Senin, 18 Oktober 2010

SuSHINee Fanfict Part 15

(Sekarang bikinnya yang novel mode, udah capek bikin drama mode. Hehe)

Shiwon’s POV

“Sumpah aku tidak percaya dengan apa yang kulihat oppaaaaaaaaaaaaaa~~ dia bergandengan tangan dengan cewek blasteran dan dia bilang itu Yeoja Chingu nya~~~ hua hua huaaaaaksss”
Kupandangi Yeoja cantik bertubuh mungil dan berambut hitam arang sebahu. Dia dongsaengku yang manja, Hyunsu. Sepertinya dia patah hati lagi kali ini
“Kau melihatnya dimana?” tanyaku sambil masih memandangi dongsaeng kecilku mengusap wajahnya dengan tisu. Di sampingnya banyak tisu bekas yang menggunung dan membuatku tidak konsentrasi menyetir.
“Aku melihatnya di jalan saat pulang dari rumah Minsu. Tadi kau masih dalam perjalanan, terus terus…. Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakhhhhhh~~” ia berteriak kesal sekaligus menangis *mungkin* dan menempelkan tisu di hidungnya dalam-dalam, mungkin itu untuk mencegah ingusnya keluar
“Laki-laki itu banyak saeng. Kenapa kau harus memikirkan Taemin-ah yang usianya lebih muda darimu? Apa harus kukenalkan rekan2 bisnisku yang masih seumuran denganmu?” jawabku kesal. Aku sudah sering mendengarkan tangisan patah hati seperti ini, tapi setidaknya dia berubah dong. Dia kan sudah hampir 20 tahun.
Ia menggeleng geleng pelan, “anii oppa, mian harus mendengarkan aku yang lagi2 rewel.” Ucapnya. Ooooooh akhirnya ia mengakui kalau dirinya memang rewel *senyum kemenangan* hahaha
“Gwaechanhayo dongsaengku yang cantik.” Jawabku dengan senyum yang puas. “Bagaimana kalau kau ikut ke peresmian Departemen Store Hyundai yang ke 100 bersamaku nanti malam?”
Ia mengangguk dengan senyum malaikatnya. Meskipun mata dan hidungnya masih merah dan basah karena tangisan

.....

Pukul 8 malam…
Perayaan yang diadakan Appa sangat meriah. Peresmian Departement Store Hyundai yang ke 100 mengundang banyak konglomerat, termasuk Appa dari keluarga Cho. Tapi berhubung hanya Kyuhyun yang ada di Korea, maka ia ikut berpartisipasi mewakili Appanya
“Selamat atas kesuksesan Appamu hyung. Dan semoga Swalayan yang ke 100 ini membawa keberuntungan.” Kyuhyun memberikan satu gelas minuman dan kami bersulang. Hari ini dia tampak gagah dengan jas biru dongker dan potongan rambut model spike nya. Sangat elegan..
“Gamsahabnida Kyuhyun-sshi, apa kabar keluargamu di Amerika?” tanyaku penuh antusias
“Mereka baik2 saja di sana. Noona ku akan melanjutkan S3 disana, semoga nanti aku bisa menyusul.” Jawab Kyuhyun. “Ngomong2 mana Hyunsu-sshi?”
“Dimana ya? entahlah. Sejak tadi dia suka sendirian.” Aku mencari cari diantara kerumunan para Ahjusshi dan Ahjumma yang berseliweran. “Nee, itu dia. Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak~~!! Dongsaeng!”
Wajah dongsaengku hari ini masih terlihat sedih, namun tatanan perias pribadinya berhasil membuat mata sembapnya hilang. Dia tampil glamour dengan dress hitam tali spaghetti nya, aku bangga mempunyai dongsaeng sepertinya.
“nee Oppa, tidak usah sambil berteriak-teriak begi..” wajahnya yang cemberut tiba2 menjadi sumringah saat melihat Kyuhyun yang berdiri di sebelahku, “Ahh~ annyeong haseo Kyuhyun oppa.”
Hal yang sama juga dialami oleh Kyuhyun. Ia tidak berhenti nyengir dan tersenyum, “Annyeong Hyunsu-sshi. neon aleumdawo, sangat cantik.” Jawab Kyuhyun terpesona. Hyunsu hanya tertawa kecil sambil memencet mencet pipinya
Hem, kalau dia seperti itu berarti dia sedang jatuh cinta.. dasar dongsaengku yang aneh. Beberapa jam yang lalu menangis patah hati, sekarang memencet mencet pipi seperti itu *sigh*

~~~~~

Onew Appa’s POV

Pagi ini tenang sekali, padahal hari ini bukan hari Minggu. Aku menikmati jus jambu yang disediakan Key sambil menonton TV dengan pakaian yang rapih dan siap untuk pergi ke kantor
“Selamat pagi Appa.” Sapa putri tercantikku Minsu, semakin hari ia terlihat semakin dewasa. Mungkin karena sebentar lagi ia akan menginjak usia ke 20.
“Pagi sayang.. mana oppa, dan dongsaengmu? Mereka kok belum turun?”
“Mungkin mereka sedang berpakaian. Nah itu Taemin sudah mau turun.” Jawabnya sambil melihat Taemin, putra bungsu ku yang sudah rapi dengan pakaian seragamnya. aku mengelus kepalanya saat ia turun untuk menyapaku.
“Selamat pagi Appa… hari ini cukup menyenangkan.” Jawabnya
“Oh syukurlah. Memang ada apa sampai kau senang begitu?” tanyaku penasaran.
“Aku mau menjemput Emma, Appa. Aku boleh pinjam mobilnya ya?” jawabnya dengan wajah gembira
“Emma? Siapa itu Appa?” tanya Minsu penasaran, sementara Taemin dan Jonghyun yang baru turun dari kamar, segera ke ruang makan
“Dia Yeoja Chingu nya Taemin, sayang. Kau tidak tahu?” jawabku. “Dia tidak mau kalah denganmu dan Jonghyun.”
“Astaga, belum lulus SMA sudah pacaran. Ckckck” komentar Minsu sambil mengajakku ke ruang makan. “Appa tidak melarangnya?”
“Selama pacaran mereka masih wajar, Appa setuju setuju saja.” Ujarku sambil mencomot 2 potong tahu dengan tangan kiriku yang kini sudah pulih total. “Dia kan laki2. Sebisa mungkin pacaran di masa muda, hahaha”
“Tapi asal tidak lupa belajar,” sahut Key yang sibuk menyiapkan sepiring nasi untuk kami semua, “Prestasi Taemin tidak boleh turun ya sayang?”
“Nee, Umma… oh, Minho hyung hari ini tidak terbentur pilar pintu~~ dia menunduk loooh~ aigoo” tiba2 Taemin bersorak sambil memandangi Minho, putraku yang berbadan tinggi dan tampan.
“Apa aku harus terpentok pilar pintu terus?” komentar Minho, “Oh iya Appa, Heechul hyung sudah menunggu Minsu di ruang tamu. Tolong temani dia ya, Appa makan di ruang tamu saja.”
Aku yang sedang mengunyah terpaku sebentar, lalu dengan mantap membawa piring ke ruang tamu. Disana ada pria dewasa dengan t-shirt dan celana jeans duduk manis di ruang tamu
“Annyeong haseo Ahjusshi, Kim Heechul imnida.. silahkan makan saja dulu kalau berkenan, saya sedang menunggu Minsu” sapanya ramah sekaligus panjang. Ia menyalami tanganku mantap dan menghempaskan tubuhnya dengan nyaman di sofa. Whoaaaaa pria ini tampan sekali, sepertinya sudah separuh baya
“Baiklah, saya menghabiskan makanan saya dulu ya.” aku cepat2 menyendoki nasi yang masih tersisa di piring dan kembali berbicara dengan Heechul, “Kau sudah bekerja?”
“Nee. Saya dosen di Universitas almamater saya.” Jawabnya sambil tersenyum, “Sudah lama saya ingin bertemu Appa nya Minsu, tapi ia tidak mengijinkan saya.”
“mwo? Kok bisa begitu? Aku tidak akan marah atau menggigit…..”
“Jagiya, buat apa kamu membicarakan omonganku di depan Appa???” terdengar suara putriku yang keras dan tegas. “Aku kan maluuuuuuuu~~” ia menghampiri Heechul dan memukul mukuli nya gemas. Aku hanya bisa terbengong bengong melihat putriku yang satu ini bertingkah seperti itu..
“ahahahahaha…. Aku kan Cuma mau kenal dengan Appamu, ya kan Ahjusshi?” tanya Heechul. Kujawab dengan anggukan pelan dan itu membuat Minsu semakin grogi.
“eh? Em… hahaha Appa. Aku kan malu~~” jawabnya sambil tersenyum, “Yasudah ya, aku mau berangkat dulu.” Ia mencium tanganku dan bergegas pergi
“Hati-hati di jalan Jagiya.” Sahutku sebelum ia keluar dari pintu rumah…
Ya Tuhan, kenapa putriku mau berpacaran dengan dosen ya?

~~~~~

Kangin’s POV

“Yakk~~!!! Latihan cukup sampai disini saja!!” teriakku. Suasana tempat latihan menjadi panas dan bau keringat, semua murid-murid berbaris dan menunduk kepadaku
“Gamsahabnida!!!!”
Aku membungkuk balik kepada murid2ku, seraya mereka berhamburan dan segera ke ruang ganti.

Begitulah kebiasaan yang dilakukan setiap hari Jumat, aku mengajar ekstrakulikuler Judo di Chungdam High School. Sekolah elit di Seoul…
Sekaligus sekolah seorang Namja yang bernama Lee Taemin, dongsaeng dari Lee Minsu. Orang yang kusukai.
“Kangin-ah. Tadi latihannya keren sekali, tapi… bisakah ruangan ini bersih kembali dalam waktu 30 menit?” muncul seorang guru muda bertubuh langsing dan seksi. dia Jung Hina, Pelatih ekskul dance di Chungdam. Banyak sekali Namja yang menyukainya.
“Hina-ah? Baiklah, aku akan segera menyuruh murid2 bergegas.” Jawabku sambil melirik sedikit kea rah perutnya yang memang sengaja terbuka. Guru muda ini selalu memperlihatkan bagian tubuhnya yang indah2 terutama bagian perut, ia selalu memakai baju pendek longgar yang mengetat di bagian bawah dada. Dibelakangnya ada Taemin yang sedang bersiap siap…
“Yaa Taemin-sshi.” Panggilku, ia segera mendekatiku pelan-pelan.
“Ada apa Susaengnim?” jawabnya halus. Hem, dia mirip sekali dengan Minsu yang sifatnya halus dan lembut *sok tahu*
“Salam buat Minsu noona mu yang cantik ya.” aku mengedipkan mata kearahnya sementara reaksinya hanya terpaku memandangiku aneh
“Salam bagaimana, susaengnim?” jawab Taemin bingung dengan wajah polosnya, “nanti Heechul hyung bisa marah kalau aku menyampaikannya.”
ARRRRRGGGGGH THAT BASTARD!!!!! Aku lupa kalau bajingan itu sudah memiliki Minsu-ku yang cantik @#$$%%@!!# emosi ku memuncak sekali..
“Aku tidak peduli, sampaikan saja ya.” jawabku sambil berlalu untuk mengganti pakaian dan pulang ke rumah

.....

Hari sudah sore, matahari dari pegunungan terlihat indah sekali. Padahal aku belum sampai rumah, tapi pemandangan indah ini sudah bisa dilihat di depan komplek.
“Yaaak~~!!!” TIIIIIIIN TIIIIIIIIIIIIIIIN…… seseorang yang mengendarai motor hampir saja menabrakku. Kupandangi si pengendara motor sialan itu. Aaaaaaaaaaaaah, ternyata si banci sialan itu. Aku tahu benar motornya.
“Yaaaaaaak!!! Makanya kalau naik motor hati2 dong, sialan” seruku kesal.
“Kau yang harusnya memperhatikan jalanmu, disini ada trotoar.. kenapa tidak jalan disitu?” jawabnya santai. Ia melepas helmnya seperti wanita2 di iklan shampoo, menjijikkan
“Memang kau yang punya jalan ini hah? Suka suka saya mau jalan dimana!!” teriakku sambil bertolak pinggang.
“Hah, kau ini siapa sih? Berlagak seperti tinggal di komplek ini saja. Kau penghuni sini bukan?! Aku sudah 7 bulan tinggal di komplek ini!!” jawabnya lagi, hah?! Sepertinya dia benar2 melupakanku.
“Aku penghuni komplek ini juga, aku Kim Youngwoon yang waktu itu bersama Minsu di swalayan. Dan kau mengganggu kami!!” aku memberikan kata2 penalti untuknya, bagus sekali kalau dia ingat
Ia berpikir sebentar lalu berkata, “Ah, yang benar saja, Jagiya ku tidak akan mau jalan dengan pria besar dan kasar sepertimu.” Lalu menyalakan mesin motornya dan pergi keluar komplek
APA KATANYA BARUSAN?!?!?! Dasar banci baboooo~~!!! Akan kuhajar dia lain kali !@#$$%@

~~~~~

Heechul’s POV

“Whoaaaa… kau memotong rambutmu lagi?” Minsu memain mainkan rambut tipis pendekku. Ia mengangkat poni rataku dan memperhatikan kedua alisku, “Omooo, alismu lucu sekali. Seperti perempuan.”
“Sudah berapa lama sih kau pacaran denganku Jagiya, mmmm?” aku mengangkat poni sampingnya yang keriting, “astaga, jerawat di dahimu besar sekali”
“Yaaa!! Lepaskan poniku~~ aku sengaja menutupnya,” ia melepas poniku dan memukul mukul tanganku yang masih memegangi poninya “Ini kan juga gara-gara oppa.”
“mwo? Kok salahku?” tanyaku bingung, “Makanya cuci muka setiap pulang kuliah, biar wajahmu tetap halus sepertiku.” Aku membanggakan wajah putihku yang halus dan menuntun tangan Minsu untuk mengelusnya.
“wawawaaaaaa~~ jangan samakan kulitku dengan kulit halusmu yang mengerikan itu oppa” Minsu melepas tangannya dan menundukkan wajahnya kea rah dadaku, “hihihihi~~ wajahku jadi merah.”
“berikan wajahmu sini,” aku mengangkat wajah bulatnya dan mencium kelopak matanya cukup lama, lalu mengecup bibir kecilnya lembut. “Akan kubuat semakin merah, hahaha”
“Yaaaaak~~!! hyung mau berangkat jam berapa?!” seru Eunhyuk dari lantai atas, “Acara Sungmin hyung dimulai 1 jam lagi. Apa kau tidak takut macet? Malah pacaran disini”
“Nee, lebih baik kau segera berangkat Jagi..” saran Minsu, “Nanti aku pasti pulang kalau kau sudah berangkat.” Ia menaruh tangannya diatas tangan putihku.
“Janji ya, kau langsung pulang?” ujarku sambil memencet hidung mancungnya. “Jangan pacaran sama Hyukkie loh.”
“Mwo? Kenapa dikaitkan ke namaku?” Eunhyuk terlihat sangat terkejut. Ekspresinya membuat kami berdua tertawa.

.....

Mwo? Kenapa pria besar itu lagi2 menghalangi jalan mobilku sih? Tiiiiiiiiiiiiiiiin tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin, aku mengklakson sambil membuka kaca jendela mobilku, “Yaaak~~!! Minggir kau, sudah kubilang jalan di trotoar kan minggu yang lalu?!”
“Hei kau Namja, keluar kau dari mobil bangsatmu itu!!” tiba2 ia menggebrak kap mesin mobil baruku *pamer* sial, apa yang Namja itu inginkan sih?!
“Aku tidak mau, memang kenapa?” jawabku santai. Dengan kasar, ia menendang pelk mobilku, “Yaaak!! Apa yang kau lakukan terhadap mobilku, baebo??”
“Kubilang turun dari mobilmu, banci bangsat!!” serunya kasar. Apa?! Dia memanggilku banci??? Tidak terima, aku keluar dari mobil dan menubruk dadanya.
“Apa maumu hah? Aku saja tidak kenal denganmu.” Jawabku ketus, ia mendorong badanku hingga aku nyaris terhempas kea rah kap mobilku.
“Ini untukku, supaya kau mengenalku.” Tiba2 ia menerjang dan memukul tepat di pipiku, lalu melanjutkan pukulannya di perutku dan mendorongku kesal. “Jauhi Minsu, tinggalkan dia!! Dia milikku, dan jangan pernah kau peluk, cium atau melakukan hal lain dengannya!!”
“Milikmu? Kau gila?! Jelas2 dia pacarku!! Kami sudah berpacaran 5 bulan, babo!!” aku balas menghajar pipinya, memukuli perutnya yang keras dan menendang pantatnya. Ketika aku hendak memukul perutnya lagi, ia mencengkram tanganku dan hendak membantingku dalam posisi judo
“Apa aku harus menunjukkan identitasku sebagai guru judo?” jawabnya penuh kebanggaan.
Disaat tubuhku sudah separuh melayang di udara, aku mendengar jeritan Yeoja dari kejauhan.
“Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Kangin oppa!! neo mwohaneungeoya?!?! Lepaskan Heechul!!”

~~~~~

Minsu’s POV

“Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Kangin oppa!! Neo mwohaneungeoya?!?! Lepaskan Heechul!!” tanpa sengaja aku berteriak di jarak 2 meter di depan mereka. Aku baru saja selesai mengantarkan makanan ke rumah Kibum dan melihat mobil Heechul oppa di depan komplek, namun sekilas kulihat mereka sedang bergulat dan aku baru sadar kalau mereka berkelahi. Aku menghampiri mereka sambil setengah berlari
“Omona Jagiiii…….. kenapa wajahmu lebam2 begini? Kangin oppa, apa yang kau lakukan padanya?!” aku memeriksa keadaan Chingu ku dan bertanya kepada Kangin oppa secara kasar.
“Entahlah, aku mengklaksonnya agar dia jalan di trotoar, tapi ia malah memukul kap mesin dan menyuruhku keluar. Saat aku keluar, dia menghajarku.” Katanya sambil mengelus elus pipinya yang bengkak, lalu memelototi Kangin oppa dengan gusar
“Kau kasar sekali oppa, tidak puas apa kau bersuara sambil berteriak-teriak di telingaku dan telinga semua orang hah?! Sekarang kau malah menghajar Yeoja Chingu ku tanpa alasan seperti ini!! Maumu apa hah?!”
“Aku menginginkanmu, Minsu-sshi.” Jawabnya pelan, “Aku mau kau jadi Yeoja Chingu ku, dan tinggalkan banci ini.”
Kekesalanku sudah mencapai puncak, aku mengepalkan tanganku untuk menahan emosi, “Oppa ini tidak tahu diri apa bebal sih?? Aku kan sudah bilang kalau aku tidak bisa menerima oppa. Kenapa kau memaksakan kehendakmu seperti itu hah?!! Oppa tidak tahu diri~!!”
BUAAAAK~!! Kupukul pipi kanan Kangin oppa hingga ia terjerembap sambil tetap menatapku bingung sekaligus tidak percaya.
“Kau pikir dengan statusmu sebagai guru judo, aku takut padamu? HAH, tidak ya~!! ayo Jagi, masuk ke dalam mobil dan antar aku pulang.” Aku mendorong Heechul ke bangku setir dan menutup pintu mobil seraya berkata, “Dan Jagi ku bukan banci, arraseo?!?!?!”

.....

Aku mengambil air dingin, obat merah dan plester untuk melukai memar dan luka yang ada di wajah Heechul oppa. Aku sengaja membawanya kerumah karena aku tidak ingin di rumah Super Jjang terjadi keributan karena hal ini.
“Yaa, aku tidak apa-apa kok” jawab Heechul oppa sambil meringis menahan luka yang kutempelkan handuk basah, “jangan terlalu dikhawatirkan. Selama nyawaku belum melayang, aku akan baik2 saja.”
“Oppa tidak pandai berbohong, sudahlah diam saja, bir kuobati lukamu.” Aku membersihkan wajahnya dengan wajah yang menunduk. Aku berusaha menahan airmataku agar tidak keluar, baru pertama kalinya aku merasakan kekhawatiran yang luar biasa seperti ini. Tapi aku malu kalau harus menangis di depannya
“Minsu, gwechana? Are you ok?” ia berusaha mengangkat wajahku dan aku berkelit, namun ia mencoba mengangkat wajahku lagi dan terlihatlah wajahku yang berkaca kaca, “Jagi…. Ada apa?”
“Aku…. Benar2 takut tadi, aku memukul Kangin oppa secara refleks. Aku tidak pernah se khawatir ini, aku takut sesuatu terjadi padamu, huhuhuhuhu… hhhh.. huhuhuhu~~~” aku menangis sejadi-jadinya, aku tidak peduli mau dikatai cengeng atau semacamnya
Heechul oppa menarik lenganku lembut, “Yaa, tadi kau melakukan hal yang hebat sekali. Aku saja sampai terkejut, kamu benar2 super woman untukku.” Jawabnya sambil tersenyum. Ia mendekapku lembut. “Jangan menangis lagi, jebal…. Maafkan aku sudah membuatmu khawatir, mianhae Yeobo. Saranghaeyo, sudah menjadi penolongku di saat seperti tadi.”
Aku masih terisak isak dalam kekesalan dan ketakutan, namun Heechul oppa tetap memelukku dan mengelus rambut juga punggungku.
Bisa kurasakan jantungnya berdebar keras, sekeras debaran jantungku…..

Bersambung...

SuSHINee Fanfict Part 14

Ahjusshi Hankyung’s POV

Saya: kamu mau keluar dari kost ini?
Sungmin: niatnya sih begitu, Ahjusshi. Tapi…… aku tidak bisa melakukannya.
Saya: kenapa? Kami tidak memaksamu untuk tetap tinggal disini, itu murni keputusanmu.
Sungmin: Super Jjang sudah jadi bagian dari kehidupanku, aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja.
Saya: tapi kau tidak boleh egois Namja, Appamu sakit keras di rumah. Paling tidak kau harus menjenguk dan menemaninya dalam waktu yang lama.
Sungmin menundukkan wajahnya dan naik ke lantai atas. aku tahu perasaannya yang bingung harus memilih siapa, lagipula Sungmin juga sudah kuanggap anakku sendiri. Semua anak Super Jjang adalah anak2ku.
Leeteuk: Yeobo, ada apa dengan Sungmin?
Saya: dia ingin keluar dari rumah ini, Appanya sakit keras dan dia harus tinggal dirumahnya lagi.
Semua anak2 yang berada di dalam kamar langsung keluar dan turun kebawah, beberapa anak2 ke kamar Sungmin, mungkin untuk menenangkannya
Yesung: Appa, Sungmin mau pergi dari sini?
Ryeowook: benarkah Ahjusshi? Kabar tadi benar2 mencengangkan kami
Kyuhyun: memangnya ada apa sih? Aku tadi hanya mendengar sedikit dari kamar..
Oh… ternyata anak2 ini menguping dari kamar mereka, hebat sekali pendengaran mereka
Saya: Appa nya sakit keras, dia harus kembali ke rumah dan menemani Appanya sampai sembuh
Yesung: eh? Tapi rumah Sungmin itu di KyungGi. jauh sekali dari sini, mungkin dia tidak akan bisa kembali lagi kesini.
Aku hanya bisa menghela napas dan memutuskan yang terbaik untuknya.
Saya: tidak apa2. kalau itu pilihannya, aku akan merelakannya

.....

2 hari kemudian

Tok tok tok…
Ryeowook: nee…. Siapa disana?
Saat pintu dibuka, terlihat laki2 berumur 24 tahun berwajah sederhana. Itu Donghae, sepupu Sungmin
Donghae: aku mau menjemput sepupuku, dia sudah siap?
Sungmin: nee. Aku sudah siap, tapi beri aku beberapa menit saja
Ia keluar dari kamar singgahnya, dan turun dari lantai 2. Heechul yang dari tadi menemaninya berkemas menghampiri Donghae
Heechul: kau yakin ia tidak bisa kembali kesini? Sungminnnie sudah jadi saudara kami.. kami tidak bisa melupakannya begitu saja.
Donghae: maaf Namja, ini keputusan dari Appa nya Sungmin hyung.
Sungmin memeluk semua orang termasuk Teuki, ia menangis sesenggukan disusul dengan mata Sungmin yang berkaca kaca.
Heechul: mau kutitipkan salam buat Minsu?
Ia mengangguk lemah dan menghampiriku, lalu memelukku sambil mulai sesenggukan
Sungmin: Ahjusshi, aku pasti kangen sekali sama Super Jjang. Tapi aku yakin aku pasti kembali, tapi entah kapan…
Aku mengangguk dengan mata berkaca-kaca. Hari ini Super Jjang kehilangan salah satu penghuninya

~~~~~

Ryeowook’s POV

Saya: sillyehabnida, Minsu-sshi~~
Di hari minggu ini, aku sengaja bermain kerumah Minsu yang menurut orang2 sih, besar, luas dan nyaman. Aku belum pernah masuk ke dalamnya, jadi aku mau melakukannya hari ini
Minsu: oh, Wookie oppa. Ayo masuk…
Minsu membukakan pintu gerbang dan mengajakku masuk ke dalam rumahnya
Saya: mian, aku tidak membawa makanan atau hal semacamnya.
Minsu: tidak apa2. Kok tumben oppa kesini?
Saya: hanya ingin bermain saja, dirumah sepi. Apalagi tanpa Sungmin hyung, hhhhhh……….
Minsu: oh iya, dia kan sudah pulang kerumahnya ya? aku juga sedikit menyesal karena tidak sempat berpamitan dengannya.
Saya: hem, tidak apa2 deh kalau itu yang terbaik untuk keluarganya. Boleh aku masuk?
Minsu: astaga, aku lupa. Hehehehe ayo masuk oppa
Ia mempersilahkanku masuk ke rumahnya. Aku terkejut luar biasa, rumah Minsu besar dan luaaaaas sekali. Tapi kebersihannya juga terjaga, tidak ada sarang laba2 di pojok ruangan, dan lantainya mengkilap
Saya: woaaaaaaaaaaaaaaaaah, siapa yang melakukan pekerjaan rumah ini?
Minsu: kami mengerjakannya bersama-sama oppa. Kalau bagianku sih di lantai 2 bersama Taemin dan Minho, oh iya oppa mau minum apa?
Saya: terserah saja, kan aku kesini hanya untuk mengobrol
Minsu mengangguk dan segera menghilang entah kemana, disaat itu juga Taemin melintas dengan pakaian olahraganya.
Taemin: oh, annyeong haseo Ryeowook hyung. Mau bertemu siapa?
Saya: oh tidak, aku hanya ingin main kerumahmu saja Taemin. Ngomong2 kamu mau latihan lagi dengan Hyukie hyung?
Taemin: nee, hari2 menjelang dance battle nya sudah dekat. Aku harus semangat latihan, apalagi guru pribadiku Eunhyuk hyung. Baiklah aku pamit dulu..
Minsu datang membawakan kue dan air putih di dalam nampan berwarna putih sesaat sesudah Taemin pergi
Saya: gomawo, Minsu-sshi… Appa dan Umma mu kemana?
Minsu: mereka berdua sedang pergi entah kemana, Minho tidur dan oppa ku kerumah Jagiya nya
Saya: kau tidak pergi dengan Heechul hyung?
Minsu: dia sedang ada promosi untuk menjadi dosen di almamaternya. Jadi hari ini aku dirumah..
Saya: oh ya? dia tidak pernah cerita sama sekali dirumah, pantas saja dia akhir2 ini pulang malam.
Minsu: ya begitulah. Oppa sendiri bagaimana? Kuliahnya sudah mau selesai kan?
Saya: tahun depan aku akan melakukan sidang, Sungmin hyung dan Kibum hyung yang akan diwisuda sabtu besok. Ngomong2 aku boleh minum?
Minsu: tentu saja oppa, silahkan… hhhhh kalau mengingat wajah Sungmin oppa, rasanya aku sangat sedih
Aku mengambil 2 potong kue dan minum air yang diberikan Minsu, sementara ia memanggil kucingnya dan memangku kucing itu di pahanya
Saya: aku juga masih sedih mengingat hari saat ia pergi. Waktu itu aku sampai menangis karena tidak rela Sungmin hyung pergi dari rumah.
Minsu: ah, oppa…. Matamu berkaca-kaca. Ambil tisunya satu..
Tanpa sadar aku mengusap mataku dan mengambil tisu dengan tergesa-gesa, akan sangat memalukan kalau menangis di depan wanita..
Saya: maaf, aku memang sensitif sekali. Mungkin kau melihatku seperti laki2 yang cengeng, tapi…. Ya…. hiks, maaf… aku masih teringat 2 hari yang lalu…
Aku mengambil tisu sebanyak banyaknya untuk mengusap airmataku yang bercucuran. Minsu hanya memperhatikanku dengan wajah yang bingung dan sedih
Minsu: em…………. Tidak kok, aku…. Baru pertama kali melihat laki-laki yang menangis karena hal kecil
Saya: aku tahu, hhhh maafkan aku, hhhh… huk huk…
Minsu masih terus memandangiku yang sesenggukan ini sambil mengelus elus kucingnya. Rasanya aku jadi ingin menangis lebih keras karena aku sangat malu.
Minsu: lihat oppa, Heemin bulunya tebal sekali ya??
Tangisku terhenti sejenak melihat Minsu yang kini sudah di sebelahku dengan kucing warna vermillion nya di pahaku..
Saya: eh eh eh? Dia tidak akan menggigit kan?
Minsu: tidak kok, dia kucing yang manja sekali. Padahal dia jantan loh. Hehehe
Kucing itu bergelut dan mengelus elus dirinya di perutku, buntutnya yang panjang dan tebal seakan mengelus elus daguku.
Saya: hahahaha…. Hentikan~ geli sekali, hahahaha.. geliiii~~~
Minsu: namanya Heemin, hyung mu yang memberikannya untukku
Saya: Heechul hyung?
Minsu: iya, katanya Heemin untukku. Waktu itu dia ingin sekali memeliharanya, tapi Ahjumma Teukie tidak memperbolehkannya
Saya: Heechul hyung sangat menyukai kucing, banyak sekali foto dia dengan kucingnya di kamar.
Minsu: benarkah? Kok dia tidak pernah cerita padaku ya?
Saya: entahlah, dia punya 2 kucing dirumahnya. Namanya Heebum dan Baengsin, hyung menyayangi keduanya.
Minsu: aku juga menyukai kucing, tapi aku tidak pernah memeliharanya di rumah, aku hanya menyapa mereka saja
Saya: eh? Menyapa mereka? Bagaimana caranya?
Minsu: yaaaaa dengan mengeong kea rah mereka, hehehehehehe. Senangnya Wookie oppa sudah tidak sedih lagi~~
Aku tertegun, jadi… yang ia lakukan ini semata-mata ingin menghiburku??
Saya: Minsu-sshi….. gamsahabnida.
Minsu: eh, kenapa pakai bahasa baku seperti itu sih? Oppa kan lebih tua dariku
Aku mengelus elus Heemin yang kini duduk maniis sambil mendengkur di pangkuanku, aku merasa sangat senang dan kesedihanku memudar bahkan hilang
Saya: tidak apa2… aku, merasa sangat berterima kasih karena kamu mau mengerti keadaanku. Biasanya orang bilang kalau aku sangat cengengatau lemah… tapi kau tidak
Minsu: yah………. Semua orang punya kekuatan dan kelemahan masing2. Kita tidak bisa berpura pura kuat kan kalo di dalam keadaan sebenarnya kita tidak kuat? Makanya, aku tidak pernah mengatai orang seperti itu. Aku menerima sikap mereka apa adanya
Aku tertegun mendengar perkataan Minsu barusan. Apa dia benar2 berumur 19 tahun? Omongannya saja sudah seperti Ummaku di rumah sana..
Saya: kau…. Belajar hal ini dari siapa?
Minsu: hem? Aku belajar dari Appa. Beliau orang yang lembut dan selalu menerima setiap perlakuan orang kepadanya, mau itu kasar sopan atau keterlaluan. Waktu itu aku pernah bertanya kenapa ia terima saja diperlakukan seperti itu, dan Appa menjawabnya persis seperti jawabanku barusan.
Aku mengulum senyumku sambil terus mengelus elus Heemin. Hemmmmm Minsu-sshi benar2 perempuan yang baik sekali, tidak salah kalau Heechul hyung memilihnya

~~~~~

Donghae’s POV

2 Hari yang lalu..

Ahjumma: Sungminnieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Sungmin yang kini sudah pulang bersamaku dipeluk oleh Ummanya, air mata Ahjumma berderai derai menyambut kedatangan anak sulungnya. Sementara Sungji berdiri di belakang Umma nya
Sungji: Hyung, aku kangen sekali..
Sungmin: mian kalau aku tidak memberi kabar. Aku, sangat sibuk kuliah…
Ahjumma: tidak apa2 selagi kau masih bisa pulang. Donghae, terima kasih ya sudah mengantar Sungmin pulang. Tanpa kau mungkin kami tidak akan bertemu dengannya lagi.
Saya: tidak apa2 Ahjumma. Sudah kewajibanku memenuhi permintaan Ahjusshi, oh ya Sungmin hyung. Temui Appa mu.
Wajah Sungmin yang tadinya agak mendung menjadi semakin mendung, bibir asimetrisnya tertekuk kebawah
Sungmin: bisa nanti saja kan? Aku… lelah sekali, aku ingin istirahat
Sungji: tidak apa2 kan Umma? Lagipula aku ingin mengobrol dengan hyung, aku kangen sekali dengannya
Sungmin hanya menepuk nepuk pundak adiknya dan mengajaknya ke kamar yang sudah lama tidak ia huni.
Aku hanya menghela nafas melihat tingkah lakunya, aku tahu dia masih kecewa. Tapi… Ahjusshi ingin menyampaikan sesuatu, beliau takut waktunya tidak akan sempat

.....

Hari Kamis..

Sungmin: Appa, mau kubawakan sesuatu untukmu?
Ahjusshi: tidak usah Sungmin. Aku ingin mendengar cerita tentang kuliahmu yang sekarang..
Aku mengintip Sungmin hyung yang sudah beberapa hari ini menghabiskan waktunya bersama Ahjusshi. Kondisi beliau terlihat membaik sesudah Sungmin hyung pulang
Ahjumma: lihatlah, mereka akrab sekali kan? Aku senang sekali melihatnya, sudah lama mereka tidak mengobrol seperti itu.
Saya: ya, aku tahu Ahjumma.
Aku hanya bisa tersenyum miris melihat kebahagiaan Ahjumma. Beliau tidak tahu apa yang akan dihadapi olehnya, tidak ada yang tahu. Hanya aku saja yang tahu bahwa umur Ahjusshi tinggal hari ini saja. Tapi aku harap itu tidak terjadi, semoga dengan kedatangan Sungmin hyung, Ahjusshi akan cepat sembuh
Sungmin: Appa?? Appa?! il-eona, Appa~~ Appa!!!!
Terdengar teriakan dari kamar Ahjusshi, aku tahu itu teriakan Sungmin hyung. Dengan segera, aku berlari kea rah kamar. Kulihat Sungmin hyung memeluk Ahjusshi dengan tubuhnya yang melemah.
Saya: hyung!! Ada apa?!
Sungmin: Appa membicarakan sesuatu denganku. Setelah ia bicara, tiba2 ia tersenyum dan tubuhnya ambruk. Tangannya dingin sekali….
Mata hyung berkaca kaca hebat, sementara Ahjumma menyusul bersama Sungjin dan ketika mereka sampai di kamar, Ahjumma menangis hebat sambil memeluk Ahjusshi..
Aku memeluk Sungmin hyung dan Sungjin, mereka berdua terlihat ingin menangis namun tak bisa. Aku yang sudah menitikkan airmata hanya bisa berkata..
Saya: beliau sudah tenang karena dia sudah bertemu denganmu, hyung.. doakan kepergiannya,,

~~~~~

Leeteuk’s POV

Hankyung: Appa nya Sungmin tiada.
Aku refleks menutup mulutku, tidak percaya pada apa yang barusan dikatakan suamiku
Saya: kau jangan bercanda, Chingu..
Hankyung: buat apa aku bercanda Umma, Heechul-sshi yang memberitahuku. Ya kan nak?
Heechul yang sedang bermain game dengan Kyuhyun manggut2 sambil tetap menatap layar televisi dengan serunya
Saya: apa kalian sudah kerumahnya untuk berbela sungkawa?
Kyuhyun: Yesung hyung yang kesana, Ahjumma. Dia akan kesana sesudah pulang kerja.
Saya: memangnya dia tahu jalan untuk pergi kesana?
Heechul: Shindong-ah yang akan menemaninya. Makanya hari ini dia tidak siaran, dia mau mengsurvey kendaraan yang melewati rumah Sungmin saeng
Hooooh, aku menghela napas dengan kelakuan dua laki2 yang beda umurnya terlampau jauh itu. Bisa2nya mereka berbicara denganku sambil menatap TV?! Tidak sopan sekali.
Dari lantai 2, Ryeowook dan Eunhyuk keluar dari kamarnya. Terdengar suara Ryeowook yang parau dan Eunhyuk yang panik
Saya: neo uneungeoya Wookie-sshi? Ada apa?
Ryeowook: anii Ahjumma, aku merasa sedih sekali dengan berita duka yang menimpa Sungmin hyung. Apa jadinya kalau orangtuaku yang pergi? Uhuk uhuk huhuhuhu
Eunhyuk: astaga Wookie, sudah kubilang padamu kan? Jangan menangisi hal2 seperti itu.
Ryeowook: mianhae hyung, aku terlalu sensitif. Huk huk…
Aku hanya memandangi Ryeowook yang masih tersedu sedu dengan sedih. Kurasa aku akan mengalami hal yang sama jikalau yang mengalaminya itu aku
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiing…. Telepon rumah di sebelahku berbunyi.
Saya: Yeoboseo, kediaman Pak Hankyung…
Suara: Ini Ahjumma Teukie kan? Saya Donghae, sepupu Sungmin hyung
Saya: nee. Ada apa Namja? Oh iya, saya turut berduka cita dengan kepergian pamanmu.
Donghae: gamsahabnida, Ahjumma. Aku ingin memberitahukan sesuatu kepada anda.
Saya: apa itu?
Donghae: Sungmin hyung dan kami akan pindah ke daerah dekat rumah Super Jjang. Tapi berhubung aku ini hanya sepupunya, bolehkan hanya menyewa satu kamar atau satu tempat tidur?
Aku cukup terkejut dengan apa yang dikatakan Donghae barusan. Memang masih tersedia satu tempat tidur lagi, tapi aku tidak tahu apakah Shindong-sshi mau berbagi kamar dengan orang baru.
Saya: emmm nanti aku tanyakan ke Shindong dulu ya, aku khawatir dia tidak mau berbagi kamar dengan orang baru.
Donghae: baiklah. Oh iya, Sungmin hyung mengundang beberapa penghuni Super Jjang untuk datang ke wisudanya. Dan tolong sampaikan salam ke tetangga perempuannya yang namanya…. Gamsahabnida, saya lupa.
Saya: gwechana Donghae-ah, maksudmu Lee Minsu
Donghae: nee.. benar, begitulah amanat dari Sungmin hyung. Maaf kali ini dia belum bisa diajak bicara
Saya: gwechana, akan kusampaikan…
Tuuuut tuuuuut, Donghae memutuskan pembicaraan di telepon.
Donghae akan menjadi penghuni baru Super Jjang? Hem~ terdengar menarik

Bersambung..

SuSHINee Fanfict Part 13

New Cast:
Lee Donghae, sepupu dari Sungmin. Dulu tinggal serumah sebelum Sungmin ngekos

Eunhyuk’s POV

Satu.... dua.... tiga.... empat.... lima....
....... dua puluh..... dua satu..... dua dua..... dua tiga.....
....... tiga delapan..... tiga sembilan.... empat puluh!!

Ryeowook: hyung, kenapa tidak bangunkan aku?
Aku melihat Wookie mengucek matanya sambil terus menguap dan melihat lihat ke arah sekitar. Wajahnya yang kecil masih terlihat linglung dan mengantuk
Saya: ini masih jam 5 pagi, Wookie. Aku sengaja bangun pagi supaya latihanku lebih lama dari yang biasanya
Ryeowook: ada acara apa hari ini hyung, sampai2 kau bangun pagi?
Saya: tidak kok, aku hanya ingin latihan lebih lama saja.
Aku mengelap keringat yang bercucuran dari lengan, leher dan kepalaku. Aku membuka baju dan mengambil handuk kecil di kursi kayu.
Ryeowook: ah hyung, kau selalu membuatku cemburu
Saya: cemburu bagaimana? Dengan apa?
Ryeowook: dengan lekuk tubuhmu yang seperti atlit angkat besi. Lihat abs mu, mungkin sebentar lagi menjadi eight pack
Aku memegang megang perutku yang rasanya memang semakin kencang dan berotot saja, hemmm ternyata hasil sit up selama ini membuahkan hasil, betapa senangnya diriku..
Saya: makanya, banyak2 sit up dan push up, untuk membesarkan lengan dan perutmu yang kecil, hehe
Aku menepuk pundak Wookie dan turun ke lantai bawah, meminum susu yang dibuatkan Ahjumma Teukie setiap harinya.
Yesung: pagi Eunhyuk, tumben kau sudah rapih pagi ini
Saya: aku mau jogging pagi dulu hyung, bersama si tetangga seberang..
Yesung: hem? Minsu?
Saya: bukan, si kecil Taemin. Dia akan mengikuti dance battle di les tari minggu ini, aku jadi trainer pribadinya.
Leeteuk: wah, jadi trainer pribadi? Pasti Taemin akan menang dalam kompetisi itu~ Hyukjae kan jago sekali dalam masalah dance
Saya: hahahahaha Ahjumma, aku tidak sehebat itu
Leeteuk: mungkin aku belum melihatmu ngedance secara langsung, tapi paling tidak aku bisa mengetahuinya biarpun hanya mendengar informasi dari Ryeowook. Hihi
Aku jadi salah tingkah, jadi selama ini Wookie menjadi mata2 Bu Teukie? Bahkan sampai masalah ngedance saja ia tahu?! Betapa memalukan. Wookie menyebalkaaaan~~
Saya: ah.. eh.... um.... baiklah Yesung hyung, Ahjumma... aku mau segera pamit untuk menemui Taemin
Saat aku hendak keluar, tiba2 Yesung hyung menghentikanku, ia memegangi celana panjang yang ku kenakan
Saya: eh, ada apa Hyung?
Yesung: kamu mau jogging tanpa baju seperti itu? Nanti masuk angin loh, ini kan sudah musim gugur

~~~~~

Shindong’s POV

Sudah 30 menit aku duduk di depan kamarku dan membongkar puzzle berbentuk hati yang sudah kupasang dan kubongkar lebih dari 4 kali. Puzzle ini adalah salah satu puzzle kesukaanku, kau tahu kenapa? Karena puzzle ini adalah pemberian dari Nari, kekasihku..
Sungmin: sudah berapa kali hyung membongkar dan memasang puzzle hati itu?
Saya: ah, Sungmin... entahlah, mungkin ini yang ke enam kalinya.
Sungmin: lihat, bahkan hyung sudah hafal letak mereka masing2.
Aku memandangi puzzle nya yang ternyata sudah terpasang lagi seperti semula. Aku tak menyangka, tanganku begitu cepat menyelesaikan puzzlenya.
Sungmin: ada yang hyung pikirkan? Kenapa akhir2 ini hyung selalu bingung dan murung? Apa harus kubelikan puzzle lain yang lebih bagus?
Aku menggeleng sambil tersenyum, sebenarnya bukan masalah puzzle. Ini masalah antara aku dan Nari, masalah hubungan kita...
Saya: ini masalah hubunganku dengan Nari, Sungmin
Sungmin: oh, pacar hyung itu ya? Kalian sudah berpacaran lebih dari 3 tahun kan?
Saya: ya aku tahu itu, aku ingin sekali melamarnya...
Sungmin: wah, daebak~ kenapa tidak segera dilamar saja?
Saya: aku... belum punya pekerjaan yang tetap, lagipula aku takut lamaranku ditolak karena keadaan yang tidak mendukung
Saat aku membongkar puzzlenya lagi, Sungmin merebutnya dan mencoba memasangkannya pelan2
Sungmin: hidup kita seperti puzzle, harus melengkapi satu sama lain... jadi kalau hyung sudah yakin akan pilihan hyung, kenapa harus menunggu waktu lagi?
Aku melihat HPku, disana ada beberapa jadwal siaran di stasiun radio SK dan YS, di wallpaper terpampang foto lucuku bersama Nari. Kalau melihatnya, rasa kangenku ini jadi terobati
Saya: kalau melihat foto di wallpaper, aku jadi ingin bertemu dengannya. Tapi dia juga sibuk, aku tak ingin mengganggunya..
Sungmin: kalau hyung mau, bawa cincin saat bertemu dengannya. Sekalian melamarnya, ide bagus kan?
Saya: kalau ditolak bagaimana?
Sungmin: paling tidak cobalah dulu, jangan langsung patah semangat gitu. Aduuuuh~~ kok kalau aku yang mebuat puzzlenya, tidak selesai2 ya? Ommonaaaaaa huah aku menyerah *capek*
Aku mengambil tangan Sungmin yang hampir melorot ke bawah dan menaruhnya di atas puzzle yang masih 30 persen terbentuk
Saya: katamu, yang penting mencoba dulu, jadi cobalah susun puzzle ini sampai selesai... aku mau mandi dulu
Sungmin: eh? Aku sudah menyeraaaaah, aku capek.. mataku pusing, huhuhu
Saya: ayolah, kalau kau sudah menyelesaikannya aku berjanji akan mengajak Lee Sungmin yang sebentar lagi akan diwisuda menjadi mahasiswa tingkat 2 untuk jalan2, bahkan ikut siaran di radio..
Aku masuk kamar mencari cari handuk, dan peralatan mandi lainnya. Sementara Sungmin menoleh dan mengikutiku masuk ke dalam kamar
Sungmin: ikut siaran di stasiun radiomu hyung? Benarkah?
Saya: pokoknya ikut saja denganku setelah kau selesaikan puzzle itu. Berkat kau, aku mendapatkan inspirasi
Sungmin: hemmm inspirasi apa?
Saya: untuk membeli cincin dan melamar Nari. Aku juga ingin mentraktirmu sebelum kau diwisuda minggu depan

~~~~~

Minho’s POV

Duaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaagh~~~
Aku mengelus kepalaku yang terantuk pilar pintu setiap harinya, untung saja kepintaranku tidak berkurang setiap pentokannya. Malah aku bertambah pintar *ga mungkin bgt*
Umma: kamu mau berangkat Minho? Makan dulu sarapannya
Aku mengangguk dan menatapi makan pagi kali ini: nasi hangat dengan fried chicken dan sayur dengan tofu
Appa: kenapa hanya ditatapi saja? Ambil piringmu dan ambil secentong nasi, ambil lauknya semaumu saja.
Aku mengangguk lagi dan mengambil piring sambil menatapi ayam2 goreng di dekat Appa, entah kenapa akhir2 ini aku sering melamun dan melayang dalam pikiranku sendiri. Tapi aku tidak tahu apa yang sedang kulamunkan
Taemin: hyung, kau sudah mandi kan? Kenapa wajahmu masih seperti baru bangun tidur?
Aku mengucek mata dan mengucek seluruh wajahku supaya penampilanku terlihat lebih segar. Padahal saat mandi tadi, aku sudah mencuci muka...
Minsu: Minho, maaf ya. Aku tidak jadi berangkat bareng denganmu, aku bareng Heechul oppa saja.
Saya: hah, kenapa? Kau kan sudah janji mau bareng denganku?
Minsu: aku mau kerumah temanku dulu, dan kebetulan jalur kami sama. Mian ya saeng, miaaaaan.... aku berangkaaat
Sesudah kepergian Minsu, aku duduk dan menikmati makan pagiku dengan baik. Ku kunyah pelan2 agar pikiranku pun bisa kembali seperti semula..
Taemin: lihat hyung, Jonghyun hyung dan Minsu noona saja sudah punya pacar. Kenapa hyung tidak mencari pacar saja?
Rasanya ada bilik pisau yang menancap di jantungku, memangnya aku harus segera mencari pacar ya supaya tidak kalah dengan mereka? Tapi aku malas, kegiatanku saja sudah menyita waktu. Tidak ada waktu untuk meluangkan hari bersama seorang wanita
Umma: Minho, Appa dan Taemin menunggumu makan, ayo bergegaslah...
Saya: nee Umma, gamsahabnida. Aku sedang merasa kehilangan sesuatu akhir2 ini, jadi aku sering melamun
Taemin: ah, hyung mah memang sering melamun
Appa: Taemin, jangan ledek hyung mu seperti itu dong... memang benar sih, ada yang mengganggu pikiranmu akhir2 ini nak?
Umma: apa hasil ujianmu buruk, sehingga kau susah berkonsentrasi?
Saya: bukan Umma... aku juga tidak tahu apa sebabnya, aku sedang mencoba mengingatnya
Appa: tangan Appa yang patah sudah sembuh kok, kau tidak perlu sekhawatir itu..
Taemin: bukan Appa yang hyung khawatirkan, mungkin hyung mengkhawatirkanku di sekolah dan di les tari, tidak apa2 hyung. Aku mencoba menjaga diriku sebaik mungkin...
Mereka semua mengganggu konsentrasi makanku dan mengganggu pengingatanku, aku segera menghabiskan makan pagiku dan menaruh piring di dapur
Taemin: hyung, jangan diam saja dooong~~!! Beritahu kami apa yang kau khawatirkan
Astaga, kok mereka bertingkah seperti keluarga yang ada di sinetron2 sih? Ingin mengetahui setiap pikiran anggota keluarganya, sangat mengganggu
Umma: hemh yasudahlah kalau kau tidak mau memberi tahu, ayo ayo... antar Taemin dan Appa ke tempat mereka masing2.
Tiba2 pikiranku yang tadi tidak keluar2, terlontar di ujung bibirku,......
Saya: haaaaaah, aku rindu Minsu yang dulu menemaniku menyetir selama perjalanan menuju kampus, sepi sekali tanpa dia di sebelahku..

~~~~~

Yesung’s POV

Namja: Yesung hyung, kau tidak makan siang dulu?
Saya: belum, nanti saja kalau sudah lapar. Lagipula costumer masih banyak, aku mau membantu mereka
Namja: baiklah, aku makan siang dulu ya…
Namja tadi keluar dari gedung untuk makan siang bersama karyawan yang lain, sementara aku masih sibuk dengan urusanku sendiri. Namja tadi begitu baik padaku, dia sudah bekerja lebih lama di bank ini. padahal umurnya saja masih lebih muda dariku
Yeoja: Yesung-sshi~ shift mu sudah selesai?
Aku memandangi Yeoja berambut panjang kecoklatan itu, hari ini dia cantik sekali. Ah tidak, dia memang selalu cantik
Saya: belum. aku habis dari kamar mandi, Taehee..
Taehee: baiklah, kembali bekerja Yesung-sshi.. hwaiting~~
Ia menghilang lagi ke ruangan lain, aku hanya bisa terdiam sambil mengulum senyum untuknya..
Jung Taehee adalah wanita yang sudah kusukai 3 tahun belakangan ini, tapi aku masih tidak berani menyatakan cintaku padanya. Aku malu sekali… aku tidak tahu apakah sesoerang yang cantik sepertinya mau menerima orang yang pendiam sepertiku ini.

.....

3 jam kemudian…
Hankyung: Yesung, kapan kamu mau menikah?
Aku melihat Appa membaca Koran tanpa menengok ke arahku, pertanyaan apa barusan? Apa ia sengaja ke kantor untuk melihatku bekerja?
Saya: Appa tidak kesini hanya untuk menanyakan hal itu kan?
Hankyung: aku hendak mendepositkan beberapa uang hasil gaji kantorku, nak.. tapi aku juga ingin tahu wanita idaman yang waktu itu kau ceritakan. Dia bekerja disini juga kan?
Saya: nee.. tapi, kenapa disini Appa masih sempat2nya baca Koran? Kostumer yang lain sudah menunggu..
Appa menengok ke kanan dan ke kiri, menyadari keadaan yang sangat2 ramai di sekitarnya
Hankyung: yasudah, kita ngobrol di ruang tamu saja bagaimana?
Saya: apa, mengobrol? Appa~~ aku masih dalam jam kerja.
Hankyung: yasudah kalau kau tak bisaa…. Tunjukkan saja wanita yang kau sukai itu.
Aku menghela napas dan bangkit dari kursiku. setelah menyuruh seseorang untuk menggantikan, aku mengajak Appa ke ruang staff.
Saya: hemh Appa, dia yang ada di buffet itu, namanya Jung Taehee… Taehee~~
Aku memanggil Taehee dan ia segera menghampiriku dengan wajah yang senang, ia membawa sebuah undangan dengan kertas warna kuning gading di tangan kecilnya
Taehee: hei Yesung, ini Appamu ya? annyeong haseo Ahjusshi~~~ Jung Taehee imnida, kebetulan sekali bisa bertemu denganmu.
Hankyung: Han Kyung imnida. Kau teman baik Yesung ya?
Taehee: Ahjusshi betul sekali~~ Yesung-sshi adalah pria yang baik dan selalu mendengarkan setiap kata2ku.
Yesung: ah Taehee-sshi, kau bisa saja…
Taehee: kebetulan Appa mu ada disini, aku ingin memberikan surat undangan ini. Semoga kamu bisa datang ya… oh iya, aku harus pergi, ada urusan lain…
Setelah kepergian Taehee, aku membaca lembaran depan surat itu. Astaga….. undangan pernikahan. Pernikahan Taehee dan seorang laki2…..
Hankyung: masalah cinta, mungkin itu bisa ditunda beberapa tahun lagi, ya kan anakku?
Aku hanya menghela nafas panjang, kisah cintaku memang kurang sukses…

~~~~~

Sungmin’s POV

Jalanan rasanya makin dingin dan daun2 makin banyak berguguran, di bulan Oktober tahun ini, cuaca sangat dingin. Padahal musim dingin baru dimulai bulan Desember, tapi rasanya bulan ini sudah musim dingin saja
Bulan Oktober…. Kok rasanya aku teringat sesuatu?

Saya: nawaseo…
Yesung: habis dari mana kau?
Saya: aku ke swalayan hyung, membeli bahan makanan untukku
Yesung: beli apa saja?
Saya: banyak sih, mau lihat?
Yesung hyung mengambil kantong plastik yang menggantung gantung di tanganku, ia sepertinya menemukan sesuatu yang menyenangkan buatnya…
Yesung: susu bubuknya satu renceng buatku ya… punyaku habis, nanti aku ganti
Saya: tidak usah ganti hyung, aku masih punya banyak.
Hyung bergegas ke dapur dan menyimpan susu yang ia minta tadi, sementara aku mengambil kantong plastik yang masih penuh
Hankyung: Sungmin, tadi ada seseorang yang mencarimu..
Saya: benarkah Ahjusshi? Siapa?
Hankyung: dia tidak memberikan namanya, tapi dia akan kembali lagi. Wajahnya sederhana sekali.. tapi sepertinya ia sedang kebingungan
Sederhana? Jangan jangan….
Tok tok tok… pintu depan diketuk. Aku segera membukanya, dan…..
Namja: Sungmin-sshi… apa kabar?
Namja itu memelukku. astaga….. ternyata yang mencariku adalah Donghae, sepupuku…

.....

Saya: apa kabar Donghae? Bagaimana sekolahmu?
Donghae: kuliahku lancar hyung, kenapa hyung tidak pernah mengabari rumah?
Aku terdiam, aku memang sengaja tidak mengabari rumah selama ini karena aku takut dengan Appa. Beliau tidak setuju dengan jurusan kuliah yang kutempuh, itu juga sebab ku tinggal disini. Aku pergi dari rumah tanpa sepengetahuan Appa, hanya Donghae dan Umma yang tahu.
Saya: aku tidak mau bertengkar lagi dengan Appa, aku ingin membuat hari tua nya tenang. Kau yang sudah dianggap anaknya mungkin bisa lebih menyenangkan hatinya
Donghae: aku hanya keponakan dari Ahjusshi… em… ah!! Baiklah, aku langsung ke inti pembicaraan saja. Hyung, pulanglah ke rumah..
Tanpa sengaja aku membelalakkan mataku, aku tidak percaya apa yang dikatakan Donghae barusan
Saya: kenapa.. tiba2 begini? Aku tidak bisa pergi begitu saja, teman2 di Super Jjang sudah kuanggap saudaraku sendiri. Semua orang disini… aku tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja.
Donghae: kumohon pulanglah. Sebenarnya aku kesini untuk memberitahukan hyung kalau Ahjusshi… sudah hampir 6 bulan sakit keras, beliau ingin kau pulang dan menemani beliau di sisinya
Aku menelan ludah, kenapa keadaannya jadi begini? Di satu sisi, aku tidak bisa menolak permintaan Donghae, tapi di sisi lain… aku tidak bisa meninggalkan Super Jjang begitu saja..

Super Jjang sudah menjadi bagian dalam hidupku…

Bersambung..

Minggu, 03 Oktober 2010

SuSHINee Fanfict Part 12

Jonghyun’s POV

Minsu: kau kekasihnya Wonhee kan?
Aku menghentikan push up yang sedang kulakukan, darimana dia tahu kalau kami berdua pacaran? Aku masih menatapinya dengan gugup
Saya: emm emmm.. apa harus ku jawab?
Minsu: ya.. jebal, jawab pertanyaanku oppa
Aku masih mencoba melanjutkan push up tanpa menghiraukan kata2nya. Aku pura2 tidak mendengar sekaligus ingin menunjukkan otot2ku yang seksi *apaan sih?*
Saya: tanya saja sama Wonhee nya.
Minsu: aku mau pertanyaanku dijawab oleh oppa, bukan oleh Wonhee-sshi
Sialan, nekad sekali sih anak ini? Dasar keras kepala~~
Saya: menurutmu bagaimana?
Minsu: sudah sih jawab saja~~!! Kenapa pakai mengalihkan pembicaraan seperti itu sih?
Saya: astaga... apa kau perlu tahu? Kenapa tidak mengurusi ujian akhir semester mu saja?
Minsu: astaga... aku hanya butuh kejujuranmu sedikiiiit saja, Wonhee teman baikku dan aku juga turut bergembira kalau dia bahagia
Aku diam saja memandangi adik perempuanku yang keras kepala ini, push up harian yang sedang aku jalani pun terhenti karena ia memaksaku untuk bicara yang sejujurnya. aku berdiri dan menjelaskan semuanya dengan baik
Saya: nanti saja kau lihat, di tempat les ku. Jam 5 sore
Minsu: hah? Apa2an sih jawaban..
Saya: sudah sudah keluar sana~~!! Kau mengganggu push up ku dan kau juga memaksaku mengatakan hal yang tidak ingin kukatakan.
Aku mendorong Minsu yang tinggi itu keluar kamarku secara paksa, tubuhnya yang kerempeng tak mungkin bisa mengalahkan otot2ku
Minsu: mwo?? Ya!!! Jawab dulu pertanyaanku oppa~~
Saya: aku tidak bisa menjawabnya sekarang, aku sibuk! Mianhaeeee~~!!!
Aku menutup dan mengunci kamarku secepat kilat. Fiuuuuuuh, rasanya lega sekali tidak perlu memberi tahu Minsu tentang masalah percintaanku, aku paling malu kalau masalah love story ku diketahui salah satu dari keluargaku.
Aku mencari-cari HP dan mencari nomor HP Yeoja Chingu-ku. Lalu kupencet tanda telpon...
Tuut tuuut tuuut
Suara: Yeoboseo, ada apa jagiya?
Saya: Wonhhe, kamu memberi tahu Minsu masalah hubungan kita?
Wonhee: tidak kok, memang kenapa?
Saya: sepertinya kok dia mengetahuinya ya?
Wonhee: ah, yang benar? Aku sih tidak apa2 kalau ada yang tahu. Tapi bagaimana denganmu?
Saya: aku... masih malu kalau semua orang tahu, apalagi keluargaku yeobo..
Wonhee: semuanya akan baik2 saja kalau mereka tahu, Chingu.
Saya: aku tahu, tapi tetap saja, hhhhhhh..... aku menyuruh Minsu untuk ke tempat les jam 5 sore, aku ingin memberitahunya secara tidak langsung
Wonhee: oke, tidak masalah jagiya.
Saya: baiklah, jangan lupa nanti les ya Yeobo. Saranghaeyo, muaaaaah
Aku menutup telpon dan melanjutkan Push up ku lagi, bagaimana aku bisa tenang kalau hubungan kami sudah diketahui oleh dongsaeng perempuanku yang serba curiga dan ingin tahu itu?
Entahlah, aku hanya pasrah. Mungkin saja karena Wonhee pacar pertamaku dan hubungan kami nyaris 3 bulan, jadi aku gugup sekali untuk memberi tahu status kami berdua..

.....

Taemin’s POV

Saya: hyung, kau tahu Choi Hyunsu noona?
Minho: tentu saja, dia kan teman baik Minsu. Ada apa?
Saya: apa kalian berdua juga dekat?
Minho: yah terkadang kami suka mengobrol sedikit kalau di kantin. Tapi jarang sekali, ada apa sih?
Aku menghela nafas sebentar, menghadapi fakta yang sangat membingungkan
Saya: beberapa bulan yang lalu ia sering menjemputku pulang dari les. Tapi sekarang ia tidak pernah menjemputku, ada apa ya?
Minho: mwo?? Kamu sering dijemputnya? Aku pikir itu kendaraan dari tempat les mu
Saya: bukan. Aku jadi bingung, apa salahku ya? Apa aku terlihat seperti memanfaatkannya? Jujur aku senang setiap kali ia menjemputku, kami sering mengobrol bahkan ia mengijinkanku tidur di mobilnya kalau aku kelelahan
Minho: mungkin dia sedang sibuk sehingga ia lebih memilih diantarkan oppa nya daripada menyetir sendiri. Kau menyukainya?
Tiba2 jantungku melejit dan mukaku mulai memanas. Apa perkataan Minho hyung tadi benar ya?
Saya: aku... tidak yakin hyung. Aku tidak yakin ini perasaan suka, cinta atau semacamnya
Minho: dasar kau ini, masih labil saja sudah suka noona2. apa kau yakin bisa membahagiakan mereka suatu saat nanti? Hahahahaha
Aku menggaruk garuk kepalaku bingung, wajahku mungkin sudah semerah tomat yang hampir busuk. Aku tidak pantas ya, kalau jadi pacarnya Hyunsu noona? Beda umur kami kan cuman 2 tahun
Mobil Minho hyung sudah berada di depan sekolahku, mengantri dengan mobil lain yang hendak menurunkan penumpang yang juga murid2 sekolahku
Minho: sudah jangan pikirkan dia, levelmu dengannya beda jauh. Dia suka dengan pria2 yang ada di majalah. Berwajah halus dan berbadan bagus seperti pualam, lupakan dia. Mengerti?
Saya: entahlah, dia terlalu imut dan cantik. Pautan umurku yang lebih muda darinya 2 tahun saja tidak terlihat.
Minho: mantan pacarnya banyak, sementara kau belum pernah pacaran. Kau bisa mengimbanginya? Banyak gadis di sekolah mu yang lebih cantik, cari saja..
Saya: suka2 aku dong hyuuuung. Weeeeeeeeeeeeek~~~
Aku keluar dari mobil dan segera melangkah pelan2 menuju ke kelas. Aku tidak ingin membuat kesalahan yang akan mengakibatkan para Jjang2 mengancamku lagi
Yeoja 1: hei cowok, tadi yang mengantarmu siapa? Minho atau Jonghyun oppa?
Aku diam saja. sepertinya mereka Jjang2 yang beberapa minggu ini sering menerorku
Yeoja 2: ya!! Kok diam saja?! Jawab dia babo!!
Ia mengambil buku2ku dan melemparkannya di depan mukaku, sakit sekali. Tapi untunglah aku tidak terluka
Yeoja 3: kau mau kami apakan supaya bicarakan? Jangan mentang2 kau eksis di sekolah ini ya, jadi kau sok diam seribu bhasa. Tidak usah munafik~~!!
Suara: hei kalian, Apa yang kalian lakukan?!
Yeoja 2: itu suara kepala sekolah, ayo kabur~~
Aku hanya bisa diam mengambil buku2ku sambil tetap menunduk. Aku sudah terbiasa dibeginikan, jadi aku hanya bisa diam menghadapi semuanya
Suara: hei Namja, kok kamu diam saja? Untung aku punya rekaman suara kepala sekolah untuk mengusir mereka
Aku menoleh ke arah suara itu, astaga..... Yeoja itu cantik sekali dengan gaya pakaiannya yang tomboy. Ia membantuku mengambilkan buku2ku yang terlempar jauh di belakang
Saya: gamsahabnida sudah menolongku. Kau, murid baru disini?
Yeoja: nee. Kau Lee Taemin ya? Aku banyak mendengar cerita tentangmu. Aku Emma, murid pindahan dari Inggris
Ia menjabat tanganku dengan lembut, senyumnya manis sekali...
Ommonaaaaaaaa, apa aku jatuh cinta padanya??

.....

Kibum’s POV

Ryeowook: sial, ujian yang terakhir susah sekali. Padahal aku belajar semalaman
Saya: lumayan sih, aku juga belajar semalaman dan bisa mengerjakannya
Ryeowook: ah, kau kan memang pintar Kibum
Saya: kau juga pintar, mungkin saja kamu terlalu gugup saat mengerjakan nya
Ryeowook: hhhhhhhh mungkin saja. Ayo kita pulang
Aku dan Ryeowook pulang naik bis. Dia adalah seorang pribadi yang hangat dan menyenangkan kalau diajak berbincang, dulu dia setingkat dibawahku, tapi sekarang kami sejajar.
Saya: bagaimana dengan kost2an mu?
Ryeowook: sudah hampir 2 tahun aku ngekos disana, penghuni kost Super Jjang orangnya asik2 dan mereka selalu membantu satu sama lain apabila ada yang kesusahan. Aku mencintai mereka semua
Saya: ooooooooh, minggu lalu kost2an ramai sekali. Kudengar Minsu-ah memasakkan kalian sesuatu ya?
Ryeowook: nee. Dia memasak telur yang dicampur mie istan, enak sekali loh. Mungkin kau harus meminta dia memasakkannya untukmu
Bus kami tiba di depan komplek, kami berjalan kira-kira 5 meter untuk mencapai rumah kami masing2. dari jarak beberapa meter, kulihat ada seorang Yeoja yang sedang kebingungan sambil mengutak atik Hpnya
Ryeowook: Hyunsu-ah.. kan?
Yeoja it menengok. Astagaaaaaaaaaaaaaa, rambut hitam arang pendeknya bagaikan melambai ke arahku, rok ramplenya seakan menari untukku. Yeoja ini turun dari surga kah?? *lebay mode on*
Saya: Mian, nama Yeoja ini siapa? Yang tadi kau ucapkan...
Ryeowook: namanya Choi Hyunsu, Kibum-ah...
Hyunsu: ah, temannya Wookie oppa ya? Kenalkan….. Choi Hyunsu ibnida
Ia menunduk dalam2. sekali lagi rambut hitam arangnya ikut turun kebawah seperti serangkaian tirai kamar yang tertutup dan terbuka *makin ngawur khayalannya*
Saya: rambutmu… indah sekali
Hyunsu: mian? Maaf aku tidak dengar perkataanmu barusan Namja
Aku terkesiap, apa yang kukatakan tadi? Aku hanya bisa menutup mulutku sementara Ryeowook menatapku dengan ekspresi bingung
Kibum: ah bukan apa-apa, maaf aku tadi sedang bengong. Kau kelihatan bingung, ada apa?
Hyunsu: aku lupa jalan keluar dari komplek ini. biasanya aku lewat jalan belakang dengan mobil, tapi sekarang aku jalan kaki dan jalan belakangnya ditutup. Wookie oppa, antarkan aku yaa??
Ryeowook menatapku dengan wajah yang lemas, sepertinya dia sudah kelelahan karena berjalan jauh dari depan komplek. Sepertinya ini kesempatan yang bagus
Saya: bagaimana kalu aku saja yang antar? Ryeo-ah tidak kuat berjalan jauh, ia pasti sangat kelelahan kalau bolak-balik
Ryeowook: iya betul, lihat peluhku~~ rasanya pertengahan musim gugur ini geraaah, aku tidak kuat~~
Hyunsu: oooh begitu? Yasudah, aku minta diantarkan Ki.. Kibum oppa saja kan ya?
Saya: em manggilnya Kibum-sshi saja tidak apa2 kan?
Hyunsu: oh, nee.... Kibum-sshi
Kami berjalan menuju ke depan komplek, rasanya hati berdebar tidak karuan. Padahal kemarin malam aku tidak bisa mimpi indah karena Kangin hyung memukul mukul tembok karena kesal. Tapi hari ini aku berjalan dengan Yeoja manis yang entah darimana asalnya. Senangnya dalam hati la la la la la~~~ *nyanyi nyanyi*

.....

Wonhee’s POV

Hatyiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiim~~~
Appa: Wonhee, kamu terserang flu?
Saya: mungkin saja, tapi aku merasa baik2 saja
Appa: atau hari ini kau tidak usah les dulu?
Saya: tidak bisa Appa, aku tidak mau absen satu kali pun dari les gitar. Aku benar2 serius ingin mendalami gitar
Appa: ah bilang saja kau ingin bertemu pacarmu. Ya kan?
Saya: ah Appa-sshiiiii~~ aku serius… meskipun dia satu tempat les denganku, kami jarang bertemu karena waktu belajar kami berbeda
Appa: oh ya? Memang dia les apa? Bukan gitar?
Saya: bukan, dia les vocal. Suaranya sangat indah loh Appa, kau harus menyuruhnya bernyanyi di depanmu suatu saat nanti
Appa tertawa sambil tetap membaca korannya, aku menyiapkan gitar kesayanganku di ruang tamu agar saat Jonghyun sudah datang, aku bisa segera pergi
Suara: sillyehabnida~~
Aku segera membuka pintu depan, ternyata Jonghyun sudah di depan pagar
Saya: tunggu sebentar jagiya, aku pamit dulu sama Appa
Aku segera mengambil barang2 untuk pergi les dan mencium tangan Appa
Appa: kalau mau pulang malam, telpon dulu kerumah. Dan jangan mendadak, kalau tidak begitu aku tidak akan membukakan pintu pagar untukmu.
Saya: nee Appa, aku berangkat dulu
Aku segera masuk ke dalam mobil Jonghyun yang besar dan luas untuk kami berdua. Semua barang ku taruh di bangku belakang
Jonghyun: kamu mengerti kan apa yang harus kau lakukan kalau Minsu nanti datang kesana?
Saya: mengakuinya?
Jonghyun: hhhhhhhhhhhh ya, mengakuinya. Sumpah ini adalah hal terberat yang harus kulewati
Saya: jangan berlebihan Jagiya, Minsu tidak akan mengomelimu kalau kita pacaran. Bahkan ia akan merasa bahagia, dengar2 dia juga baru jadian kan?
Jonghyun: yee. Dengan Heechul hyung. Aku tidak mengerti kenapa Minsu menyukai Ahjusshi macam dia.
Saya: hei Ahjusshi? Kenapa kamu menyebutnya seperti itu?
Jonghyun: umurnya nyaris 30 yeobo. Beda umur mereka 10 tahun, kriminal kan?
Saya: ya Tuhan, kalau Minsu-sshi memang mencintainya dan Heechul oppa juga sebaliknya, kenapa tidak? Umur itu tidak menjamin awet atau tidaknya hubung.. hatsyiiiiiiiiiiiiiiiii
Jonghyun: aigo, kamu flu yeobo?
Aku mengeluarkan masker dari kantong bajuku dan menutup hidung maupun mulutku sambil mengangguk ke arah Jonghyun. Kami sudah sampai di parkiran tempat les, Jonghyun mematikan mesin namun tidak keluar dari mobil
Jonghyun: kenapa kamu memaksakan diri untuk les?
Saya: tidak apa2, aku memetik gitar bukan dengan suaraku
Jonghyun: mwo? Aku tidak paham kata2mu, buka dong maskernya
Aku membuka masker dengan susah payah dan mencoba mengulang kata2ku barusan
Saya: aku memetik gitar bukan dengan suaraku, jadi tidak apa2..
Jonghyun mendekatiku dan merapihkan rambutku, hatiku berdesir desir sedikit
Jonghyun: tapi aku suka suaramu. dan aku selalu berdoa supaya kesehatanmu terjaga, yeobo
Ia memejamkan matanya dan pelan2 mendekati wajahku, bibir kami bertemu dan ia mendorong bibirnya ke bibirku cukup dalam
Oh my god, rasanya aku mau bersin~~!!
Aku langsung mendorongnya cepat, sepertinya ia akan memprotesiku
Jonghyun: yeobo, kenapa kau…..
Saya: hatsyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyiih
Ia memandangiku dengan wajah yang bingung, heran, sekaligus ingin tertawa.
Jonghyun: aigo, sepertinya minggu depan aku akan terserang demam.
Ia tertawa dan mengelus elus pipiku yang merona karena malu, lalukami tertawa bersama..

.....

Minsu’s POV

Heechul: Jagiya, kamu jadi kuantarkan ke tempat les Jonghyun?
Saya: nee oppa. Mau berangkat jam berapa kita?
Heechul: kamu maunya jam berapa?
Saya: Jonghyun bilang aku harus kesana jam 5, sampai tidak ya?
Heechul: nanti aku ngebut, tenang saja
Saya: tapi tetap waspada ya…
Heechul: tentu saja, lady-ku tidak boleh sedikitpun tergores. Kan dia sedang menyelesaikan ujian akhirnya, untuk mengejarku
Saya: mengejarmu bagaimana?
Heechul: kamu harus menyelesaikan kuliah mu dan mencari kerja, sesudah itu nanti aku akan melamarmu.
Wajahku memerah mendengar pernyataan dari Heechul oppa, ia yang sedang tiduran di pangkuanku langsung beranjak dan mengelus elus kepalaku
Heechul: hahaha, aku hanya bercanda~~
Aku mengangguk sambil berusaha menenangkan hatiku lagi. Kulihat jam, astaga.. sudah jam 4.
Saya: tempat ini sangat bagus dan romantis, tapi kita harus segera pergi. sudah jam 4 sore
Heechul: sebenarnya apa sih maksud Jonghyun menyuruhmu kesana? Ia akan mengumumkan jadian mereka yang sudah 3 bulan itu?
Saya: mungkin saja, aku juga sudah menyiapkan sesuatu untuk mereka, nih...
Aku menunjukkan bungkusan besar yang empuk ke arah Heechul oppa, ia hanya memegangi dengan wajah heran
Heechul: apa ini? Hadiah perkawinan?
Saya: sudahlah, nanti liat saja. Ayo kita jalan..
Ia membantuku bangkit dari padang rumput yang hijau dan nyaman dan mengajakku ke motornya. Aku akan menjalankan misiku..


Kami sampai di tempat les mereka berdua, aku melihat mobilk Jonghyun masih terparkir disana. Fiuuuuuuh untung dia belum pulang
Heechul: dia pulang jam berapa?
Saya: jam setengah 6 mungkin. Kita tunggu saja..
Beberapa menit kemudian, Jonghyun keluar dari gedung dan mencari-cari seseorang, sepertinya ia mencariku
Saya: YA~! Aku disini oppa
Aku melambaikan tangan ke arah nya, ia segera menyadari nya dan berjalan menghampiriku
Jonghyun: hei, sudah lama? Annyeong Heechul hyung
Heechul: annyeong, belum kok. Kami baru saja datang, oh iya... ada sesuatu yang ingin kau beritahu ke Minsu? Kok tumben kau menyuruhnya kesini?
Saya: jagiya, jangan berkata seperti itu ke oppa-ku..
Heechul: loh memang kenyataan kok, Kyuhyun sendiri yang bilang Jonghyun akan sangat marah kalau ada seorang keluarganya yang tahu kalau dia....
Jonghyun: hyung, tolong hentikan ucapanmu yang memojokkan ku itu. Hahahahaha
Aku menyikut rusuk Heechul oppa, kenapa sih dia bersikap tidak sopan? Biarpun ia lebih muda dari Heechul oppa, tapi kan dia tetap oppaku..
Jonghyun: aku hanya ingin mengaku pada Minsu, Wonhee~~??? Yeobo?? Sini sini
Sesuai dugaanku, Wonhee menampakkan dirinya dan berpegangan tangan dengan Jonghyun, jarak mereka begitu rapat. Tidak seperti aku dan Heechul oppa *kan bukan mukhrim* *alah*
Wonhee: Minsu-sshi, bukan maksudku menyembunyikan ini semua. Oppa yang menyuruhku untuk tetap diam dan jangan memberi tahu siapa2. Maafkan aku kalau ini semua merusak persahabatan kita. Tapi sungguh aku tidak bermaksud Minsu~~~ Mianhae...
Mata Wonhee berkaca kaca, bersiap-siap untuk mngeluarkan airmata. Tapi tiba2 Heechul oppa tertawa begitu keras
Heechul: puahahahahahahahhahahahahaha~~~
Aku tidak bisa menahan tawaku dan aku juga ikut tertawa. Kami tertawa seperti orang kecanduan obat. Jonghyun dan Wonhee masih terdiam di tempat dengan wajah bingung..
Jonghyun: hei... apa yang lucu?
Heechul: kami sudah tahu sejak bulan lalu, dongsaeng~~~ kami memergokimu popo di pantai saat Umma Key ulang tahun. Hihihihihihi
Wajah mereka berdua memerah seperti kepiting rebus, hahahaha dasar pasangan yang lucu
Saya: selamat hari jadian yang ke 3 bulan ya. Ini untuk kalian dari aku..
Aku memberikan bungkusan besar kepada Wonhee dan ia membukanya pelan2. Heechul oppa menunggu dengan rasa penasaran.
Wonhee: omonaa..... kaus couple? Gomawo Minsu-sshi... sampai kapanpun kau tetap jadi sahabat terbaikku
Cewek kesayangan Jonghyun itu memelukku sambil menangis tersedu-sedu. Aku tidak mungkin marah padanya, Wonhee adalah sahabat yang tidak pernah mengkhianati temannya. Aku selalu percaya dengan apa yang ia lakukan
Heechul: kau hanya mau jadi sahabat Jagiya ku saja? Bukan jadi kakak iparnya?
Jonghyun: hahahaha, perkataan hyung benar benar..... ha... ha.... hatsyiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii~~
Kami terdiam sebentar lalu tawa kami meledak lagi, Wonhee memeluk Jonghyun dengan suka ria sementara aku kembali bersender di badan Heechul oppa sembari ia menaruh lengannya di pundakku
Hemmmmmmm semoga saja hubungan kami seakrab mereka, secepatnya....

Bersambung..

SuSHINee Fanfict Part 11

(sekarang saya coba2 pake POV. Supaya ga bosen. Hehe)

~~~

Heechul’s POV

Sungmin: syukurlah hyung, kalau dia sudah jadi kekasihmu…
Aku menggaruk kepalaku kencang2. Entah kenapa, Sungmin malam ini ke kamarku dan Kyuhyun. Kami mengobrol sebentar sementara si Gamekyu sudah tidur. Dengkurannya keras sekali, lebih keras dari yang biasanya
Saya: aku juga tidak mengerti darimana keberanianku berasal. Tiba2 aku menciumnya begitu saja, di bibir lagi…. Aku pikir ia akan menolaknya. Omooooooooo, aku jadi berdebar-debar kalau mengingatnya
Sungmin: ya Tuhan hyung, jangan bilang kau belum pernah berpacaran
Saya: sudah kok, enak saja…… Minsu itu pacarku yang ke sepuluh. Aku kan banyak yang suka dimana mana *narsis*
Sungmin: hahahahahahahahaha……. Kupikir hyung tidak akan segan2 untuk melakukan… cium sayang itu?
Saya: dia itu tidak bisa ditebak, Minnie. Kadang2 sedingin es, terkadang cengeng sekali, terkadang dewasa, terkadang kekanak2an. Berubah ubah sekali, tapi tidak setiap menit
Sungmin: tantangan sekali ya bisa menyatakan perasaanmu padanya
Saya: dia yang menyatakannya duluan
Sungmin: ah, yang benar saja? Tidak mungkin Yeoja seperti dia mau melakukannya, dia kan orangnya gengsian
Saya: awalnya dari kucing yang kusuruh kau berikan padanya itu. Dia menamainya dengan nama yang bagus dan bermakna, haha
Sungmin: memangnya kucing itu dia beri nama apa?
Saya: dia menamainya Heemin. Itu nama gabungan antara kami, ternyata dia juga menyukaiku. Hehehe
Sungmin: aigooooooooooooo, hyung beruntung sekali~~
Tiba2 Kyuhyun seperti tersentak dari tidurnya, ia terbatuk batuk sebentar dan mengganti posisi tidurnya. Kami terkejut sekali. Kami pikir Kyuhyun terbangun karena kami berisik
Sungmin: astaga, Kyu saeng kenapa tuh?
Saya: mungkin dia tersedak liurnya. Lihat bantalnya, agak basah kan?
Sungmin tertawa lucu sambil menutup mulutnya, begitu juga aku. Kami tertawa bersama, namun tawanya lebih keras dan suaranya lucu sekali seperti perempuan
Saya: sudah jam setengah dua nih. Besok aku harus mengantarnya ke kampus pagi sekali, maaf ya bukan maksudku mengusirmu.
Sungmin: tidak apa-apa hyung, besok aku juga harus bangun pagi. Mengerjakan skripsi, hehehe
Ia keluar dari kamarku dan saat pintu tertutup, Kyuhyun beringsut ingsut lagi. Ia mengigau cukup lama
Kyuhyun: Shiwon hyung, ooooooh apa kabarmu? Aku nyam nyam….. aku kangen…. Nyam nyam….. adikmu yang…… cantik..
Astaga~~~~ tumben sekali dia mengigau seperti itu. Aku jadi sedikit takut kalau-kalau ia mengigau lagi besok malam..
Apa aku harus minta ganti kamar ya ke Pak Hankyung?

.....

Hyunsu’s POV

Shiwon: kau sudah siap?
Hah? Shiwon mengantarku lagi? Ada yang salah dengan sifatnya akhir2 ini..
Aku mengangguk bingung dan berjalan menuju mobil. Aku duduk di sebelah kursi sopir yang diduduki Shiwon, lalu pelan2 mobil keluar dari rumah dan menuju ke kampusku
Saya: aku punya beberapa pertanyaan oppa
Shiwon: aku akan menjawabnya satu2
Saya: kok sekarang oppa sering sekali sih mengantarku?
Ia memelototkan matanya dengan ekspresi bingung, namun mencoba untuk tenang kembali sambil menatap jalan lurus2
Saya: ya~~ jawab pertanyaanku
Shiwon: apa aku harus jujur? Oppa tidak ingin mendengar omelan panjang dari dongsaengnya
Aku mendengus. Kenapa sih Shiwon selalu menjawab hal seperti itu dengan bahasanya yang formal dan terdengar sombong itu? Ketularan Umma kali ya?
Saya: jawab saja sih seperlunya.
Shiwon: beberapa orang bilang akhir2 ini kamu sering menjemput anak SMA berjenis kelamin laki-laki. Umma khawatir kamu diapa-apakan olehnya
Saya: omonaaaaaaaaaa, itu Taemin. Dongsaeng nya Minsu-sshi. Kenapa sih Umma selalu khawatir berlebihan?
Shiwon: entahlah, aku hanya menjalankan tugasnya. Nah, kita sudah sampai… kau mau dijemput jam berapa?
Saya: aku mau kerumah Minsu. Nanti antarkan kesana ya?
Shiwon mengangguk dan aku mencium pipinya tanda terima kasih sudah diantarkan. Saat aku keluar dari mobil, Minsu juga baru sampai dan ia membuka helm nya. Seperti biasa, ia diantar Heechul oppa
Saya: Minsu-sshiiiiiiiiiiiiiiiiiii~~
Minsu menengok kearahku dengan wajah yang gembira. Ia turun dari motor Heechul oppa dan kami saling menghampiri.
Minsu: Hyunsu-sshi~~~ senangnya bisa bertemu. Kita satu kelas kan di jam pertama? Oh iya, kau jadi ke rumahku?
Saya: iya. Nanti ku kabari yang masalah kerumahmu, tapi nanti kita ke kelas sama2 ya. oh~~! Annyeong haseo Heechul oppa
Aku menyapa Heechul oppa yang masih memakai kacamatanya, lalu Minsu menghampirinya
Minsu: aku pulang jam setengah 12. Bisa jemput?
Heechul: Iya, ku usahakan Jagiya..
Aku terkejut sekali melihat Heechul oppa mencium pipinya lembut dan segera berlalu pergi. Biasanya Minsu tidak mau dicium laki-laki yang bukan saudaranya??
Saya: Minsu-sshi? Ada apa denganmu? Kok kamu tadi tidak menolak ciuman di pipimu?
Minsu: emmm, kenapa aku harus menolaknya? Hehehehe
Aku tidak mengerti, mana wajahnya juga bersemu merah sekali?! Ada apa dengannya?
Saya: em…. Heechul oppa sudah tahu perasaanmu?
Minsu: ahahahahahaha, bahkan aku sudah menjadi Yeoja chingu nya~~
Aku menutup mulutku speechless.. astaga~~~ mereka sudah jadian???


~~~~~~~~~~~~~


Kyuhyun’s POV

Aku memandangi jam tanganku, jam 4 pas. Kenapa cuacanya panas sekali? Peluh ku rasanya tidak berhenti mengucur
Leeteuk: Kyuhyun, dangsin gwaenchanh-a? mukamu pucat dan berkeringat
Saya: tidak apa2, Ahjumma. Aku hanya kepanasan saja
Leeteuk: Mau kubuatkan sesuatu yang dingin?
Saya: aku mau jus jeruk saja Ahjumma, pakai es.
Bu Teuki mengangguk dan segera pergi ke dapur dengan langkah langkah imutnya *yaks najis* beberapa menit kemudian, Ryeowook hyung masuk dari pintu utama
Ryeowook: na wass-eo
Saya: hwan-yeong hyung. Bagaimana kuliahnya?
Ryeowook: aku sedang ulangan, merepotkan sekali… rasanya kepalaku mau pecah
Ryeowook hyung duduk disebelahku tepat saat Bu Teuki menyajikan jus jeruk di hadapanku
Leeteuk: silahkan nak Kyuhyun~~ Ibu membuatnya dengan sepenuh hati loh *padahal itu sirop*
Saya: gamsahabnida Ahjumma, hemmmmmm jus nya enak sekali
Ryeowook: wah Ahjumma, kok aku tidak dibikinkan sih? Ahjumma curaaaaaaang~~
Leeteuk: aigoooo Wookie, aku capek sekali dari tadi mengurusi kamar2 kalian yang berantakan dan sangat laki2 *baca= jorok*
Ryeowook: huuuuuh, pokoknya bikinkan aku juga~~~
Leeteuk: bagaimana kalau kau bantu aku membuatnya.?
Mereka pergi berdua ke dapur, sementara aku keluar dari rumah sesuadah menyesap jus jeruk bikinan Bu Teuki. Aku harus olahraga jam 5 nanti, supaya badanku seperti Eunhyuk oppa, hehehehe
Suara: permisiiiiiii~~ Minsu-sshi nya adaaaaa?
Aku melihat gadis mungil berambut sepundak dengan warna sehitam arang memanggil manggil Minsu dari pintu pagar. Dari mobil hitam dibelakangnya, keluar laki2 kekar dengan wajah yang sepertinya ku kenal.
Namja: Minsu nya ada tidak? Sudah di telpon?
Yeoja: aku tadi sudah bilang padanya oppa. Oh………. Namja, Minsu nya sudah pulang be…. Eh? Namja kan…?
Gadis mungil itu hendak bertanya kepadaku dan kalimatnya terhenti saat menatapku, ia menutup wajahnya.
Namja: eh, bukannya kau Cho Kyuhyun yang dulu tinggal di sebelah rumah kami ya?
Saya: eh….. Shiwon hyung?
Namja itu langsung menghampiriku yang keluar dari rumah, kami berpelukan dan bersalaman
Shiwon: ya tuhaaaaaan, kau jadi bertambah tinggi dan tambah ganteng sesudah pindah dari sebelah rumahku, hehehehe
Saya: hyung juga demikian, badannya semakin kekar. Hahahaha
Shiwon: hahaha kau bisa saja. Oh iya, masih ingat adikku Hyunsu?
Aku menatap Yeoja yang namanya Hyunsu itu, oh ya.. dia salah satu teman kampus Minsu. Aku baru ingat kalau dia teman bermainku waktu kecil, apalagi kemarin malam ia masuk ke dalam mimpiku. Apakah ini Déjà vu?
Hyunsu: apa kabar Kyuhyun…. Oppa?
Ia menjabat tanganku dengan wajah yang tersipu. Aigooooo manis sekali senyumnya~~
Saya: kabarku baik, Hyunsu.. sudah lama ya sejak yang waktu itu?

.....

Minsu’s POV

Eunhyuk: yeeeeeeeeeeeeeeeee traktir traktir~~ masak masaaaaak~~ Minsu-sshi harus masak dirumah kami!!
Aku menundukkan kepalaku malu sekali. Semua oppa termasuk Shiwon oppa bersorak sorak memintaku untuk masak dirumah Bu Teukie. Sementara beliau hanya tersenyum senyum mendukung semua oppa
Leeteuk: untuk masa depanmu nanti Minsu-sshi~ biarkan pacarmu mencicipi masakanmu
Saya: aaaaaaaaah Ahjumma Teukie~~ aku malu~~~~~
Hyunsu: kenapa harus malu sih Minsu-sshi? Kamu kan memang pintar masak, ayolaaaaaah. Masak masak masak~~
Seluruh isi rumah Bu Leeteuk bersorak sorak lagi, apalagi ditambah dengan kehadiran Shiwon oppa dan Hyunsu yang melepas kangen dengan Kyuhyun oppa yang ternyata tetangga mereka waktu kecil.
Cklek~~ pintu depan dibuka, Pak Hankyung masuk ke dalam dan semua oppa langsung menghentikan sorakannya.
Hankyung: na wass-eo, ada apa nih? Kok pada ribut sekali? Sampai terdengar dari pintu pagar loh
Yesung: Minsu-sshi sekarang berpacaran dengan Heechul hyung, oppa…
Shindong: jadi kami minta traktir Minsu dengan cara menyuruhnya memasakkan makanan untuk kami.
Pak Hankyung terdiam sebentar, aku berharap Ahjusshi menolaknya dan menyuruhku pulang atau apa kek gitu, yang penting jangan masaaaaaaak~~
Hankyung: nee, ide bagus. Kebetulan aku juga sedang lapar.
Semua orang disana bersorak sorai lagi, aku hanya memegangi kepala dan telingaku yang mulai berdenging mendengar kehebohan ini. Aduh, dimana Heechul oppa? Kenapa ia tidak membelaku siiiih~~?? *cry* *cry*

Akhirnya aku membuat dalgyal gugsu (telur dadar dicampur mie rebus) untuk mereka semua, dapur Bu Teukie sangat bersih dan jauh dari yang namanya binatang jorok seperti kecoa dan tikus.

Heechul: Jagiya, kamu benar2 memasak untuk mereka?
Ia menghampiriku di dapur dengan muka yang mengantuk dan kusut, sepertinya ia baru bangun tidur. Ah.. dia memang selalu terlambat dalam masalah apapun kecuali menjemputku *cieeeeee*
Saya: iya. Kamu tidur dimana sih? Kamu tidak mendengar sorakan2 di ruang tamu? Itu kan berisik sekali
Heechul: aku tidur nyenyak sekali, tadi malam aku tidak bisa tidur karena Kyu mendengkur keras sekali, selain itu juga… karena kejadian beberapa jam sebelumnya
Jantungku berdebar debar lagi karena perkataannya, ia juga merangkulku dari belakang dan menaruh kepalanya di leherku. Aigooooooooooo aku belum terbiasa dengan situasi seperti ini!@#$@!~
Saya: op…. oppa, bagaimana kalau kamu membantuku memasak saja. Aku.. tidak bisa berpikir karena.. Kamu mendengus di leherku.
Ia langsung melepaskan pelukannya dan terkikik di ujung dapur. Jantungku berdetak lagi dengan normal
Heechul: kamu bilang itu mendengus? Aku hanya memelukmu dan bernafas seperti biasa, yeobo
Aku menaruh masakan yang sudah jadi ke piring besar sambil melengos memandanginya yang masih di pojok dapur
Saya: tapi oppa membuatku berdebar…. Debar
Heechul oppa mendekatiku lagi dan memegangi kedua pipiku, detak jantungku kacau lagi..
Heechul: aku suka melihatmu yang berdebar-debar dengan wajah yang memerah, Jagiya..
Ia maju dan membungkam bibirku dengan bibirnya yang lembut, lalu mencium kelopak mataku sambil cengar cengir. Astaga…. Rasanya aku mau mati saja karena debaran jantungku tidak berhenti2..

.....

Kangin’s POV

Kibum: kau menyukai si Minsu itu, hyung?
Saya: iya.
Kibum: kok aku tidak pernah tahu ya?
Aku mendengus mendengar dongsaengku yang dari tadi menanyakan pertanyaan cuek nya, sifatnya yang cuek sangat menggangguku.
Saya: kau ini benar2 mendengarkan ceritaku tidak sih?
Kibum: iya kok, cuman hyung tidak pernah mengeluarkan tanda2 kalau hyung menyukainya.
Saya: memangnya iya? Aku memanggilnya manis, cantik dan sebagainya. Kamu bilang itu apa hah?
Kibum: panggilan akrab
Astaga~~ kenapa dongsaengku yang cuek ini bisa bisanya punya mantan pacar yang lebih banyak dariku dan semuanya cantik2? Dan mereka mau2 saja diputuskan olehnya karena alasan sibuk kuliah. Mereka itu bodoh atau termakan oleh pesonanya?
Saya: aku memanggilnya itu karena aku menyukainya tahu!
Kibum: kenapa hyung bisa suka cewek kurus seperti dia?
Saya: hemmmmmh, entahlah. Mungkin karena wajah juteknya. Walaupun dia marah2 dan kasar padaku, tapi dia tetap terlihat manis.
Kibum: memang sih dia baik, tapi… aku heran saja, ini baru pertama kalinya hyung ditolak kan?
Saya: mwo?? Sialan kau Kibum, rasakan nih pitinganku!
Kibum hanya tertawa tawa sambil menahan pitinganku dengan kepalan tangannya yang kuat, kami selalu melewatkan malam dengan mengobrol di depan rumah. Apalagi rumah yang sekarang diisi dengan pemandangan gunung yang beribu ribu kilometer jauhnya. Puncak gunungnya bisa kami lihat dari sini
Kibum: hem? Kost SuJj ramai sekali, apa mereka sedang berpesta ya?
Aku melihat kea rah rumah Bu Leeteuk. Beberapa orang keluar mengantar sepasang Namja Yeoja yang wajahnya mirip ke mobil mereka, lalu kulihat Minsu keluar bersama dengan seseorang berparas cantik dengan tubuh yang besar dan rambut berwarna coklat terang.
Saya: siapa wanita itu? Dia akrab sekali dengan Minsu-ah
Kibum: dia bukan wanita, dia pria.. namanya Kim Heechul, guru bimbel di dekat sini. Dia mengajar bahasa Inggris
Saya: kau bisa tahu dari mana? Hem.. ternyata diam2 kau sudah akrab dengan tetangga2 disini
Kibum: Ryeowook yang tinggal disitu kan teman kampusku, katanya sih mereka tadi meminta Minsu-ah memasakkan sesuatu untuk mereka
Saya: kenapa begitu? Memang masakannya enak?
Kibum: mereka memintanya dalam rangka Heechul hyung yang resmi jadi pacar…
Saat Kibum menjelaskan semuanya, kulihat Minsu dan laki2 itu berpelukan di depan pagar rumah Minsu. WHAT THE HELL?!@#$$%
Saya: apa2an itu?! Buat apa Yeoja ku *ngarep bgt* berpelukan dengan banci itu?!
Kibum: heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh, pasti hyung tidak mendengarkan penjelasanku yang tadi.
Saya: oh, Mian… memang kau tadi bilang apa?
Kibum: Minsu memasak untuk mereka dalam rangka hari jadian mereka kemarin, Heechul hyung dan Minsu berpacaran.
Aku masuk ke dalam rumah dengan gusar dan marah. Kemarin kan aku yang menyatakan, kenapa malah si banci itu yang diterima?!?!?!
Sial, aku cemburu dan marah sekali~~!! Aku harus merebut hati Minsu, harus!!

Bersambung..

SuSHINee Fanfict Part 10

Saya: aku tidak tahu kalau mereka berpacaran…. Mungkin Wonhee menyembunyikannya dariku
Heechul: kita untit mereka yuk?
Aku memandangi Heechul oppa dengan pandangan aneh, kok orang pacaran diuntit?
Saya: nanti ketahuan tidak? *penasaran juga*
Heechul: aku jamin tidak. Tapi kau harus menuruti perintahku
Saya: seperti apa perintahnya?
Heechul: ya… seperti tidak melakukan hal ceroboh dan lain lain..
Aku mengangguk angguk pelan. Seharusnya menguntit itu bukan hal yang baik, tapi berhubung aku penasaran…. Lanjut saja lah~~



Jonghyun: Yeobo, kamu mau kemana lagi habis ini? Sunsetnya kan sudah habis
Wonhee: entahlah, aku lebih suka disini oppa. Suasananya segar dan menyenangkan
Pembicaraan mereka berdua dapat kudengar jelas dari jarak 2 meter, aku dan Heechul oppa sudah seperti detektif yang menguntit tersangka pembunuhan
Heechul: mesranya, bahkan Jonghyun memanggilnya yeobo..
Saya: sangat berbeda kalau dirumah, sepertinya dia juga tipe cowok yang ja..
Tiba2 Heechul appa mendorongku ke arah dalam dan menutup mulutku. Astaga~~ ia membuatku makin berdebar debar
Heechul: suaramu terlalu kerasss…. Tadi Jonghyun melihat kea rah sini.
Saya: u….up *maaf*
Pelan2 aku melepas tangan yang membekap mulutku sembari oppa kembali melihat dua pasangan itu dan memicingkan matanya, haha lucu sekali kelakuan orang ini
Heechul: omo, mereka sepertinya baru jadian ya? lengket sekali mereka, jadi agak risih
Saya: be.. begitukah?
Heechul: sepenglihatanku sih begitu. Mereka pelukan, ciuman, tertawa, lari2an, seperti anak SMA
Aku terkikik mendengar penjelasan dari Heechul oppa. Kalau mereka terlihat intens dan dekat dengan status berpacaran, kita bagaimana?
Heechul: kok tertawa?
Saya: mereka kan pacaran, biarkan saja. Kalau oppa yang belum punya status denganku ini memelukku dari belakang, seperti anak SMA tidak?
Ia memandangi tangannya yang masih memelukku dari belakang dan langsung melepaskannya dengan ekspresi cuek
Heechul: kan tadi aku menghindari pandangan mereka, sekaligus melindungimu supaya tidak ketahuan
Aku tersenyum tipis melihat wajah jaimnya yang mirip dengan Jonghyun. Apa ia menyukaiku juga ya? ah rasanya tidak mungkin, dia kan orangnya nyentrik. Pasti juga menyukai orang yang nyentrik
Saya: em sekarang jam berapa?
Heechul: jam setengah tujuh, memang kenapa?
Aku melihat baju Heechul oppa yang tergambar angka 22 di punggungnya. Eh? Kalo kemarin tanggal 22, hari ini kan tanggal….
Saya: omo!! Hari ini kan tanggal 23!! Ulang tahunnya Um, ummmmmmmmmmmmmmmmh ummmmmmmmmh
Heechul: babo, kok kamu tiba2 berteriak sih?! Jonghyun jadi curiga dan menuju kea rah sini, ayo cepat kita pergi….
Ia membekap mulutku dan membopongku ke arah motor yang terpakir beberapa meter dari tempat penguntitan kami
Saya: ummmh ummh maaf, aku baru ingat kalau hari ini ulang tahun Umma, aku ingin membelikannya sesuatu dan mengejutkannya jam 12 nanti, bersama keluargaku. Oppa mau ikut?
Aku terengah engah menenangkan jatungku yang rasanya mau copot karena gendongan Heechul oppa barusan
Heechul: oooh boleh saja, nanti akan kuajak anak SuJj lainnya. Kukira ada apa,yasudah ayo naik…
Aku naik ke motor dan menyiapkan diri, kali saja ia mau ngebut. Tapi kok… nggak jalan jalan motornya?
Saya: emmm… bensinnya habis?
Heechul: bukan. Kau kan belum memberitahuku kemana kita akan pergi membeli kado.
Astaga, babo sekali aku ini….. kok bisa2nya aku melupakan hal kecil semacam itu??
Saya: yaaaaa…… ke mall yang dekat sini saja.
Heechul: oke, ayo berang.. aigoooooooooooooo mereka popo lagi
Dengan refleks aku menutup mata Heechul oppa yang masih saja memperhatikan Jonghyun meskipun jarak kami dengam mereka jauh sekali
Saya: omo, tidak usah diperhatikan lah, membuat iri saja. Hahahahahhaha ayo berangkat
Heechul: emmmmmmmmmmmmm baiklah. Tapi buka mataku dulu dong
Aku melepaskan tanganku dari kedua matanya. Kok rasanya tanganku jadi hangat ya? apa rasa hangat ini dari wajah Heechul oppa?


~~~~~~~~~~~~~


Heechul: hei, kau pernah kesini sebelumnya?
Saya: sering kok, memangnya kenapa?
Heechul: jangan sampai pisah dariku ya.
Ia menggenggam tanganku mantap, rasanya aku ingin tertawa. Jangan2 dia..
Saya: oppa belum pernah kesini ya?
Heechul: ah, pokoknya jangan sampai pisah saja denganku..
hahahahahaha ternyata dugaanku benar, tapi kok aneh ya? anak gaul seperti Heechul oppa tidak mungkin belum pernah kesini
Saya: tidak mungkin kan oppa belum pernah kesini?
Heechul: hah sudahlah, tak usah ditanyakan lagi, nanti kau juga tahu jawabannya apa
Aku memandangi wajah Heechul oppa yang jaim dan dengan cuek nya memandang ke kanan dan ke kiri. Wajahnya menjadi agak pink karena memerah, lucu sekali Oppa ku yang satu ini.
Kami berjalan jalan sebentar sambil melihat barang apa yang kira2 berguna untuk Umma dan tentunya ia sukai. Umma suka sekali memasak, apa kubelikan panci saja ya? *kemahalan lah yaw*
Saya: kira2 mau ngasih apa ya?
Heechul: Ahjumma Key lagi ingin memiliki sesuatu tidak?
Saya: entahlah. Dia tidak pernah cerita
Heechul: belikan daster atau lingerie saja.
Saya: HAH? Buat apa itu? Umma tidak pakai hal2 seperti itu. Umma itu kan tomboy *loh?*
Ia tertawa sambil menutupi mulutnya yang lebar. Sementara tangan kirinya masih menggenggam tangan kananku hingga tangan kami berdua panas berkeringat
Heechul: eh, disini ada barang2 antik. Mau lihat2 disini saja?
Saya: oh, ide bagus. Ayo kita lihat lihat
Kami masuk ke sebuah toko dengan harga barang di sama ratakan. Disana banyak sekali barang unik2 dari negeri Sakura, dan harganya lumayan murah menurutku.
Heechul: Umma mu suka berkebun tidak?
Saya: ia lebih suka memasak. Memang kenapa?
Heechul: ada pot warna pink tadi di sebelah sana, kupikir bagus juga kalau dijadikan hadiah.
Aku kembali mencari lagi, lagi dan lagi…. Ah sial, apa yang sangat diinginkan seorang tukang masak seperti Umma ya?
Di bagian kitchen, aku melihat celemek kuning dengan gambar kunci kunci pink disekitarnya. Hem… lucu sekali, pasti Umma suka.
Saya: Heechul oppa, aku menemukan i….
Ow ooooooooooooooooooow, aku terpisah dengan Heechul oppa~~!!!


Aku mencari cari sosok tinggi berambut coklat dengan baju bernomer 22 di punggungnya. Kok tidak ada ya? mana toko ini luas sekali, oh crap. Aku takut ia tersesat dan tidak bisa pulang~~
Aku mengecek pulsa, mungkin saja aku bisa menelponnya…
Omonaaaaaaaaaaaaaaaaa, pulsaku tinggal 1 perak? *miskin mode on* bagaimana ini?! Aku tidak bisa menelpon bahkan mengiriminya sms. Aku terlalu malu kalau harus melapor ke information center. Masak seorang pria berumur 27 tahun *atau 28 tahun ya?* bisa tersesat dan hilang?
Tiba2 aku menubruk seseorang di belakangku. Barang2 yang ia beli berjatuhan
Suara: Aigooo, kalo jalan lihat li…. Loh, Minsu-sshi?
Saya: Kangin oppa? Apa yang kau lakukan disini??
Aku memperhatikan bawaan Kangin oppa yang kerangjang belanjaannya mayoritas membawa makanan dan minuman kesehatan. Mungkin ia ingin menjaga otot2 besarnya..
Kangin: aku tadi sedang belanja di swalayan sebelah dan menemukan toko barang antik ini, aku tertarik dan masuk saja
Saya: kenapa belanjaannya.. tidak dititipkan?
Kangin: memangnya kenapa?!
saya: sssssh ssssssssssh pelankan suaramu oppa~~! Ini kan tempat umum.
Kangin: eh, maaf maaf… aku tidak bermaksud untuk berteriak, emmmm memangnya kenapa kalau tidak dititipkan?
Saya: ya… memangnya tidak repot? Lagipula memangnya tidak risih apa memegang belanjaan 3 kantong seperti itu?
Kangin: kata penjaganya tidak apa2 kok, sekalian aku melatih otot tanganku. Hehehe oh iya, kau kesini dengan siapa?
Saya: dengan Heechul oppa, tapi kami berpisah dan aku tidak punya pulsa untuk menelpon atau mengiriminya sms
Kangin: Heechul? Siapa dia? Bagaimana kalau kau jalan denganku saja? Nanti ku antar pulang
Eh? Tidak bisa begitu lah….. aku berangkat dengan Heechul oppa, pulang harus dengannya juga.
Saya: dia anak kost Super Jjang. Maaf aku tidak bisa, aku pergi dengannya dan harus pulang bersamanya juga.
Kangin: kenapa begitu? Rumah kita kan dekat. Mungkin saja dia sudah pulang dan mengerjakan sesuatu, ayo temani aku
Ia menggaet tanganku menuju ke bagian lain, aku segera menyamber celemek kuning yang akan kubeli dan menemani Kangin oppa (untuk sementara waktu). Aduh, kemana ya Heechul oppa?
Kangin: celemek itu, buat siapa?
Saya: ini untuk Umma, hari ini ia berulang tahun. Aku ingin memberi kejutan untuknya
Kangin: ooooooh, aku boleh ikutan tidak?
Saya: hah?? Buat apa?? Ini cuman acara keluarga kecil2an. Lagipula kami mau merayakannya jam 12 malam
Kangin: kali saja Umma mu mau mengijinkan aku bersamamu, hehehehehe
Aku terdiam dan terpaku. BARUSAN DIA BILANG APAA???
Saya: me… mengijinkan bagaimana?
Ia masih cengar cengir sambil menggaruk kepalanya dan wajahnya mulai bersemu aneh.
Kangin: mengijinkan putrinya jadi kekasihku…
Saya: Ke…. Kekasiiiiiiiiiiiiiiiih?!?!?!? Maksudnya bagaimana?
Kangin oppa menaruh belanjaannya dan menatap mataku dalam2. Rasanya aku bagai tersihir karena pandangannya, jantungku serasa mau copot karena pernyataan frontal barusan.
Kangin: aku mau kamu menjadi Yeoja Chingu ku…

DUAAAAAAAAAAR~~~~~~~~~!
Rasanya badanku mau roboh bagai patung yang dipukul oleh palu….
Aku tidak percaya kalau Kangin oppa akan menyatakan sesuatu padaku, di toko peralatan antik pula?!
Kenapa sejak awal aku bisa tidak tahu kalau dia menyukaiku?? Kalau aku sudah tidak tahu sejak awal, aku kan bisa menyiapkan hatiku dan tidak berdiri dalam keadaan syok seperti ini~~~~~~~
Kangin: bagaimana? Aku sudah menyukaimu sejak pertama kali bertemu. Wajah jutekmu itu menggemaskan. Apalagi kalau mengahadapi suara kerasku, aku sangat suka itu…
Saya: emmmmm bagaimana ya? aku tidak tahu harus jawab apa
Kangin: tolong jangan tolak aku, malah mungkin kau akan menyesal nantinya. Mantan2ku yang mengatakannya, mereka menyesal setelah putus dariku.
HAH? APA-APAAN PERNYATAAN ITU?? Narsis sekali. Iuuuuuuuuuuuuuuuuh~~
Saya: maafkan aku oppa, aku suka…..
Suara: Minsu-sshiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Aku menengok ke belakang dan mendapati Heechul oppa yang terengah engah berlari ke arahku.
Saya: o… oppa? Kok bisa menemukanku?
Heechul: entahlah, ayo cepat. Kyuhyun bilang kejutannya akan dimulai dua jam lagi. Mereka sudah minta ijin pada keluargamu untuk ikut berpartisipasi
Aku mencari cari jam disekitar toko, what?! Sudah setengah sepuluh?? Cepat sekali waktu berjalan
Kangin: hei, Minsu sshi~~ jawab dulu dong pertanyaanku!!
Heechul oppa menarik tanganku menuju kasir, dan terpaksa aku mengatakannya sambil berteriak
Saya: maaf oppa~~!!! Aku tidak bisa menerimanyaaaaaaa


~~~~~~~~~~~~~


HAPPY BIRTHDAY KEY UMMAAAAAAAAA~~!!!!!

Kami semua yang turut hadir, memberikan kejutan untuk Umma. Kami sengaja pergi dari rumah untuk mempersiapkan segalanya, sementara Umma dirumah sendirian. Bahkan beberapa mata2 bilang *anak2 kost SuJj* Umma sempat menangis sebentar di dalam rumah, benar2 cengeng Ummaku
Umma: kalian semua jahat sama Ummaaaaaaaaaaaaaa… umma ditinggalkan dirumah sendiriaaaan~~ huhuhuhuhu
Kami semua tertawa, sementara Appa maju dan memberikan kue dengan penuh lilin diatasnya. Umma meniupnya dan kami semua bertepuk tangan
Sungmin: Saengil chukka hamnida Tante Key.. ini kado dari kami, Super Jjang
Jonghyun: ini dariku dan Wonhee. Kami mencarinya bersama
Taemin: kado ini buat Ummaku dari Hyunsu noona dan akuuuu~~
Minho: baju ini buat Umma dari aku dan Appa.
Umma: uwaaaaaaah gamsahabnida semuanya…. Aku benar2 terharu dengan surprise ini, kalian benar2 jahat. Ohohohohohoho tapi aku suka
Appa: hahahahaha maaf Yeobo.. ayo kita potong kuenya.
Taemin: eh, Minsu noona tidak memberikan kadonya?
Semua mata tertuju padaku. Omonaaaaaaaa, aku gugup sekali. Aku takut kado pemberianku jelek dan tidak berarti buat Umma
Heechul: kenapa diam saja? Ayo maju dan berikan
Oppa mendorongku pelan pelan kea rah Umma. Beliau yang begitu cantik tanpa make up pun wajahnya merona. Mungkin karena berdebar debar
Saya: eemmmm Umma, ini kadoku buat Umma. Semoga Umma suka, maaf ya kalau jelek..
Umma: apa yang kau katakan sih sayang… aku sudah cukup senang karena kau ikut berpartisipasi untuk mengejutkan Umma. Pokoknya aku senang sekali hari ini, sekali lagi gamsahabnida ya semua~~~
Kami semua bertepuk tangan lagi setelah Umma berbicara. Sungmin dan Eunhyuk oppa sangat gembira karena rencana yang kami jalankan sukses besar
Jonghyun: oke okeeeee sekarang ayo kita makan kuenyaaaaaaa

.....

Aku duduk di ruang tamu menjauh dari kerumunan yang masih berpesta dan membuat Bulgogi di halaman belakang. Aku cukup lelah, namun semuanya menyenangkan
Heechul: kau senang tidak hari ini?
Oppa menghampiriku dan duduk di sebelahku, upps lagi2 jantungku berdebar-debar
Saya: tentu saja, ini kan ulang tahun Umma ku
Heechul: dengan hal yang sudah kita lakukan hari ini?
Saya: hahahaha buat apa kau tanyakan lagi oppa? Tentu saja aku senang. Aku selalu senang menghabiskan waktu denganmu
Kami tertawa berdua, memandangi Eunhyuk oppa yang menari nari lucu di antara kerumunan, begitu juga Taemin
Heechul: beritahu aku dong, nama kucingnya~~
Saya: em……. Tapi oppa jangan marah ya. aku punya alasan menamai kucingnya dengan nama itu
Heechul: kenapa harus marah? Beritahu saja. Aku akan sangat siap mendengarnya
Oppa menaruh sebelah tangannya di leher sofa yang kusenderkan. Ia mulai mendekati wajahku lagi dengan wajah ingin tahu.
Saya: aku… menamainya Heemin, itu gabungan namaku dan nama oppa
Heechul: oh ya? lucu sekali~~ kenapa kau menggabungkan namaku dan namamu?
Jantungku berdebar debar semakin parah. Apa sudah saatnya aku jujur kepada perasaanku sendiri?
Saya: aku ingin….. suatu saat, entah kapan… menjadi seseorang yang kau panggil ‘Yeobo’… atau ‘Yeoja chingu’.. atau apalah.
Wajahku mulai panas dan memerah, apalagi Heechul oppa menatap dan mendengarkan setiap kata2ku dengan baik
Saya: karena…. Aku menyukai…….mu?
Heechul oppa tertawa sambil menutupi mulutnya. Sialan, kenapa aku ditertawai?? Kejadian barusan sudah hampir merenggut nyawaku tahu *lebay mode on*
Heechul: kau bisa membaca pikiran orang ya?
Saya: emm.. tidak kok. Memang kenapa? Apa hubungannya?
Oppa mendekati wajahku dan memegangi pipiku yang panas….
Heechul: karena, kamu pasti mengetahui isi hatiku.....
Saya: maksudnya bagaimana?
Heechul: sejak pertama menolongmu hingga sekarang, jantung ini selalu berdebar karenamu, Minsu..
Om mo naaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, maksudnya… ia juga menyukaiku?
Heechul: semua hal yang kulakukan selama ini, semuanya karena…. Aku ingin selalu bersamamu.
Saya: op…. oppa? jadi….
Ia mulai mendekatkan wajahnya lagi, kini nafasnya mulai menyapu pipiku yang entah sudah berwarna seperti apa. Wangi menthol dari mulutnya pun menyeruak memasuki rongga hidungku, jantungku berdetak semakin keras
Heechul: aku tidak menyukaimu lagi…..
Eh??? Dia tidak bercanda kan? Ya Tuhan, apa selama ini harapan dan kesenangan ini hanya sesaat ya?
Mataku yang terpaku pada mata Heechul oppa mulai berkaca-kaca, dan mungkin ia mengetahuinya. Ia mengusap dan mencium kelopak mataku..
Heechul: hei, kok nangis sih?
Saya: jadi selama ini…… aku hanya berharap akan hal yang tidak pasti?
Heechul: eh? Bukaaaaaaan…. Maksudku tidak menyukaimu lagi itu, bukan membencimu.
Saya: terus kenapa? Jebaaaaaaal, kenapa sih oppa selalu membuatku…
Tanpa sadar, Heechul oppa mendekati wajahku lagi dengan mantap dan menempelkan bibirnya di bibirku. Jantungku rasanya mau meledak, ia menciumku lembut dan melepaskannya dalam waktu 5 menit
Heechul: aku tidak menyukaimu lagi Minsu…. Tapi aku sudah mencintaimu.

Astagaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, Heechul oppa kurang ajar!!! Tadi membuatku menangis, lalu mengambil ciuman pertamaku, sekarang memberikanku kejutan seperti ini~~~ *marah, malu tapi seneng juga*
Aku tertawa sambil menutupi mulutku. Debaran jantungku kini sudah mulai mereda, aku malu sekali dengan ciuman yang tadi
Saya: hei, itu ciuman pertamaku oppa. Kembalikan kembalikan, hihihihi
Heechul: tidak mau weeeeeeek, kamu kan sudah resmi jadi Yeoja Chingu ku
Saya: hah, terus apa hubungannya?
Heechul: tidak ada, hehehehehe
Ia memeletkan lidahnya dan mencium keningku. Kami tertawa berdua disaat orang2 masih sibuk berpesta, menari dan bersenang-senang

Aku masih tidak percaya, karena semuanya berlalu bagaikan mimpi…

Heechul oppa dan aku resmi jadi pasangan kekasih.

Bersambung...