe
Hyunsu: pasti kau melakukan sesuatu yang ceroboh ya? kau ini cantik2 kok ceroboh sih?
Saya: haaaaah apaan sih Hyunsu, aku itu tidak cantik tauuuu ~~
Wonhee dan Hyunsu mencubit cubit pipiku hingga merah, rasanya pedas sekali sampai2 aku mengeluarkan air mata. Tiba2 HPku berbunyi tanda sms masuk, dari Yesung oppa.
‘Heechul hyung minta nomor HPmu, kuberikan ya?’
Aku jadi salah tingkah. Rasanya aku ingin berteriak, marah2 sekaligus tersenyum. Aku memang susah mengekspresikan perasaanku.
‘baiklah oppa’
Hyunsu: kenapa kau, kok senyum2 sendiri?
Saya: hah, tidak apa2 kok. Yesung oppa tadi mengirimkan sms untukku
Wonhee: Yesung oppa itu yang mana ya? wajah mereka mirip semua
Saya: haha aku juga tidak mengerti cara memberitahu orang2, yang jelas dia yang paling perhatian padaku. Dia anak tunggal dan senang sekali dengan anak perempuan, jadi aku sudah dianggap adiknya sendiri
Hyunsu: oooooh yang kalau tersenyum, matanya juga ikut tersenyum itu ya?
Saya: hah? Sepertinya begitu, rambutnya seperti jamur dan poninya rata
Wonhee: oh yang itu, dia umur berapa sih?
Saya: tahun ini kalau tidak salah 26 tahun.
Wonhee: HAH?? Tua sekali~~ sial, tampangnya yang manis itu menipu mataku~~~


~~~~~~~~~~~~~


‘Taemin, nanti Hyunsu noona akan menjemputmu di tempat les, baik2 ya dengannya. Tanggapi saja semua obrolannya’
Aku mengirimkan sms untuk Taemin saat kuliah sudah selesai. Aku benar2 lupa janjiku dengan Hyunsu, dia pulang 2 jam lagi dari sekarang. Semoga saja nanti mereka baik2 saja
Drrrrrrt drrrrrrrrt tanda sms masuk, kupikir dari Taemin. Ternyata…
‘ku jemput ya? aku ada urusan denganmu. –heechul-‘
Gasp, bagaimana ini? Heechul oppa akan ke kampus dan menjemputku?? Oh tidak, ini tidak baik…
Wonhee: Minho belum masuk, Minsu?
Saya: eh iya, belum…
Wonhee: kamu mau pulang bersamaku? Aku bawa motor hari ini
Belum kujawab pertanyaan dari Wonhee, tiba2 telponku berbunyi. Telpon dari Heechul oppa
Saya: ha.. halo?
Heechul: kampusmu yang bagian mana?
Saya: aku di kampus Utara sekarang, oppa dimana?
Heechul: oh terimakasih tuhan, aku ada di depan kampus utara. Kau sudah pulang kan? Cepat keluar, aku butuh bantuanmu
Aku menutup telpon dan berjalan cepat ke depan gedung kampus utara, Wonhee mengikutiku
Wonhee: kamu dijemput siapa?
Saya: yang tadi kita bicarakan di pelajaran statistika
Wonhee: siapa?
Belum ku jawab pertanyaan Wonhee, aku sudah melihat Heechul oppa yang membuka helm dan mengibaskan rambut hitamnya yang indah. Macho sekali
Wonhee: aigooooooo, itu Heechul oppa kan?
Saya: iya, hari ini aku dijemput sama dia, sampai jumpa Wonhee
Wonhee: kudoakan dirimu sukses dengannya, hahahahaha
Setelah pamit dengan Wonhee, aku segera menghampiri Heechul oppa yang memangku helm dengan anggunnya
Saya: em…. Ada apa ya oppa?
Heechul: tidak, hanya ingin menjemputmu saja. Tidak boleh ya?
Aku menelan ludah, jadi omongannya tentang minta tolong bantuanku itu, BOHONG DOONG?
Heechul: tidak sih, aku memang ingin minta bantuan hehehehe. Oh iya, ngomong2 kampusmu besar juga ya. suasananya juga bagus untuk belajar
Saya: eh? Begitukah?
Kok aku malah mengatakjan hal tidak penting seperti itu sih? Babo banget deh~~
Heechul: ya begitulah. Ayo naik, nanti aku akan jelaskan semuanya kalau sudah sampai ke tempat tujuan kita
Aku memandangi jok belakang motor sport warna merah milik Heechul oppa itu, jadi teringat kejadian sebulan yang lalu. Tiba2 lenganku ditarik oleh Heechul oppa. karena ukuran badanku yang terlalu kecil dan terlalu kurus, aku hampir saja masuk ke dalam dada Heechul oppa lagi
Heechul: hahaha seperti sebulan yang lalu. Habis kau banyak melamun sih, ayo dong cepat naik. Aku mau ngebut nih soalnya buru2
Saya: oh oh baiklah, maaf ya oppa
Aku naik ke jok belakang yang sempit dan menjorok ke arah si pengendara
Saya: motor ini di modif ya? kok joknya curam sekali sih?
Heechul: namanya juga motor sport, ayo pegangan di pinggangku
Aku memegang pinggang Heechul oppa dengan risih, rok ku yang dibawah lutut jadi terbuka kemana mana
Saya: rok ku terbuka nih, tidak enak~~ aku duduk menyamping saja ya?
Heechul: rapatkan saja dengan paha dalammu, kalau duduk menyamping yang ada nanti kau jatuh. Lagipula kakimu terlihat bagus kok dengan rok itu, sudahlah jangan dipikirkan. Nih helmnya
Setelah aku memakai helm yang diberikan Heechul oppa, motornya langsung berjalan dengan cepat. Aku yang ketakutan tidak sengaja mencengkram pinggang Heechul oppa
Heechul: haha, sorry. Aku tidak bermaksud menakutimu. Aku pelankan ya lajunya?
Aku mengangguk kecil dan ia memelankan laju motornya, kami tiba di kost2an SuJj.
Saya: bilang saja kau mau mengantarku pulang, tidak usah pakai bohong begitu
Heechul: tidak kok, aku ingin meminta bantuanmu, mengajar bahasa Inggris kepada anak2 SuJj

.....

Ryeowook: jadi, kalau bahasa Inggrisnya pisang apa?
Saya: banana. Would you like to give me a banana?
Ryeowook: Yes I do..
Hening….
Saya: pisangnya mana? Katanya oppa mau memberikanku pisang
Ryeowook: oh maaf, aku tidak tahu artinya sih
Seisi ruangan langsung tertawa terbahak bahak melihat tingkah laku Ryeowook yang lucu
Sungmin: I cannot remember this. Itu artinya apa?
Saya: saya tidak bisa mengingatnya. Ada lagi yang mau ditanyakan?
Shindong: kalau artinya ‘saya akan menikah’ apa?
Saya: I will getting married
Semua oppa yang ikut belajar disana ber ‘ooooh’ ria saat aku menjelaskan sedikit bahasa Inggris kepada mereka. *padahal bahasa inggrisnya sepele begitu*
Kyuhyun: Minsu, how old are you?
Oooh ternyata Kyuhyun oppa sudah fasih sekali bahasa inggrisnya, dan dia sepertinya sedang mengujiku
Saya: Im 19 years old, your age is 22 right? I can see it from your sight
Kyuhyun oppa tersenyum sementara oppa yang lain memperhatikan kami berdua yang asik berduel
Kyuhyun: why do you want to teach us? Is it embarrassing enough for you?
Saya: you’re all my brother. I love to share my knowledge to others
Semua oppa bertepuk tangan untukku, sebenarnya aku sangat grogi waktu mengajar mereka. Tapi sekarang aku sudah tenang
Heechul: oke oke.. pelajaran sudah selesai, dilanjutkan lain kali ya. oke2 sekarang kita makan malam~~
Semua oppa pergi keluar dari ruangan, dan kini tinggal aku dan Heechul oppa
Saya: kenapa harus aku yang mengajar? Bukannya oppa ini guru les bahasa Inggris?
Heechul: aku sedang malas saja. Mereka masih dalam tahap yang gampang, jadi mending kau saja yang mengajar
Hah?! Jawaban apa itu?? Kesannya menyepelekan mereka semua. Sombong sekali~~
Saya: kau pasti bercanda oppa
Heechul: memang aku bercanda, hihihihi
Aku menghela napas, sebenarnya aku penasaran dengan alasannya mengajakku. Tapi dia selalu berteka teki setiap aku bertanya padanya, jadi aku diam saja
Heechul: aku hanya penasaran dengan kemampuan bahasa inggrismu. Kata Yesung, bahasa inggrismu sudah seperti dewa
Saya: Yesung oppa hanya mengada ada, aku masih harus banyak belajar
Heechul oppa memperhatikan rokku dari tadi, ia tersenyum senyum sambil mengelus dagunya. Otomatis aku segera merapatkan rokku
Saya: kenapa sih oppa memperhatikan rokku terus? Kau tidak berpikiran kotor kan?
Heechul: hahahahahahahaha, tidak kok. Kau cocok sekali memakai rok, betismu yang kurus jadi terlihat bagus. Biasanya kan kamu memakai celana panjang
Saya: em.. ini pemberian umma waktu ulang tahunku ke 17, aku baru memakainya sekarang. Soalnya aku tidak begitu suka pakai rok
Wajahku rasanya panas sekali biarpun tidak begitu merah, aku rasa Heechul oppa menyukai wanita yang memakai rok dan memperlihatkan betis. Hemmm referensi yang bagus untukku
Heechul: sebaiknya kau harus sedikit feminim sekarang. kalau kau memakai jeans terus, nanti aku tidak bisa membedakan antara Minho dan kau. Kalian kan sama2 tinggi kurus kalau dilihat dari belakang
Saya: aku lebih pendek 2 senti darinya
Heechul oppa tertawa sambil terus memperhatikan rokku yang bermotif bunga2 warna jingga. Apa aku berikan saja rok ini kepadanya? Sepertinya dia menginginkannya *ngawur*
Yesung: Minsu, kau kesini?
Saya: ah oppa, sudah pulang kerja?
Yesung: iya, tadi katanya kau mengajar hyung dan saeng ya? aku jadi penasaran dengan bahasa inggrismu
Saya: ya ampuuuun, bahasa inggrisku tidak ada apa2nya dibandingkan dengan Heechul oppa
Heechul oppa yang tadi ada disebelahku kini menghilang, loh kemana dia?
Yesung: dia sudah turun tadi, kau tidak ikut makan bersama kami?
Saya: em… baiklah.
Yesung oppa dan aku turun tangga dan segera mengambil piring dan nasi
Leeteuk: makan yang banyak Minsu.. pasti lelah mengajar anak2 macam mereka
Ryeowook: haaaaaaaah, tidak kok bu. Kita ini kan tidak merepotkan seperti yang ibu kira. Ya nggak?
Oppa2 yang ada disana bersorak menyetujui perkataan ryeowook oppa. Ya tuhan, rumah ini seperti taman kanak kanak. Aku duduk disebelah Heechul oppa yang sibuk dengan bulgogi nya
Saya: hei, terima kasih ya sudah mempercayaiku menjadi… asistenmu. Haha
Heechul: tidak kok, kau kan cuman pembantuku. Hahahaha
Iiiiiiih, orang ini bicaranya frontal sekali. Menyebalkan~~ tapi aku suka diaaa *plin plan*
Heechul: aku juga berterima kasih padamu, sudah membantuku. Bahasa inggrismu bagus kok
Aku tersenyum sambil memakan bulgogi yang ada di piringku. Heeeem, masakan Bu Leeteuk ternyata enak sekali~~


~~~~~~~~~~~~~


Jam 9, aku baru saja pulang dari kost SuJj. Suasana rumah sudah gelap dan sepi, pelan2 aku masuk rumah agar seisi rumah tidak bangun
Umma: dari mana saja kamu?!
Glek~~ aku lupa memberitahu umma kalau aku mengajar di Kost SuJj, bisa diamrahi habis2an nih
Saya: maaf umma, aku mengajarkan oppa2 di kost SuJj bahasa inggris. Lalu aku disuruh makan malam oleh Bu Leeteuk. Emmm kok semuanya belum tidur?
Aku melihat Jonghyun, Taemin dan Minho masih duduk di ruang tamu sambil menonton TV. Mereka terlihat mengantuk tapi tidak bisa tidur
Umma: appa belum pulang. Seharusnya dia sudah pulang 3 jam yang lalu, kami khawatir. Umma kira kau bersamanya
Saya: aku dijemput Heechul oppa tadi sore. Maaf ya umma, aku harap appa baik2 saja
Aku memeluk umma yang sedang galau dan menghampiri Taemin yang sedang mengucek ngucek matanya
Saya: kau terlihat lelah saeng, tidurlah. Tadi kan kamu les tari
Taemin: aku tadi sudah tidur di mobil Hyunsu noona, bahkan ia menyelimutiku di mobil. Jadi aku baru setengah sadar sekarang…
Saya: jadi selama perjalanan pulang bersama Hyunsu…. Kamu tidur?
Taemin: tidak juga, kami ngobrol selama 30 menit dan tanpa sadar aku tertidur
Saya: kau tidak keberatan kan kalau dijemput Hyunsu beberapa hari ini? Dia senang sekali menghabiskan waktu denganmu. Mungkin dia juga mau menjemputmu setiap pulang sekolah
Taemin: tidak kok, Hyunsu noona orang yang baik dan cara bicaranya manis sekali. Ia selalu mencairkan suasana kalau aku kehabisan kata2, Hehehe
Senyum Taemin yang lucu dan menggemaskan membuatku ingin memeluk dan mencubiti pipinya, dan aku melakukannya secara otomatis.
Saya: Taemin Taemin, kau sudah kelas 12 tapi tetap saja menggemaskan~~
Taemin: hahahahaha, noona~~ pipiku perih kalau kau cubiti terus
Tiba2 telpon rumah berdering, umma langsung menghampiri telpon dengan gerakan ballerina nya yang professional (?)
Jonghyun: hem.. berharap saja itu appa
Minho: semoga dia baik2 saja…
Umma: apaaaaaaaaaaaaaaaaa?!
Jengjengjengjeeeeeeeng *sound effect* *ngawur mode on*
Kami mendengar teriakan dari Umma dan kami segera menghampirinya. Wajah Umma berurai air mata, ia terisak isak sambil menutup telponnya
Jonghyun: ada apa umma? Kenapa umma menangis?
Umma: hiks… sudah kuduga, appa mengalami kecelakaan di jalan Z. sekarang dia sedang di UGD. Huhuhuhuhuhu~~~
Aku yang mendengarnya syok berat. Rasanya aku juga ingin menangis
Taemin: sekarang appa dimana?
Minho: di supermarket, ya di rumah sakit laaah~~
Jonghyun: yasudah, ayo kita kesana. Mau naik mobil siapa?
Minho: naik mobil hyung saja, kan mobil hyung besar.
Saya: ayo cepat cepat cepaaaat~~ aku punya perasaan yang tidak enak
Air mataku mulai berjatuhan, Taemin membantuku berdiri dan menuju ke mobil Jonghyun
Taemin: tenang noona, semuanya pasti baik2 saja
Aku mengangguk sambil mengusap air mataku, aku harap perkataan Taemin benar. Aku tidak ingin appa menjalani hari2nya lebih berat dari sekarang, aku harap appa baik2 saja…

Bersambung..

Sabtu, 11 September 2010

SuSHINee Fanfict Part 4

Jonghyun: aigooooo, kamu jadi ikutan sakit. Siapa yang membantuku memasak hari ini?
Aku terbatuk batuk sambil menarik ingus yang akan keluar dari hidung. Aku tidak bisa bangkit sama sekali dari tempat tidur ini..
Appa: yasudah, nanti mau kubantu Jonghyun?
Taemin: jangan hyuuuuuuuuuuuuung.. nanti oppa masaknya Dobu lagiiii
Appa mengucek ngucek kepala Taemin diselingi tawa mereka berdua
Saya: uhuk uhuk, maafkan aku oppa, appa, saeng…
Appa: tidak usah minta maaf. Bagaimana kalau kita paksa umma untuk memasak saja
Apa?! Oh tidak, jangaaaaaaaan~~ nanti kalian semua tertular virus influenza nya
Taemin: tidak ah, nanti aku tertular flu dari umma. Sama hyung saja masaknya, nanti aku bantu
Jonghyun: nah bagus saeng, ayo kita masak oppa. Minsu, kamu mau tidur disini saja? Mau kuambilkan sesuatu?
Saya: obat batuk dan tablet pembasmi flu saja. Sumpah aku tidak bisa nafaaaaaas
Taemin: Minho hyung dipindahkan kesini saja appa, biar kami tidak tertular
Appa: ide bagus sih, yasudah nanti bantu appa memapahnya ya…
Suara: aku tidak mau sekamar dengan perempuaaaaaaaaaan~~ uhuk uhuk
Ah Minho, siapa bilang aku juga mau sekamar denganmu? Nanti semua privasiku ketahuan olehnya
Appa: yasudah, ke kamar untuk tamu saja ya Minsu. Biar Minho di kamarmu saja ya?
Saya: tidak mauuuuuuuuuuuuuu, Minho saja yang disana~~
Jonghyun: yasudah, jangan merengek seperti bayi gitu kenapa sih?
Aku terbatuk batuk lagi sambil membenamkan diri ke dalam selimut. Sakit itu tidak asyik, tidak seru, tidak bebas..
Huh, semua gara2 Minho!!

......

Jam 9, Hyunsu menelponku… ada apa ya kira2?
Saya: ha.. halo?
Hyunsu: rumahmu yang bagian mana? Kami mau kesana nih, kami sudah di depan komplek
Saya: hah?
Tiba2 terdengar suara kresek kresek yang sangat bising
Suara: sudah, sebutkan saja alamatmu
Oh, ternyata Wonhee. Aku memberikan alamat lengkapku dan mereka mencatatnya
Wonhee: ada Jonghyun dirumah?
Saya: em….. nggak tahu juga ya? memang kenapa?
Wonhee: yasudah, nanti kami kesana. Tunggu yaaaa….
Tuuuuuuuuuuuut tuuuuuuuuuuuuuuuuuut
Telepon ditutup..

Jonghyun: temanmu ada yang mau kesini?
Saya: iya sepertinya.
Jonghyun: kamu punya teman baik yang namanya Ji Wonhee ya?
Saya: iya, itu teman SMA ku. Memang kenapa?
Jonghyun: tidak, aku hanya penasaran sama dia
Saya: kamu pernah melihatnya sebelumnya?
Jonghyun: tidak, aku lihatnya di foto2 yang ada di dompetmu. Ada foto yang kau tulisi namanya
Saya: heh? Buat apa kau liat2 isi dompetku?!
Jonghyun: ah tidaaaaaaak, cuman penasaran saja. Dia sepertinya ikut les musik di tempatku juga, jadi wajahnya familiar. Hehe
Saya: Menurut oppa, Wonhee itu bagaimana wajahnya?
Jonghyun diam dengan wajah yang kaku sekaligus malu, wah… sepertinya aku tahu gelagat2 ini
Jonghyun: ya… lumayan can..
Ding dong, bel rumah berbunyi. Kurasa yang datang teman2ku
Saya: bukakan dulu gih, nanti oppa bisa cerita lagi kalau mau..
Jonghyun: baiklah, sekalian aku mau mengecek keadaan Minho
Aku mendengus sesudah Jonghyun keluar dari kamarku. Memang sih aku jadi lebih dekat dengannya, tapi aku memang canggung sekali kalau bersama Jonghyun. Dia pribadi yang mandiri namun tertutup, jadi kalau ada yang tahu apa kesukaannya, dia akan tersinggung dan marah. Sungguh2 aneh abangku yang satu itu
Pintu kamarku dibuka, Hyunsu mengintip dari luar
Hyunsu: permioooooooooos, ada yang sakit nggak disini?
Saya: enggak ada, adanya yang kebosenan.
Wonhee: Minsuuuuuuu, astaga.. tadi Jonghyun yang buka pintunyaaa~~ aku mau ping…saaaan~~!!
Hyunsu menahan tubuh Wonhee yang pura2 pingsan. Aku terkikik melihat tingkah laku mereka yang aneh tapi lucu
Saya: baru sehari aku tidak kuliah, rasanya aku kangen kalian guys
Mereka menghampiriku dan memelukku serta mencium pipi kanan dan kiriku
Wonhee: bagaimana keadaanmu, sudah mendingan?
Saya: entahlah, mungkin semakin panas
Hyunsu memegangi dahiku sambil merendam lap di dahiku yang sudah panas.
Hyunsu: masih panas sekali, kamu sudah ke dokter? Minta obat penurun panas saja.
Saya: belom. Appa belum pulang kantor, sementara Jonghyun nanti harus kuliah jam 12. Oh iya ngomong2 Jonghyun, tadi aku menanyakan kesannya tentang dirimu, Wonhee
Wonhee: oh ya? terus terus, dia bilang apa?
Saya: dia bilang kamu lumayan cantik
Wonhee tidak berkata lagi, wajahnya memerah dan ia membenamkan mukanya di selimutku
Hyunsu: si maknae belom pulang ya? huh padahal aku mau ngobrol dengannya
Saya: dia pulang jam 3 sore, habis itu dia les tari sampai jam 6.
Hyunsu: astaga, padat sekali jadwalnya. Apa sekali2 aku harus menjemputnya pulang sekolah ya?
Kami bertiga tertawa bersama, aku senang sekali sahabat2ku menjengukku. Karena ini baru pertama kalinya mereka kerumahku meskipun kami sudah bersahabat lama
Jonghyun: teman2nya Minsu, mau minum apa?
Saya: oh oppa, kenalkan. Ini temanku yang namanya Wonhee
Wonhee memandangi Jonghyun lurus2, sangat canggung sekali sikap mereka berdua. Untung Jonghyun cepat mencairkannya
Jonghyun: aku Jonghyun, jadi kamu yang namanya Wonhee?
Wonhee: iya oppa, aku Ji Wonhee
Mereka berdua bersalaman dan aku menggodai Wonhee dengan bersiul siul nakal
Jonghyun: kau ikut les music di F studio kan?
Wonhee: iya oppa, aku ikut les gitar dan piano
Jonghyun: oh sama denganku dong. Tapi aku les vocal
Sementara mereka sibuk dengan pembicaraan mereka berdua, aku mengobrol dengan Hyunsu
Saya: kamu suka sama Kyuhyun oppa ya?
Hyunsu: yang.. yang mana?
Saya: yang kemarin menarik tanganku untuk masuk mobil
Hyunsu: emmm sedikit sih, aku hanya penasaran saja siapa dia. Wajahnya tidak seperti orang Korea. Dia tinggal di kost2an seberang rumahmu kan?
Saya: iya, oppa2 disana baik2 padaku. Bahkan mereka selalu mengajakku main atau ngobrol di saat2 senggang. Mereka sudah kerja bahkan kuliah, baru2 ini Sungmin oppa juga masuk kost2an disitu.
Hyunsu: Sungmin oppa tuh siapa?
Baru saja Hyunsu bertanya, tiba2 bel rumah berbunyi lagi. Kok rasanya tamu hari ini banyak sekali ya?
Saya: memang sekarang jam berapa sih?
Hyunsu: baru jam sebelas sih. Memang kenapa?
Jonghyun dan Wonhee pergi berdua menuju pintu depan, beberapa menit kemudian mereka kembali dengan membawa kejutan yang luar biasa..
Suara: Annyeong haseo Minsu saeeeeeeeeeeng……………..!!!!!!
ASTAGA, semua oppa dari kost2an SuJj menjengukku?!


~~~~~~~~~~~~


Yesung: nih aku bawakan obat penurun panas dari apotik. Appa dan umma menitip salam untukmu
Saya: terimakasih Yesung oppa. Ngomong2 kalian tidak pergi kerja dan kuliah?
Ryeowook: kuliah kami masih nanti jam 2 siang. Yesung hyung, Heechul hyung dan Eunhyuk hyung mengambil cuti untuk menjengukmu
Saya: aduh oppa~~~ aku jadi terharu. Hiks..
Heechul: don’t cry, pretty girl. Hihi
Wajahku langsung memerah karena Heechul oppa mengelus elus rambutku seperti itu, dia selalu sukses membuatku tersipu sipu
Saya: oh iya, kenalkan. Ini teman kuliahku, Choi Hyunsu.
Hyunsu berkenalan dengan mereka semua, termasuk Kyuhyun oppa. Saat mereka bersalaman, aku menahan tawa karena sikap Hyunsu canggung sekali, sementara Kyuhyun oppa menyalaminya dengan anggun dan kalem
Shindong: cepat sembuh ya Minsu, supaya bisa menemaniku bermain puzzle. Hehe
Sungmin: aku penasaran dengan bibimbap bikinan Tante Key dan bikinanmu. Cepatlah sembuh dan bikinkan satu porsi untukku, habis kata mereka masakan kalian berdua enak2. hahahaha
Aku tertawa sambil menggosok lenganku, aku jadi ingin cepat2 sembuh dan memasakkan sesuatu untuk Sungmin oppa
Saya: ya doakan saja oppa, aku pasti akan memasak untukmu. Hehe
Eunhyuk: jangan masakkan Sungmin hyung saja dooong, masakkan untuk kami juga~~ yang banyak..
Saya: haha, mungkin lain kali. Ngomong2 terimakasih ya oppa2 sudah mau menjengukku
Kyuhyun: sama2,
Mereka semua tertawa karena jawaban Kyuhyun oppa yang singkat padat dan jelas. Irit sekali sih omongan Kyuhyun oppa?
Hyunsu: aaa… aku mau kebawah ya membikinkan minuman untuk oppa2, membantu Wonhee. Baiklah, sampai nanti Minsu
Aku mengangguk mengantar kepergian Hyunsu *kesannya melankolis bgt* ke lantai bawah
Kyuhyun: temanmu itu badannya kecil sekali ya
Saya: Hyunsu? Memang, saat SMA banyak sekali yang menyukainya
Shindong: dia menggemaskan sekali, dia mirip dengan calon istriku. Badannya kecil
Ryeowook: cocok tidak ya denganku? Kan badanku juga kecil
Otomatis semua oppa menyoraki Ryeowook oppa bersamaan. Aku hanya bisa tertawa lemas memandangi tingkah mereka yang heboh
Yesung: lalu tadi yang bersama Jonghyun siapa? Pacar nya?
Saya: itu juga temanku, namanya Wonhee. Memang sih dia menyukai oppaku, tapi Jonghyun oppa belum mengetahuinya
Kyuhyun: cewek yang tadi bersama Jonghyun kok wajahnya familiar ya? sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat
Saya: dia les gitar di F studio.
Kyuhyun: oh pantas saja, eh? F studio? Aku dan Jonghyun kan les vocal disana. Apa kau sudah tahu sebelumnya?
Aku melirik Heechul oppa yang langsung mengalihkan pandangannya dan pura2 sibuk dengan barang2 di meja belajarku.
Saya: em.. aku tidak tahu tuh.
Kyuhyun: oh, kupikir kau tahu.
Eunhyuk: oh iya, aku membawakan kue kering kesukaanmu, mungkin kau akan menyukainya. Ibuku yang mengantarkannya dari rumahku *mentang2 abis lebaran*
Saya: terima kasih.. wah aku suka sekali kue keju, oh iya jam berapa sekarang?
Ryeowook: em.. menurut jamku sih sudah jam 12.
Saya: aigooooo kan sebentar lagi jam 2, kalian tidak siap2 untuk berangkat kuliah?
Kyuhyun: jangan khawatir Minsu, Ryeowook hyung pembalap yang hebat, apalagi kalau siang2.
Saya: em… baiklah kalau begitu
Pintu kamar diketuk dari luar.. ternyata itu Wonhee
Wonhee: oppa oppa, kata Jonghyun oppa disuruh makan siang dulu. Beliau membuat sup untuk kalian
Eunhyuk: asiiiiiik, ayo kita kebawah~~!!
Shindong: semoga saja bukan sup tofu seperti kesukaan Om Jinki, baiklah kami turun kebawah dulu ya Minsu
Sungmin: nanti sehabis makan, kami akan kembali untuk berpamitan denganmu.
Yesung: kami makan dulu ya…
Saya: baiklah oppa, enjoy…
Setelah mereka keluar dari kamarku, Heechul oppa masih berkeliling melihat isi kamarku.
Heechul: barang2 di kamarmu unik ya?
Saya: hah? Em begitulah.. oppa tidak turun ke bawah? Kan sudah jam makan siang
Heechul: itu urusan gampang, aku memang selalu melakukan sesuatu di akhir2 acara. Hehe
Saya: jadi oppa suka telat dong kalau berangkat kerja?
Heechul oppa mengangguk sambil tertawa riang. Giginya rapih, bibirnya tipis dan rambut hitamnya ikut bergoyang goyang saat ia tertawa
Saya: ya ampun…. Oppa, kau cantik sekali
Heechul: maaf, kau bilang apa?
Aku menutup mulutku karena terkejut, tadi aku keceplosan mengucapkan hal itu. Seorang laki2 pasti tidak suka dipanggil cantik, mereka pasti tersinggung
Saya: tidak, tadi aku salah bicara. Maaf kalau oppa tersinggung
Heechul oppa duduk di samping tempat tidurku, jaraknya dekat sekali denganku. Ia memandangiku dengan tatapan mematikannya *lebay mode on*
Heechul: terimakasih.. aku senang sekali kalau kau menyukai penampilanku, aku senang kau bilang aku cantik. Kamu juga cantik
Tanpa sadar, Heechul oppa memegang pundak kananku, dan mencium pipiku
Heechul: cepat sembuh Minsu-sshi… aku kebawah dulu ya, lapar. Hihihi

Aku memandang kea rah pintu dengan tatapan tak percaya…
Heechul oppa, tadi mencium pipiku kan?! Oh tuhan…… betapa menyenangkan *ngarep dicium lagi*

Bersambung...

Jumat, 10 September 2010

SuSHINee Fanfict Part 3

New cast:
Sungmin a.k.a abang cute (?) = Teman sekamar Shindong yang baru, ramah dan selalu tersenyum. Punya tatapan mata yang melelehkan *Cyclops X-MEN kaleeee melelehkan*


Taemin: Minsu noona, Minsu noona… banguuuun
Aku mengucek mataku, wajah Taemin dekat sekali dengan wajahku. Otomatis aku berteriak dan mendorongnya hingga terperosok di tumpukkan baju kotor milikku
Saya: astaga Taemin saeeeeeeng, maafkan akuuuuu. Aku pikir kau siapa, sini aku bantu bangun.
Aku membantunya bangun dan memeriksa jikalau adikku yang manis ini terluka atau lecet
Taemin: Minho hyung badannya panas sekali…
Saya: loh, kok lapornya ke aku?
Taemin: masalahnya umma juga tidak bisa bangun dari tempat tidur karena flu berat

…..

Minho: ummmmmmmmmmm ummmmmmmmmmmm *ngeluh*
Aku memegang jidat Minho, panas sekali sampai2 telur bisa matang kalau digoreng diatas dahinya
Umma: uuuh uuuuuuuuuuuuuuh uuuuuuuuuuuuuuuuuuh *ngigau karena gabisa napas*
Oppa: yeoboo, bisa2nya kamu jatuh sakit seperti ini.
Umma: maafin aku yeoboo, maafin umma anak anak
Jonghyun, aku dan Taemin hanya mengangguk angguk kecil. Sebenarnya badanku juga agak panas karena koneksiku antara Minho yang kembar identik. Tapi sekiranya masih bisa melakukan sesuatu seperti masak, kuliah dll
Oppa: yasudah, Jonghyun sama Minsu masak sementara oppa dan Taemin cuci mobil. Bagaimana?
Kami mengangguk setuju. Sebelum kami pergi mengerjakan tugas masing2, aku memegangi tangan Minho yang juga panas
Saya: cepat sembuh ya saeng, kalau sakitnya lama2 nanti aku ketularan sakit juga. Koneksi kita kan sangat kuat
Aku memanggil Minho saeng karena aku lahir beberapa detik lebih dulu daripada dia..
Minho mengangguk dan tidur kembali. Kutempelkan lap basah di dahinya yang lebar lalu aku segera turun dari lantai 2 dan menuju dapur untuk memasak bersama Jonghyun
Jonghyun: kamu cincang dagingnya, aku yang bentuk dumplingnya nanti.
Saya: hari ini bikin dumpling saja?
Jonghyun mengangguk. Ah pembicaraan kita kok tidak pernah lama ya? aku jadi sebal sendiri..
Saya: suara oppa, bagus deh. Indah sekali
Jonghyun yang awalnya sibuk sendiri, menengok ke arahku dengan tatapan yang bingung sekaligus takut
Jonghyun: kamu tahu dari mana? Bahkan aku belum bernyanyi di depan wajahmu. Kau dengar darimana?
Glek, bagaimana ini? Kok kesannya dia marah ya?
Saya: aku tahu dari Kyuhyun oppa, memang kenapa? Salah ya?
Jonghyun: tidak apa2, aku hanya takut umma melarangku ikut les menyanyi.
Saya: kenapa harus disembunyikan? Itu bakatmu oppa
Jonghyun: aku. Hanya. Tidak. Ingin
Aku menelan ludah lagi, sepertinya dia tidak mau bakat alaminya terbuka di depan umum. Dia lebih suka orang lain selain keluarganya yang menyaksikannya.
Jonghyun: sudah dicincang belum dagingnya?
Saya: sudah kok , nih
Jonghyun: buat yang sakit, aku kasih wasabi ya?
Saya: kok begitu? Kan itu pedas sekali oppa
Jonghyun: biar saja, biar ingus mereka lumer dan bisa cepat sembuh
Saya: yang ada mereka malah sakit perut. Merusak dinding lambung loh, kau yang dulu SMA anak ipa bagaimana sih?
Jonghyun tersenyum ala khas nya yang sombong. Arogan sekali sih oppa ku yang satu ini, mentang2 dia anak kesayangan umma. Huh aku tidak peduli
Saya: kau melakukan itu supaya kau bisa les menyanyi setiap pagi kan di kampus? Kalau umma sakit otomatis kau yang harus masak dan kau terpaksa tidak latihan karena hal itu..
Jonghyun: sudahlah kau, diam saja
Saya: aku hanya ingin mengobrol banyak denganmu oppa, seperti kau dan Minho.
Jonghyun hanya melirik dan melanjutkan kesibukannya sambil bersenandung amat sangat kecil, bukannya kalau seperti itu tenggorokannya malah tambah sakit ya?
Jonghyun: siapkan nasinya Minsu. Nanti kau panggil Taemin saja kalau kau sudah mau siap2 berangkat ke kampus.
Saya: iya, baiklah
Sesuai dengan perintah Jonghyun, aku menyiapkan nasi dan memanggil Taemin untuk membawakannya untuk Minho dan umma. Setelah itu aku mandi dan segera berangkat ke kampus
Oppa: dahimu kok jadi menghangat, sayang?
Dahiku dipengangi oleh oppa sesudah aku mandi.memang sih aku merasa agak hangat, tapi aku benar2 yakin kalau aku baik2 saja.
Saya: aku baik2 saja kok Oppa, terima kasih.
Oppa: nanti mau diantar oppa atau Jonghyun?
Saya: aku jalan kaki sendiri saja deh, kantor oppa dan kampus Jonghyun kan jaraknya jauh dari kampusku dan Minho. Aku tidak ingin merepotkan kalian
Oppa: baiklah, tapi hati2 ya dijalan
Beliau mengelus elus kepalaku yang sudah melampauinya, aku terpaksa menunduk supaya ia tidak kesusahan mengelusku


~~~~~~~~~~~~~


Di kampus, akhir pelajaran….
Hyunsu: Minho tidak mengantarmu?
Saya: tidak dia kena demam tadi pagi, Umma juga. Siapa diantara kalian kemarin kuliah dan sekelas dengannya?
Wonhee: aku hanya melihatnya kemarin, dia memang sudah bersin2 sih sejak kemarin pagi. Mungkin daya tahan tubuhnya sedang berkurang
Saya: tapi itu juga bisa memepengaruhiku, uhuk uhuk
Hyunsu: loh, memang kenapa? Kalian kan tidak terlalu dekat kemarin, kamu tidak tidur sekamar dengannya kan?
Wonhee: bukan masalah itu, Hyunsu. Koneksi spiritual antara kembar identik itu kuat sekali, jadi kalau salah satunya sakit pasti yang lain akan sakit juga
Hyunsu: tapi Taemin saeng baik2 saja kaaaaaan? Dia kan tidur sekamar dengan Minho
Aku mengangguk sambil mendengus, kalau Hyunsu sudah membicarakan Taemin, otomatis Wonhee pasti akan membicarakan Jonghyun.
Wonhee: terus Jonghyun oppa bagaimana? Masih rajin seperti biasa?
Tuh kan, beneran~~~
Saya: aku sedang tidak terlalu dekat dengan Jonghyun gara2 kemarin aku mengintipnya di suatu tempat. Ia sedang bernyanyi duet dengan orang di kost2an Bu Teukie yang namanya Kyuhyun oppa. Tapi dia tidak ingin bakatnya itu diketahui siapa siapa. Aneh kan?
Wonhee: lalu, kalian bertengkar?
Saya: tidak, hanya bercekcok sebentar saja. Daripada suasana bertambah panas, aku pergi mandi dan segera berangkat kesini. Uuuuuuh~~
Hyunsu: eh, kenapa Minsu?
Hyunsu memegangi jidatku dan terperanjat
Wonhee: badanmu panas ya? apa efek spiritualnya sudah berjalan?
Saya: entahlah… aku ingin sekali melewatinya dan cepat2 sembuh
Wonhee mengelus elus pundakku dan menyenderkan kepalaku di pundaknya. Kepalaku jadi terasa panas dan berkunang kunang
Hyunsu: mau aku belikan air putih? Mungkin bisa mengurangi panasmu
Saya: kalau Minho belum sembuh, aku juga tidak akan sembuh2. Begitu juga sebaliknya…
Hyunsu: habis kamu jarang sakit sih, aku kan jadi khawatir. Apa aku harus telpon Jonghyun oppa untuk menjemputmu?
Wonhee: jangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!!
Aku melirik Wonhee yang tadi berteriak. Kok aku yang mau dijemput, malah dia yang bilang jangan?
Saya: yah, setidaknya ucapan Wonhee barusan juga mewakiliku
Tiba2 HPku berbunyi, telpon dari Eunhyuk oppa?
Saya: ha… halo?
Eunhyuk: kampus mu di bagian mananya? Aku baru saja selesai mengajar tari dan melewati kampusmu. Posisimu dimana saeng?
Saya: aku sedang di bagian Timur, memang kenapa oppa?
Eunhyuk: Yesung, aku dan Kyuhyun hendak menjemputmu. Kudengar dari Om Jinki, Umma dan kembaranmu sedang sakit ya? sekalian mengembalikan CD milik Taemin
Oppa~~ kenapa harus memberitahu hal2 tidak penting seperti itu sih ke oppa2 tetangga seberang?!@#$
Saya: Kok bisa sampai bertiga seperti itu?
Eunhyuk: Yesung dan Kyuhyun yang menjemputku tadi, yasudah kita bertemu di depan gerbang kampusmu saja atau aku ke gedung Timur?
Saya: kalau oppa mau, ke gedung timur saja deh.
Eunhyuk: baiklah, tunggu kami ya…
Telepon dimatikan, langsung saja Wonhee dan Hyunsu memberiku sejuta pertanyaan *lebay parah*
Wonhee: dari siapa tuh?
Hyunsu: kamu punya pacar baru? Dia mau menjemputmu?
Saya: bukaaaan dia bukan pacar baruku. Eunhyuk oppa itu laki2 yang ngekos di tempat Bu Leeteuk, dia guru tari dan dia mau menjemputku karena dia tahu Minho sakit.
Wonhee: Bu Leeteuk? Wah, kost2an itu terkenal sekali tau..
Hyunsu: terkenal bagaimana? Kalau aku tidak tahu, berarti tempat itu belum terkenal
Wonhee menoyor Hyunsu dengan gemas, sementara Hyunsu hanya tertawa tawa bingung
Saya: terkenal bagaimana, Wonhee?
Wonhee: kost2an itu terkenal karena mayoritas penghuni kost nya cowok ganteng, mapan, berbakat, dan lain lain. Kadang2 agensi artis mencari bintang baru dengan menanyakannya kepada Pak Han geng
Saya: Pak Han Kyung maksudmu?
Wonhee: nama beken Pak Hankyung itu Han geng. Kamu tidak pernah lihat di TV ya?
Aku terdiam. Memang aku jarang nonton TV sih karena malas. Tapi, emang beneran itu berita??
Saat kami berjalan pelan2 menuju ke depan gedung Timur, sebuah mobil mengklakson ke arahku
Eunhyuk: Minsu saeeeeeeeng!!
Ah, itu Eunhyuk oppa. Yang menyetir Yesung oppa dan Kyuhyun oppa di belakang. Saat mobil itu berjalan ke arahku dan berhenti di depanku, Kyuhyun oppa keluar dari bangku belakang
Kyuhyun: kamu masuk dulu ya..
Saya: tunggu dulu ya oppa. Guys, aku pulang dulu….
Kulihat Wonhee dan Hyunsu sama2 bengong. Bahkan Hyunsu sampai ternganga
Hyunsu: aigooooooooooooooo manusia dr Korea kah dia? Na…namanya siapa?
Saya: em.. sudah kubilang namanya Kyuhyun oppa,…
Tiba2 Kyuhyun oppa menarik tanganku dan menyuruhku masuk dengan cepat
Kyuhyun: ayo cepat cepat.. sudah sore.
Saya: ba.. baiklah, teman2 aku pulang duluan yaaaaaa
Mereka memandang ke arahku tapi mereka tidak menjawabnya. Wonhee sibuk menenangkan Hyunsu yang berteriak teriak girang dengan wajah yang merah..
Saya: well, sepertinya temanku ada yang menyukai Kyuhyun oppa.
Kyuhyun: terima kasih.
Yesung dan Eunyuk oppa tertawa mendengar jawaban dari Kyuhyun oppa. Hah?? Jawaban apa itu?? Kaku sekali~~


~~~~~~~~~~~~~


Kami sudah sampai di kost2an Bu Leeteuk. Aku ingin sekali pulang, tapi para oppa ‘menculik’ku dan membawaku ke ruang tamu di kost2an Bu Leeteuk. Disana oppa yang lain sudah menunggu
Yesung: karena kau adalah tetangga yang sudah kuanggap adikku sendiri, aku ingin memperkenalkanmu dengan penghuni kost baru Bu Leeteuk
Kerumunan oppa menyingkir dan maju salah satu laki2 yang tidak ku kenal. Kulitnya putih, pandangan matanya tajam dan senyuman dari bibir asimetrisnya membuatku terpana
abang cute *julukannya makin ga jelas* : Kamu Lee Minsu, putri satu2nya keluarga Lee kan? Kenalkan, namaku Sungmin. Aku baru saja pindah kesini, mohon kerjasamanya ya..
belum aku menjawab ‘iya’, seluruh oppa langsung bertepuk tangan. Rasanya sudah seperti peresmian anggota organisasi politik saja. Pak Han geng dan Bu Leeteuk juga ikut2an pula
saya: iya, aku dan oppa2 disini sudah sebagai saudara sendiri. Jadi mulai sekarang Sungmin oppa juga saudaraku
Sungmin oppa tersenyum sambil memperlihatkan gigi yang rapih dari bibir asimetrisnya itu, rasanya wajahku makin panas
Eunhyuk: kau ingin menanyakan sesuatu Sungmin? Oia, nih CDnya Taemin
Aku menerima CD dari tangan Eunhyuk oppa dengan sekuat tenaga, badanku jadi tambah panas..
Sungmin: oh iya, katanya kembaranmu sedang sakit ya? sapa namanya, Minho ya?
Badanku yang semakin panas rasanya jadi lemas. Berhubung ada Heechul oppa disampingku, aku menyenderkan diri di badannya yang besar.. omaigat, wangi sekali badannya…
Saya: Iya, karena kami kembar identik.. aku jadi….
Heechul: astaga, Minsu. Badanmu panas sekali…
Aku sudah tak sanggup membuka mata lebih lebar lagi, para oppa yang memandangiku termasuk Sungmin oppa terlihat buram, yang bisa kurasakan hanya tangan yang mendekap pundakku dengan kuat seakan takut diriku yang sedang sakit ini terjatuh..

Tangannya besar dan halus, sepertinya tangan Heechul oppa…

Bersambung..